Follow Us

Cuaca Panas Landa Indonesia, Daerah Mana yang Pegang Rekor Suhu Paling Panas di Negara Kita?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 23 Oktober 2019 | 15:20
Cegah dehidrasi saat cuaca terik dan panas.
iStockphoto

Cegah dehidrasi saat cuaca terik dan panas.

Fotokita.net - Suhu panas melanda wilayah Indonesia sejak tiga hari terakhir dengan suhu tertinggi mencapai 39,4 derajat celcius terekam di Semarang, Jawa Tengah pada Selasa (22/10/2019).

Sebelumnya, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, R Mulyono R Prabowo mengatakan, tingginya suhu maksimal harian di Indonesia pada bulan Oktober ini erat kaitannya dengan gerak semu matahari.

Sejak bulan September, matahari berada di sekitar wilayah khatulistiwa dan akan terus bergerak ke belahan Bumi selatan hingga bulan Desember.

“Pada bulan Oktober, posisi semu matahari akan berada di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan, seperti Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara,” kata dia.

Baca Juga: Gara-gara Fenomena Ini, BMKG Minta Warga Jawa Timur Waspada. Ada Apa Sebenarnya?

Beberapa hari terakhir, beberapa wilayah di Indonesia mengalami suhu udara yang sangat panas di siang hari hingga melebihi 39 derajat celcius. Namun, Indonesia sebenarnya pernah mengalami suhu maksimal lebih panas lagi.

Ilustrasi suhu panas
Sains.kompas.com

Ilustrasi suhu panas

Kepala Subbidang Peringatan Dini Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supari, di Jakarta, Rabu (23/10/2019) mengatakan, sejak tahun 1981 Indonesia tercatat pernah mengalami suhu maksimum harian yang melebihi 39 derajat celcius.

“Dari sepuluh suhu terpanas maksimum harian ini, lima di antaranya terjadi di bulan Oktober,” kata Supari.

Data BMKG, rekor temperatur maksimum harian terpanas terekam di Stasiun Klimatologi Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada 16 Agustus 1997 dengan suhu 40,6 derajat celcius.

Berikutnya, suhu 40,2 derajat celcius tercatat di Stasiun Geofisika Kota Bumi, Lampung pada tanggal 21 Oktober 2006, dan 40,2 derajat celcius tercatat di Stasiun Geofisika Kota Bumi, Lampung pada tanggal 31 Oktober 2006.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest