Follow Us

Pamer Kemesraan dengan Prabowo di Depan Kamera Awak Media, Mengapa Jokowi Tak Bisa Lakukan Hal Serupa dengan SBY? Padahal, Sama-sama Bahas Soal Ini...

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 12 Oktober 2019 | 11:58
Presiden Joko Widodo (kanan) melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
KOMPAS.com/IHSANUDDIN

Presiden Joko Widodo (kanan) melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019).

Setelah itu, Jokowi mempersilakan Prabowo bicara. Prabowo mengaku, ia diundang oleh Jokowi dan keduanya membahas berbagai isu. Untuk isu pemindahan ibu kota, Prabowo dengan tegas menyatakan dukungannya.

"Saya mendukung gagasan (pemindahan) ibu kota. Tentunya beliau mengatakan akan melalui kajian-kajian yang tepat dan sudah dilaksanakan banyak kajian dan kami akan mendukung gagasan itu," kata Prabowo.

Prabowo lalu masuk ke topik koalisi. Rival Jokowi pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 ini memastikan Partai Gerindra siap membantu pemerintahan Jokowi-Ma'ruf apabila diperlukan.

Baca Juga: Dapat Usulan Perubahan Waktu Pelantikan dari Relawan, Jokowi Tanggapinya dengan Begini Saja. Ada Apa Sebenarnya?

"Saya berpendapat, kita harus bersatu. Jadi saya sampaikan ke beliau, apabila kami diperlukan kami siap untuk membantu," kata dia.

Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) dalam pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
ANTARA FOTO

Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) dalam pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019).

Prabowo menekankan, Partai Gerindra selalu mengutamakan kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan bangsa dan negara. Meskipun berbeda pandangan politik dan pernah terlibat rivalitas pada pesta demokrasi, Prabowo meyakinkan bahwa hal itu bukanlah penghalang.

"Kami bertarung politik. Tapi begitu selesai, kepentingan nasional yang utama," kata Prabowo. Kendati demikian, Prabowo juga tidak mempermasalahkan jika pada akhirnya Partai Gerindra tidak masuk ke dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf.

"Kalau umpamanya kita tidak masuk kabinet, kami tetap akan loyal. Di luar sebagai check and balances. Sebagai penyeimbang. Kan kita di Indonesia tidak ada oposisi," ujarnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tolak Kerusuhan Wamena Sebagai Konflik Etnis, Tapi Ribuan Warga Pendatang Korban Kekacauan Itu Alami Trauma Berat. Bagaimana Kondisi Mereka?

Prabowo lalu menegaskan bahwa hubungannya dengan Jokowi baik, bahkan terbilang mesra.

"Hubungan saya baik, bisa dikatakan mesra ya, Pak?" kata Prabowo.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest