Follow Us

Granat Asap Diketahui Tak Timbulkan Efek Ledakan, Benarkah Bom yang Dilarang dalam Hukum Perang PBB Ini Jadi Biang Keladi Kejadian di Monas? Begini Penjelasan Ahli

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 04 Desember 2019 | 10:01
Lokasi ledakan di Monas yang disebabkan granat asap
Istimewa/Tribunnews

Lokasi ledakan di Monas yang disebabkan granat asap

Bom fosfor masuk dalam kategori senjata kimia yang berbahaya, bahkan dilarang penggunaannya dalam perang lantaran bisa mematikan warga sipil.

Pelarangan bom fosfor dalam perang jauh diteken pada Konvensi Persatuan Bangsa-bangsa tentang Senjata Konvensional Tertentu di Jenewa, Swiss, 1980.

Ledakan bom fosfor dapat dikenali dengan mudah, karena ia menyemburkan fosfor putih yang padat seperti kembang api ketika meletus.

Baca Juga: Ada Ledakan di Dalam Kawasan Monas, Polisi Langsung Lakukan Hal Ini: Bagaimana Kondisinya Sekarang?

Senjata ini pernah dipakai Israel di Gaza, Amerika di Vietnam, Arab Saudi di Yaman, dan serangan di Mosul, Irak.

Masalahnya, mungkinkah granat asap meledak di Monas? Sedangkan satu-satunya granat asap yang sanggup meledak adalah bom fosfor yang penggunaannya dilarang bahkan dalam hukum perang internasional?

Pakar militer dan intelijen Beni Sukadis juga sangsi bahwa ledakan Monas disebabkan oleh granat asap. Beni belum pernah mendengar riwayat granat asap (di luar bom fosfor) pernah meledak dan melukai orang.

"Granat asap kan hanya buat pengalihan saja untuk mengusir. Kemungkinan sih granat nanas, makanya bisa sampai melukai begitu. Kalau dilihat dari foto-fotonya kan memang cukup parah ya," jelas Beni seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa.

Polisi Akhirnya Ungkap Penyebab Ledakan di Monas, 2 TNI yang Jadi Korban dan Ditemukan Terkapar Berlumuran Darah hingga Bagian Tubuhnya Putus
istimewa via Wartakotalive.com dan ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI via Kompas.com

Polisi Akhirnya Ungkap Penyebab Ledakan di Monas, 2 TNI yang Jadi Korban dan Ditemukan Terkapar Berlumuran Darah hingga Bagian Tubuhnya Putus

"Tapi saya tidak tahu kalau polisi bilang granat asap," tambah dia. Keterangan Beni diperkuat oleh keterangan saksi di sekitar Monas pada saat ledakan.

Mariyati, petugas kebersihan, mengaku mendengar ledakan berdesibel tinggi dari Monas. Mariyati saat itu tengah menyapu jalanan di sekitar gedung Mahkamah Agung.

"Sekali ledakan kenceng banget," kata Mariyati, seperti dikutip dari Kompas TV, Selasa.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest