Contohnya, saat Ali Mochtar Ngabalin menyebut Jokowi hanya pencitraan terkait penolakan pembelian mobil Mercy pada tahun 2014.
Politikus yang lahir pada 25 Desember 1968 itu bekerja di bawah Deputi IV KSP yang membidangi Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi.
Tugasnya mengkomunikasikan segala pencapaian pemerintah.
Adapun alasan Ali Mochtar Ngabalin bersedia masuk dalam jajaran pemerintaan karena ingin menjadi penyambung antara pemerintah dan ulama.
Lagi pula, ia menyebut tak ada yang abadi dalam politik.
"Ya, politik itu kan sebetulnya dinamis. Saya pikir teman-teman di media tahu politik itu dinamis. Itulah khasanah politik yang membuat kita menjadi kaya," katanya beberapa waktu lalu.
Mantan Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin meminta doa agar dia bisa kembali dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kembali menjabat pada pemerintahan.
"Bantu doanya ya. Terakhir saya sebagai tenaga ahli utama kantor staf presiden. Dimana saja bapak presiden tempatkan saya pasti, saya siap untuk menjaga ruang publik dari fitnah dan ujaran kebencian," kata Ngabalin.
Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini menyatakan kesiapannya untuk membantu kembali pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin periode 2019-2024. Sebab, ia mengetahui Jokowi merupakan pemimpin yang tulus.
"Setiap saat saya siap untuk dan atas nama pemerintah, istana dan kehormatan bapak Presiden Joko Widodo beliau orang ikhlas dan tulus untuk negara dan rakyatnya," ucap dia.