Follow Us

Seniman Djaduk Ferianto Berpulang Lantaran Serangan Jantung, Kenali Lagi Tanda-tanda Penyakit Jantung dalam Tubuh Kita

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 13 November 2019 | 07:57
Djaduk Ferianto, Butet Kartaredja dan Sigit Pramono

Djaduk Ferianto, Butet Kartaredja dan Sigit Pramono

Fotokita.net - Seniman Djaduk Ferianto mengembuskan napas terakhir pada Rabu dini hari pukul 02.30. Jenazah Djaduk akan disemayamkan di Padepokan seni Bagong Kusudiardjo di Yogyakarta pada Rabu siang.

Menurut rencana, Djaduk akan dikebumikan di makam keluarga Sembungan, Kasihan, Bantul, pada Rabu sekitar pukul 15.00.

Dunia seni Indonesia kembali dikejutkan oleh kabar duka. Sosok Djaduk Ferianto telah meninggalkan kita untuk selamanya yang membuat dunia seni Indonesia kaget bukan kepalang.

Maklum, Djaduk masih akan dijadwalkan tampil di Ngayogjazz pada Sabtu (16/11/2019) di Godean, Yogyakarta. Seniman Djaduk Ferianto meninggal dunia pada Rabu (13/11/2019) dini hari.

Djaduk diketahui masih memimpin rapat untuk pagelaran Ngayogjazz 2019. Djaduk merupakan penggagas pagelaran jazz tahunan di Yogyakarta tersebut.

Baca Juga: Tersimpan Rapat Selama Puluhan Tahun, Aktris Senior Ini Sempat Ragu Menikah dengan Penyanyi Top 80-an Itu Karena Faktor yang Enggak Kita Sangka

"Jam 12 tadi malam masih sempat rapat untuk Ngayogjazz lalu pamit pulang," kata Board Creative Ngayogjazz, Novindra Dirantara kepada Kompas.com, Rabu pagi.

Kemudian, saat di rumah, Djaduk mengembuskan napas terakhirnya pada pukul 02.30. "Di rumah sempat tidur, lalu terbangun dan merasa kesakitan. Jam 02.30 meninggal di rumah," ujar Novindra.

Djaduk Ferianto
Instagram

Djaduk Ferianto

Djaduk Ferianto dilahirkan di Yogyakarta pada 19 Juli 1964. Bersama grup musik Kua Etnika dan Sinten Remen, Djaduk memadukan unsur-unsur musik tradisional dengan modern.

Selain bermusik, Djaduk juga aktif sebagai anggota Teater Gandrik. Dia pernah menyutradarai beberapa pertunjukan teater dan mengerjakan ilustrasi musik untuk film. Djaduk Ferianto meninggalkan seorang istri dan lima anak.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest