Hari Ini 32 Tahun Lalu, Dunia Transportasi Kita Dikagetkan Pada Tragedi Kereta Api Paling Berdarah di Negeri Ini. Foto-foto Memilukan Itu Jadi Saksi Bisunya.

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 19 Oktober 2019 | 10:06
 
Tragedi Bintaro
google

Tragedi Bintaro

Ada beberapa pihak ikut andil dalam menentukan apakah kereta ini bisa berangkat ataupun tidak.

Baca Juga: Mengapa Warga Aceh Gelar Aksi Bela Ustaz Abdul Somad? Demo Ini Banyak Diikuti oleh Anak Remaja

Tragedi Bintaro

Tragedi Bintaro

Harian Kompas edisi 20 Oktober 1987 menjelaskan bahwa yang menentukan boleh tidaknya KA berangkat bukanlah masinis. Ada seseorang yang berada di luar lokomotif yang memiliki kewenangan.

Ketika kereta itu melintasi antar-stasiun, hak penuh berada di Pemimpin Perjalanan Kereta Api (PPKA) yang memakai pet merah. Sedangkan di dalam stasiun, terdapat pula juru langsir yang mengatur rambu kereta.

Baca Juga: Dosen Geologi UI Nyatakan Instalasi Pengganti Bambu Getih Getah Ini Terbuat dari Batuan yang Dijual Bebas

Tragedi Bintaro

Tragedi Bintaro

Ketika mau jalan, PPKA tak bisa semaunya memberangkatkan kereta. Dia harus berkoordinasi dengan dua atau tiga stasiun berikutnya untuk mengetahui jalur yang akan dilewati itu aman atau tidak.

Peristiwa yang terjadi di Bintaro merupakan sebuah kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian petugas.

Peristiwa bermula dari kesalahpahaman kepala Stasiun Serpong yang memberangkatkan KA 225 dengan tujuan Jakarta Kota. Kereta itu berangkat menuju Sudimara tanpa mengecek kondisi di stasiun.

Baca Juga: Warga India Ketakutan, Ada Sekte Terlarang yang Ingin Korbankan Anak-anak untuk Lakukan Ritual Aneh Ini

Hasilnya, tiga jalur kereta yang berada di Stasiun Sudimara penuh akibat kedatangan KA 225.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

x