Selain itu, klaimtersebut pun membuat situasi China dan AS memanas.
AS turut menentang klaim ekspansif China, bahkan hingga membuat militer China menyebutnya sebagai 'pembuat onar'.
Dalam situasi tersebut, China sempat memamerkan kekuatan militernya di Laut China Selatan.
Berbicara soal militer China, negara ini memang terkenal dengan kekuatan militernya. Bahkan kini telah memiliki senjata angkatan laut paling kuat.

Kapal perang Amerika di Laut China Selatan.
Pada 2018 lalu, intelijen AS berhasil membongkar kekuatan militer China yang kian berbahaya.
Salah satu yang diketahui adalah kepemilikan China atas senjata Angkatan laut paling kuat yang disebut Railgun, yang menggunakan energi elektromagnetik, dan tidak menggunakan bubuk mesiu.
Railgun menggunakan energi elektromagnetik bukan bubuk mesiu untuk mendorong putaran, dan China mampu menyerang target 124 mil jauhnya dengan kecepatan hingga 1,6 mil per detik, menurut laporan itu.
Untuk perspektif, tembakan yang ditembakkan dari Washington, DC, bisa mencapai Philadelphia dalam waktu kurang dari 90 detik.

Pangkalan laut China selatan
Railgun telah lama muncul di daftar keinginan militer Rusia, Iran, dan AS sebagai senjata hemat biaya yang memberi angkatan laut kekuatan meriam dengan jangkauan peluru kendali presisi, seperti dilansir dari CNBC.