Follow Us

Gaya Pakaian yang Tak Seperti Pejabat Kebanyakan, Menteri Termuda dalam Sejarah Kabinet Kita Ini Justru Hadapi Tantangan Rumit. Apa Saja Itu?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 09 November 2019 | 06:54
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim sebelum pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23.10.2019).
Kompas.com/Kristianto Purnomo

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim sebelum pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23.10.2019).

2. Pola komunikasi

Selain itu, ia menambahkan pola komunikasi Nadiem juga mesti diperhatikan. Ia beralasan, kini Nadiem akan berhadapan dengan para cendikiawan yang berpendidikan dan berpengalaman dibandingkan Nadiem.

"Nadiem akan berhadapan dengan rektor, dosen yang berpendidikan setingkat profesor dan jauh lebih pintar. Ia masih muda, komunikasi yang dibangun harus tepat," tambahnya.

3. Fasilitas pendidikan

Fasilitas pendidikan yang ada di Indonesia saat ini juga menjadi sorotan IGI. Menurut Ramli, saat ini fasilitas pendidikan di Indonesia baru cukup untuk menghadapi abad ke-19. "Sementara, gurunya baru abad ke-20. Muridnya sekarang sudah siap memasuki abad ke-21," ujar Ramli.

Baca Juga: Tertangkap Kamera HP dalam Satu Frame Bareng Mantan Pejabat, Kekasih Hati Si Doel Anak Sekolahan Itu Sempat Bikin Heboh Warganet. Padahal, Dia Berusaha Sembuh dari Penyakit Ini

Kawasan pelosok di Papua membutuhkan kepedulian lebih di bidang pendidikan.
Foto: GTP UGM

Kawasan pelosok di Papua membutuhkan kepedulian lebih di bidang pendidikan.

Ia berharap Nadiem bisa melakukan terobosan-terobosan dalam program yang ia jalankan demi memajukan sektor pendidikan.

Saat ini, IGI terus berkomunikasi dengan Kemendikbud untuk bersinergi memajukan sektor pendidikan Indonesia. Sebelumnya, IGI mengajukan beberapa solusi untuk Nadiem dalam rangka memajukan kualitas pendidikan di sekolah dasar dan menengah.

Beberapa hal yang disampaikan seperti penghapusan mata pelajaran bahasa Inggris di tingkat SMP dan SMA, penghapusan jabatan Pengawas Sekolah, menjadikan SMK berbasis Sistem Kredit Semester, dan sejumlah solusi lainnya. (Kompas.com)

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest