Menurutnya, pesawat JT 610 milik maskapai Lion Air memiliki kurang lebih 800 jam terbang.
KNKT Kementerian Perhubungan telah merilis laporan akhir investigasi kecelakaan pesawat B737 MAX 8 Lion Air penerbangan JT 610, Jumat (25/10/2019) lalu.
Dikutip dari pemberitaan (25/10/2019), KNKT menyimpulkan ada sembilan faktor yang berkontribusi pada kecelakaan itu.
Secara garis besar adalah gabungan antara faktor mekanik, desain pesawat, dan kurangnya dokumentasi tentang sistem pesawat. Selain itu, faktor lain yang berkontribusi adalah kurangnya komunikasi dan kontrol manual antara pilot dan kopilot beserta distraksi dalam kokpit.
Berdasarkan bukti rekaman data dan percakapan selama penerbangan, KNKT menyimpulkan bahwa kopilot tidak familiar dengan prosedur, meski ditunjukkan cara mengatasi pesawat saat training.
Saat B737 MAX 8 mengalami kendala pembacaan kecepatan di udara setelah take off, kapten pilot harus meminta kopilot dua kali untuk melakukan checklist.
Butuh waktu empat menit untuk mencari prosuder yang dibutuhkan dalam buku manual pesawat.
Selain itu, faktor teknis yang terungkap adalah sensor penting yang salah dikalibrasi oleh bengkel pesawat di Florida. (Sumber: Harian Kompas, Kompas.com/Ardito Ramadhan/Andri Donnal Pitera/Heru Dahnur/Yoga Sukmana/Reska K. Nistanto).