Follow Us

Belajar Lewat YouTube, Lulusan SMK nan Kreatif Ini Ciptakan Helikopter dengan Sisihkan Uang Dapur! Lihat Karyanya yang Siap Uji Terbang

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 05 November 2019 | 07:18
Jujun Junaedi memasang baut di tiang untuk baling-baling utama pada helikopter buatannya di Kampung Cibubuay, Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (3/11/2019).
KOMPAS.COM/BUDIYANTO

Jujun Junaedi memasang baut di tiang untuk baling-baling utama pada helikopter buatannya di Kampung Cibubuay, Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (3/11/2019).

Fotokita.net - Ide itu muncul gara-gara laki-laki ini bosan lihat kemacetan. Terlebih lagi di dekat tempatnya bekerja, arus lalu lintas kerap tak bergerak yang membuatnya bosan.

Bermula dari situlah, laki-laki kreatif ini mencoba melakukan inovasi. Tak tanggung-tangung, inovasi yang dilakukannya adalah membuat alat transportasi yang bisa mengatasi macet dengan memakai jalur udara!

Mengapa begitu lewat udara ya?

Baca Juga: Fenomena Langka di Arafah Kejutkan Para Jamaah, Syukur Tiada Akhir Pun Terucap. Petunjuk Apa yang Ingin Diberikan Sang Pencipta?

Jujun Junaedi (42), seorang buruh bengkel di Sukabumi, Jawa Barat, sudah satu tahun ini sibuk merakit helikopter di halaman rumahnya, di Kampung Cibubuay, Desa Damareja, Kecamatan Nagrak.

Rencananya, akhir 2019 atau awal 2020 ini helikopter yang diberi nama Gardes JN 77 GM itu akan menjalani uji terbang.

Saat ini hanya tinggal penyelesaian baling-baling utama yang masih dalam pengerjaan.

Untuk mesin, helikopter hasil kerja kreatif lulusan STM (SMK) Siliwangi 1996 ini menggunakan mesin penggerak generator set (genset) berkapasitas besar 24 PK, 700 cc, dan dua silinder berbahan bakar premium.

"Insya Allah saya inginnya pada akhir tahun atau awal tahun 2020 bisa melakukan uji terbang," ungkap Jujun saat ditemui di rumahnya, Minggu (3/11/2019).

Dia menuturkan, pembuatan helikopter ini berlangsung sejak Agustus 2018 yang hanya mengandalkan hari libur setiap Minggu.

Baca Juga: Berkali-kali Ucapkan Syukur, Sofyan Basir Beberkan Rencananya Usai Lolos dari Jeratan Hukum. KPK Pun Tak Tinggal Diam

Semua proses sejak awal hingga berbentuk sebuah helikopter dikerjakan seorang diri dengan dibantu anak laki-laki pertama dan kerabat.

Pembuatan helikopter dengan rangka berbahan besi hingga saat ini sudah menghabiskan dana mencapai Rp 30 juta.

Meskipun harus mengeluarkan uang yang besar, ini tidak mengganggu anggaran untuk rumah tangga.

Jujun Junaedi memasang baut di tiang untuk baling-baling utama pada helikopter buatannya di Kampung Cibubuay, Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (3/11/2019).
KOMPAS.COM/BUDIYANTO

Jujun Junaedi memasang baut di tiang untuk baling-baling utama pada helikopter buatannya di Kampung Cibubuay, Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (3/11/2019).

"Makanya, proses pembuatan helikopter ini lama karena untuk membeli barang yang dibutuhkan harus menunggu waktu, perlu menyisihkan. Karena kan saya tidak mau mengganggu uang dapur," tutur pria yang saat duduk di bangku SMK itu pernah mendapatkan beasiswa.

Adapun ide membuat helikopter ini muncul, dia mengaku, berawal dari seringnya melihat kemacetan arus lalu lintas di depan bengkel tempatnya bekerja di Jalan Sukabumi-Bogor, tepatnya Karangtengah, Kecamatan Cibadak.

Baca Juga: Diyakini Penuh Berkah, Tangan-tangan Tengadah Itu Jadi Saksi Atas Fenomena Langka di Arafah. Ada Petunjuk Apa dari Yang Maha Pencipta?

Dalam benak anak seorang petani ini, dia ingin memberikan solusi sarana transportasi bagi masyarakat.

Dia pun melihat transportasi udara masih kosong dan melihat ada peluang besar. Makanya, tercetuslah ide membuat helikopter dengan biaya murah.

Dia pun sibuk mencari tahu cara-cara pembuatan helikopter.

Jujun membuat riset kecil dengan berbekal pengetahuan minim yang dimilikinya saat duduk di bangku STM dan pengalaman kerja di bengkel alat berat serta berkonsultasi dengan sejawatnya yang mayoritas mekanik alat berat.

Jengah Dengan Kemacetan yang Ada di Depan Bengkelnya, Buruh Bengkel ini Bikin Helikopter Sendiri!
Kolase: KOMPAS.COM/BUDIYANTO dan pixabay

Jengah Dengan Kemacetan yang Ada di Depan Bengkelnya, Buruh Bengkel ini Bikin Helikopter Sendiri!

Selain itu, dia pun mencari tahu dengan riset dari konten-konten video pada YouTube yang menayangkan cara-cara pembuatan helikopter.

Namun, konten YouTube yang pernah dilihat dan dipelajarinya tidak maksimal.

"Kalau video dalam YouTube itu tidak ada penuntasan sampai ukuran yang diberikan. Makanya, saya harus mengolah sendiri," tutur ayah dari tiga anak itu.

Dalam pembuatan helikopter berukuran panjang 8 meter dari kepala hingga ekor ini, dia pun belum pernah berkonsultasi langsung dengan para ahli kedirgantaraan dan ahli pembuatan pesawat terbang.

Baca Juga: Tak Peduli Jabatan Tinggi Sang Anak, Kakek dan Nenek Ini Tetap Kerja Keras Demi Sesuap Nasi. Menteri Pun Terinspirasi

Sebab, Jujun tidak mengetahui prosedurnya. Bahkan, Jujun pun belum pernah melihat dari dekat helikopter buatan pabrikan karena dia tidak punya akses untuk melihat helikopter dari dekat.

Padahal, dia ingin sekali melihat dan mempelajari kondisi bagian dalam helikopter. Sebenarnya dia berharap ada ahli pesawat terbang yang bisa memberikan masukan untuk penyempurnaan pembuatan helikopter meskipun prosesnya nyaris selesai.

"Saya terbuka bila ada ahli teknik penerbangan yang mau membantu penyempurnaan pembuatan helikopter ini karena saya belum pernah menumpang helikopter," ujar dia yang sudah beberapa kali terbang menumpang pesawat terbang komersial. (KOMPAS.COM/BUDIYANTO)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest