2. Pola komunikasi
Selain itu, ia menambahkan pola komunikasi Nadiem juga mesti diperhatikan. Ia beralasan, kini Nadiem akan berhadapan dengan para cendikiawan yang berpendidikan dan berpengalaman dibandingkan Nadiem.
"Nadiem akan berhadapan dengan rektor, dosen yang berpendidikan setingkat profesor dan jauh lebih pintar. Ia masih muda, komunikasi yang dibangun harus tepat," tambahnya.
3. Fasilitas pendidikan
Fasilitas pendidikan yang ada di Indonesia saat ini juga menjadi sorotan IGI. Menurut Ramli, saat ini fasilitas pendidikan di Indonesia baru cukup untuk menghadapi abad ke-19. "Sementara, gurunya baru abad ke-20. Muridnya sekarang sudah siap memasuki abad ke-21," ujar Ramli.
Ia berharap Nadiem bisa melakukan terobosan-terobosan dalam program yang ia jalankan demi memajukan sektor pendidikan.
Saat ini, IGI terus berkomunikasi dengan Kemendikbud untuk bersinergi memajukan sektor pendidikan Indonesia. Sebelumnya, IGI mengajukan beberapa solusi untuk Nadiem dalam rangka memajukan kualitas pendidikan di sekolah dasar dan menengah.
Beberapa hal yang disampaikan seperti penghapusan mata pelajaran bahasa Inggris di tingkat SMP dan SMA, penghapusan jabatan Pengawas Sekolah, menjadikan SMK berbasis Sistem Kredit Semester, dan sejumlah solusi lainnya. (Kompas.com)