Follow Us

Ledakan di Monas Terjadi Cuma Beberapa Jengkal dari Kantornya, Begini Komentar Menhan Prabowo Atas Peristiwa yang Lukai 2 Anggota TNI Itu

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 04 Desember 2019 | 08:55
Polisi Akhirnya Ungkap Penyebab Ledakan di Monas, 2 TNI yang Jadi Korban dan Ditemukan Terkapar Berlumuran Darah hingga Bagian Tubuhnya Putus
istimewa via Wartakotalive.com dan ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI via Kompas.com

Polisi Akhirnya Ungkap Penyebab Ledakan di Monas, 2 TNI yang Jadi Korban dan Ditemukan Terkapar Berlumuran Darah hingga Bagian Tubuhnya Putus

Fotokita.net - Juru bicara presiden Fadjroel Rachman mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengetahui ledakan di Monas yang membuat dua anggota TNI terluka.

"Sudah dengar dari tadi pagi. Kami dengar dari media," kata Fadjroel yang meninjau lokasi ledakan di Monas, Jakarta Pusat, Selasa, 3 Desember 2019.

Panglima Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayor Jenderal Eko Margiyono mengatakan dua personel TNI yang sedang berolahraga itu mengalami luka saat ledakan di Monas terjadi.Korban pertama yang menemukan granat asap, mengalami luka parah di tangan kiri. Korban kedua mengalami luka ringan di bagian paha.

Saat ini, kedua korban telah dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono telah mengeluarkan pernyataan resmi bahwa ledakan di Monas, Jakarta Pusat terjadi karena granat asap. Pada ledakan di Monas sempat membuat heboh publik pada Selasa (3/12/2019) pagi.

Dalam jumpa pers yang didampingi oleh Panglima Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayor Jenderal Eko Margiyono, Eddy berkata, "hasil temuan tim di lapangan ini adalah granat asap yang meledak."

Granat asap itu meledak saat dipegang anggota TNI Serka Fajar. Ia terluka parah di bagian tangan kiri.

Baca Juga: Ledakan di Monas Bikin Kaget Publik, Polisi Sebutkan Penyebabnya: Karena Hal yang Tak Disangka Ini

Fakta di Balik Ledakan di Monas, Berasal dari Granat Asap Hingga Lukai 2 Anggota TNI Namun Penjagaan Istana Tidak Diperketat
kolase Tribunnews & Kompas.com

Fakta di Balik Ledakan di Monas, Berasal dari Granat Asap Hingga Lukai 2 Anggota TNI Namun Penjagaan Istana Tidak Diperketat

Sementara satu anggota TNI lain juga terluka di bagian paha, yakni Praka Gunawan. Petugas masih menyelidiki bagaimana kronologi hingga ledakan terjadi.

Ledakan di Monas Lukai 2 Anggota TNI
Kompas TV

Ledakan di Monas Lukai 2 Anggota TNI

Pengamat intelijen Beni Sukadis sangsi bahwa ledakan di Monas, Jakarta Pusat yang melukai dua tentara disebabkan oleh granat asap. Ia tak yakin, granat asap bisa meledak bahkan melukai orang.

Apalagi, kata Beni, ia belum pernah mendengar kejadian ledakan granat asap sebelumnya.

"Granat asap kan hanya buat pengalihan saja untuk mengusir. Kemungkinan sih granat nanas makanya bisa sampai melukai begitu. Kalau dilihat dari foto-fotonya kan memang cukup parah ya," jelas Beni seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (3/12/2019).

Baca Juga: Polisi Sudah Temukan Penyebab Ledakan di Monas, Begini Kesaksian Warga Atas Kejadian yang Bikin Kaget Publik Itu

"Menurut logikanya itu ya granat nanas, tapi saya tidak tahu kalau polisi bilang granat asap," tambah dia. Beni menambahkan, sepengetahuan dirinya, belum pernah ada kasus gas asap yang meledak.

"Saya kurang tahu kalau soal itu, saya belum pernah dengar juga," kata dia.

Dilansir dari reportase KOMPAS TV, granat asap berupa kaleng yang digunakan untuk isyarat darat ke udara.

Biasanya, granat ini digunakan sebagai penanda zona sasaran atau pendaratan, selain untuk menyembunyikan pergerakan tentara. Granat asap berbentuk silinder logam dengan lubang di bagian atas dan bawah untuk mengeluarkan asap.

Ledakan di Monas
Kompas TV via Kompas.com

Ledakan di Monas

Juru bicara presiden Fadjroel Rachman mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengetahui ledakan di Monas yang membuat dua anggota TNI terluka.

"Sudah dengar dari tadi pagi. Kami dengar dari media," kata Fadjroel yang meninjau lokasi ledakan di Monas, Jakarta Pusat, Selasa, 3 Desember 2019.

Ledakan yang diduga berasal dari granat asap itu melukai dua anggota TNI yang sedang berolah raga di kawasan Monas, seberang Kantor Kementerian Dalam Negeri, Selasa pagi.

Ledakan itu langsung ditindaklanjuti dengan sterilisasi kawasan itu oleh kepolisian. Mereka memasang barrier di Jalan Medan Merdeka Timur yang menuju Merdeka Utara ke lokasi Istana Presiden.

Presiden Jokowi, kata dia, telah menyatakan secara tegas untuk menyelidiki penyebab ledakan tersebut. "Segala tindak kekerasan apapun motifnya harus ditindak secara tegas-tegasnya," ujarnya

Ledakan di Monas Lukai 2 Anggota TNI
Kompas TV

Ledakan di Monas Lukai 2 Anggota TNI

Lantas, seberapa mematikannya granat asap sehingga bisa sampai melukai korban. Berikut beberapa fakta terkait granat asap:

Fungsi Granat Asap Sebagai PenandaGranat asap berbentuk silinder logam dengan lubang di bagian atas dan bawah untuk mengeluarkan asap. Granat asap biasa digunakan oleh militer sebagai alat isyarat di darat. Granat asap juga digunakan dari darat ke udara sebagai alat penanda zona sasaran atau pendaratan.Tak hanya itu, granat jenis ini juga biasa digunakan untuk menyembunyikan pergerakan atau manuver pasukan.

Baca Juga: Ada Ledakan di Dalam Kawasan Monas, Polisi Langsung Lakukan Hal Ini: Bagaimana Kondisinya Sekarang?

Bahaya Granat Asap Bagi ManusiaMeskipun tergolong tak mematikan, penggunaan granat asap yang salah bisa berbahaya bagi manusia. Ada dua jenis utama dari granat asap, yakni granat asap berwarna dan granat penyembunyi. - Granat asap berwarna diisi oleh 250 hingga 350 gram campuran asap pewarna (potasium nitrat, laktose dan pewarna). - Granat asap penyembunyi biasanya berisi campuran HC (hexachloroethane-zinc) atau campuran TA (terephthalic acid). Dikutip dari situs Centers for Disease Control and Prevention, Zat HC ini tidak beracun apabila tertelan, tapi cukup beracun apabila terserap kulit.Efek utamanya adalah korban akan merasa depresi apabila menyerap zat HC dalam dosis tinggi.Reaksi eksotermik membuat badan granat akan tetap terasa panas. Panas ini bisa bertahan beberapa waktu meski granat tak lagi mengeluarkan asap.

Terjadi ledakan di kawasan Monas, Selasa (3/12/2019) pagi.
Kompas TV

Terjadi ledakan di kawasan Monas, Selasa (3/12/2019) pagi.

Jenis Granat Asap Paling MematikanJenis lain dari granat asap adalah granat asap meledak. Jenis asap ini diisi dengan fosfor putih yang bisa menyebabkan ledakan berantai apabila bersentuhan dengan udara.Fosfor putih bisa terbakar di udara dengan warna api kuning terang. Ledakan juga menghasilkan asap putih. Granat ini juga biasa digunakan untuk granat pembakar.Dilansir dari Agency for Toxic Substances and Disease Registry (ATSDR). "White Phosphorus: Health Effects"Fosfor putih bisa menghasilkan luka bakar yang cukup parah.

Baca Juga: Bilang Biasa Berpanas-panasan, Staf Khusus Presiden yang Juga Anak Pengusaha Terkaya Ini Ternyata Mulai Ketularan Kebiasaan Jokowi. Dia Pun Dapat Setumpuk PR dari Sang Presiden!Luka bakar fosfor meningkatkan risiko kematian karena penyerapan fosfor ke dalam tubuh melalui area yang terbakar apabila korban terpapar cukup lama.

Ledakan di Monas terjadi karena granat asap.
kompas tv

Ledakan di Monas terjadi karena granat asap.

Penyerapan zat ini menyebabkan kerusakan hati, jantung dan ginjal, dan dalam beberapa kasus kegagalan multi organ.Apabila korban terhirup fosfor putih dalam dosis yang banyak bisa mengakibatkan iritasi pada mata, selaput lendir hidung dan saluran pernapasan.

Terjadi ledakan granat asap di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto akan menunggu investigasi ledakan tersebut. "Saya baru dengar, kita lihat perkembangan, penyelidikan, investigasi," kata Prabowo di gedung Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019).

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest