Follow Us

Viral Pengakuan Kakek Cuma Dapat Rp 1.500 Sehari dari Memulung Rongsokan, Abah Tono: Saya Dipaksa Bilang Begitu Sama Dia

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 11 Mei 2020 | 09:42
Viral Kisah Haru Seorang Kakek yang Berpenghasilan Rp 1.500 Sehari, Tetangganya Ungkap kebenarannya, Bikin Geleng kepala!
Instagram @silihasahsilihasihsilihasuh

Viral Kisah Haru Seorang Kakek yang Berpenghasilan Rp 1.500 Sehari, Tetangganya Ungkap kebenarannya, Bikin Geleng kepala!

Fotokita.net - Pengakuan Abah Tono hanya mendapat uang Rp 1.500 dari memulung barang rongsokan di Bandung, Jawa Barat, membuat tetangganya meradang dan malu.

Sebab, setelah pengakuannya viral, tetangganya di Kampung Babakan Sondiri, RT 02/07, Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, menjadi malu karena dianggap tidak peduli.

Padahal kenyataannya, Abah Tono termasuk warga yang berkecukupan, bahkan rumahnya saja dua tingkat.

"Tetangga Abah Tono dicemooh karena dianggap tidak peduli. RT RW juga banyak yang tidak terima kalau dibilang Abah Tono buat makan saja susah," tutur Kepala Desa Pangauban Enep Rusna saat dihubungi, Minggu (10/5/2020).

Baca Juga: Kisah Haru Sang Ayah Jadi Viral, Anak-anak Kakek yang Berpenghasilan Cuma Bisa Beli 2 Kerupuk Malah Berikan Reaksi Di Luar Dugaan: Tetangga Mereka Ungkap Kebenaran yang Mengejutkan

Sebagai pemangku jabatan pemerintahan desa, Enep pun mendapat imbas negatif. Beberapa orang pejabat menegurnya dan meminta agar dirinya segera membantu Abah Tono.

"Kenyataan Abah Tono punya rumah bagus, buat makan juga enggak kesulitan karena anak-anaknya pada kerja di pabrik-pabrik. Terus, bantuan tunai dari desa berupa sembako juga setiap bulan dikasih," ungkapnya.

Sejak video Abah Tono viral, Enep mengatakan kampungnya sering kedatangan orang-orang kaya yang ingin membantu Abah Tono.

Baca Juga: Dulu Gontok-gontokan Berebut Posisi Pemimpin Tertinggi, Kini Dua Politisi Senior Ini Malah Kembali Bersatu: Punya Rencana Gulingkan Pemerintahan yang Sah?

Namun setelah melihat kondisi asli Abah Tono, tidak sedikit para dermawan yang mengaku kecewa dan merasa tertipu.

"Kalau yang mengadu ke saya ada tiga orang merasa ketipu. Ada dua kali saya dengar dia bilang seperti kena prank, atau apalah gitu.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest