Follow Us

Pernyataan Gubernur NTT Itu Seperti Jadi Kenyataan, Pulau Komodo Masuk dalam Daftar Destinasi Tak Perlu Dikunjungi Tahun 2020. Bagaimana Cerita Sebenarnya?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 19 November 2019 | 13:14
Komodo menjadi salah satu ciri khas kekayaan fauna Indonesia.
iStockphoto

Komodo menjadi salah satu ciri khas kekayaan fauna Indonesia.

Komodo
foto : kompas

Komodo

Salah satu kelebihan masyarakat Pulau Komodo, adalah karena mereka mengenal dengan baik satwa itu di habitatnya. Secara alamiah, kata Dominikus, mereka menjadi ahli komodo. Bahkan di NTT sendiri, tidak ada pakar komodo yang memahami satwa tersebut secara ilmiah. Kondisi ini juga terkait dengan sejarah kehidupan masyarakat setempat, dan kebersamaan mereka dengan komodo selama ini.

“Konservasi harus melihatkan masyarakat Pulau Komodo. Mereka tahu seluk beluk Komodo. Masyarakat Pulau Komodo bahkan mampu memberi makan Komodo dengan daging di tangannya, sedangkan para ranger di taman nasional masih butuh kayu untuk antisipasi apabila ada serangan dari komodo,” papar Dominikus.

Setelah urusan penutupan Pulau Komodo mereda, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat kembali bikin gelagapan industri pariwisata.

Viktor menyebut wisata di NTT dirancang untuk menjadi destinasi kelas premium. Oleh karena itu, kata Viktor, wisatawan asing yang berkantong tipis atau miskin, tidak boleh datang dan berkunjung ke NTT.

Penobatan itu, lanjut Viktor, menunjukkan bahwa di setiap tempat di NTT ada atraksi keindahan alam dan budaya yang akan dipenuhi wisatawan asing dari berbagai negara. "Karena itu, wisatawan yang datang itu harus kaya. Kalau yang miskin tidak boleh datang," tegas Viktor.

"Saya sampaikan ke presiden, kalau wisatawan yang miskin, kami di NTT paling banyak begitu (miskin). Jadi kalau wisatawan miskin yang datang, kami sudah tidak mau lihat lagi," katanya.

Baca Juga: Sesama Putra Terbaik NTT, Apa Alasan Gubernur NTT Ajukan Permintaan Khusus Ini Kepada Menkominfo Johnny G. Plate?

Artinya, wisatawan atau turis asing yang berkantong tebal saja yang disarankan mengunjungi Labuan Bajo. Sementara yang berkantong tipis, tidak dianjurkan datang dan berkunjung ke NTT.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan NTT, Lydia Kurniawati Christyana mengatakan, ungkapan Gubernur NTT sebetulnya untuk menarik wisatawan asing datang ke NTT, utamanya yang berkantong tebal sehingga mampu menggerakkan ekonomi sekitar.

Sesi pemotretan untuk buku foto
instagram @Verakebaya

Sesi pemotretan untuk buku foto

"Pak Gubernur memang statementnya selalu menohok. Mungkin itu salah satu jawaban dia bahwa banyak lho potensi wisata di Labuan Bajo. Oleh karena itu pemerintah sangat memikirkan bagaimana sarana prasarana diperbaiki terlebih dahulu," kata Lydia Kurniawati Christyana di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Jumat (15/11/2019).

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest