Follow Us

Jawaban Tata Artistik yang Harus Digunakan Agar Film yang Dibuat Bagus, Tugas Belajar dari Rumah di TVRI SMP Rabu 6 Mei 2020

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 06 Mei 2020 | 05:05
Ilustrasi pembuatan film dewasa.
ifs.edu

Ilustrasi pembuatan film dewasa.

Fotokita.net - Jika kamu ingin membuat film pendek dengan menggunakan gawai, tata artistik apa yang harus kamu gunakan agar film yang kamu buat bagus?

Itulah soal nomor dua dalam program Belajar dari Rumah di TVRI untuk SMP Sederajat mengulas materi tentang Tutorial Penyutradaraan dan Produksi Artistik pada Rabu 6 Mei 2020.

Pada Tayangan Video Awal, siswa akan menyaksikan materi tentang Dasar-dasar Penyutradaraan oleh Ratrikala Bhre Aditya.

Dari tayangan video Program Belajar Dirumah TVRI 6 Mei 2020, siswa akan mengetahui dasar untuk menjadi sutradara, apakah tertarik dengan karir sutradara?

Simak yuk, penjelasan dari Ratrikala Bhre Aditya, sutradara yang pernah menjadi Asisten Sutradara dalam film Ada Apa Dengan Cinta 2 dan Sokola Rimba.

Ratrikala Bhre Aditya adalah seorang sineas yang telah berpengalaman dalam bidang Penyutradaraan.

Dia telah menjadi Assisten Sutradara dalam film Ada Apa Dengan Cinta 2 dan Sokola Rimba.

Dalam video ini Ratrikala Bhre Aditya akan menjelaskan bagaimana cara menjadi sutradara dalam produksi film, seperti fungsi dan tugas sutradara, naratif dalam film, elemen dramatik, pengadeganan, mengarahkan pemain dan crew serta artistik dalam film.

Baca Juga: Ditantang Tukar Nasib dari CEO Jadi Pengangguran, Anak Bungsu Jokowi Ini Balas Cuitan dengan Kalimat Menohok Hingga Bikin Netizen Langsung Terdiam Seribu Bahasa

Pada tayangan Program Belajar TVRI SMP 6 Mei 2020 yang kedua, siswa akan menyaksikan video Tutorial Artistik Film yang menceritakan tentang Tata Artistik dalam Film. Tata artistik adalah seni bertutur secara sinematik.

Dua pelaku penting di dalamnya adalah Perancang Artistik dan Penata Artistik. Dalam situasi tertentu, kedua peran ini sering digabungkan.

Bagaimana pekerjaan seorang penata artistik, akan dijelaskan oleh Nanang Garuda, seniman sekaligus pengajar di institut seni.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest