Awalnya, Yuli mengira ada siswa yang menginjak paku. Dia mempersiapkan obat-obatannya.
Namun, ternyata Deni menelan paku, bukan menginjak paku. Saat kejadian, Deni berusaha mengeluarkan paku dengan cara berdahak. Tapi, usahanya tak membuahkan hasil.
Dia kemudian dibawa ke Puskesmas Selasari, Kecamatan Parigi. Namun, pihak puskesmas tidak sanggup menangani dan merujuknya ke RSUD Kota Banjar.
"Di RSUD Banjar diobservasi, lalu dirontgen. Hasilnya, paku hampir mendekati paru-paru," ujar Yuli. Deni kemudian dirujuk ke rumah sakit besar.

Hasil foto rontgen menunjukkan paku bersarang di tubuh Deni, siswa SMP 2 Parigi, Kabupaten Pangandaran yang tak sengaja menelan paku.
Saat itu, rencananya hendak dirujuk ke rumah sakit di Yogyakarta, tapi dokter rumah sakit itu sedang ke luar negeri. Kemudian Deni dirujuk ke RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Dia tiba di RSHS Kamis (14/11/2019) pagi.
Di rumah sakit itu, Deni dirontgen ulang dan diobservasi. "Katanya harus ditindak segera. Rencananya Jumat dioperasi," ucap Yuli.
Jadwal operasi rupanya terus mundur dengan alasan ruang PICU penuh. Deni akhirnya baru bisa dioperasi Rabu (27/11/2019) siang.
"Kemarin baru dioperasi pukul 10.30-an. Sekitar pukul 14.00 WIB operasi selesai," kata Yuli.
Kini, Deni masih dalam kondisi pemulihan dan masih berada di ruang perawatan.