Yakni saat pertemuan Ke- 20 Kepala Staf Angkatan Darat se-Asean atau 20th ASEAN Chief of Army Multilateral Meeting 2019 di Bandung, November lalu.
"Supaya kejadian tak terulang pak Prabowo kemarin mengusulkan bagaimana kita memperkuat kerja sama tentang pertahanan dan keamanan Asia," ujarnya.
Fauka menuturkan kerja sama ini nantinya tak hanya melibatkan tentara angkatan laut dari masing-masing negara, tapi juga pertukaran informasi.
Termasuk peningkatan patroli di wilayah perairan tempat kelompok seperti Abu Sayyaf, perompak Somalia lainnya kerap beraksi.
"Mereka (Negara) bertanggung jawab keamanan laut dari tindakan-tindakan seperti yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf. Bagaimana mengamankan nelayan se-Asia intinya," tuturnya.
Mantan anggota Tim Mawar Kopassus ini mengatakan wadah pertahanan gabungan penting mengingat luas wilayah perairan Indonesia.
Pembentukan wadah juga mengantisipasi masalah penyeludupan barang-barang ilegal, termasuk narkoba yang kerap dikirim lewat perairan.
"Wilayah Indonesia ini kan luas, enggak mungkin kita bisa mengamankan sendiri. Tapi kalau kita bersatu, intinya bagaimana semua negara Asean terlibat menjaga tentang laut Asia," lanjut Fauka.
(Ferdinand Waskita)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Eks Tim Mawar Kopassus Blak-blakan Soal 3 Nelayan Tawanan Abu Sayyaf, Ceritakan Pengalaman Prabowo".