Follow Us

Berdiri Sejak 2014, Mengapa Anggota Organisasi Jamaah Ansharut Daulah atau JAD Kerap Menebar Teror di Negara Kita?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 11 Oktober 2019 | 06:53
Menko Polhukam Wiranto
Kompas/Kristian Erdianto

Menko Polhukam Wiranto

1. Diinisiasi Aman Abdurrahman

Terpidana mati kasus terorisme Aman Abdurrahman pada 2014 memanggil sejumlah pengikutnya untuk melakukan pertemuan di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap.

Aman memanggil Abu Musa, Zainal, M Fachri, dan Khaerul Anwar. Dalam pertemuan itu, Aman disebut menyampaikan beberapa hal terkait telah berdirinya Khilafah Islamiyah di Suriah, serta kewajiban umat Muslim mendukung baiat kepada Abu Bakar Al Bagdadi.

Baca Juga: Berjenggot dengan Baju Hitam, Penyerang Menkopolhukam Wiranto Ini Berhasil Dihalangi Kapolsek Menes. Lihat Foto Pelaku yang Tergolek Lemah

 Pelaku Penusukan Menkopolhukam Wiranto
Dok Polres Pandeglang

Pelaku Penusukan Menkopolhukam Wiranto

Dalam pertemuan itu, Aman juga menyampaikan perlunya membentuk wadah jemaah yang ada di Indonesia sebagai pendukung Khilafah Islamiyah.

Tujuannya, mewadahi orang-orang yang bersimpati dengan daulah Islamiyah yang ingin bergabung untuk menyamakan manhaz atau pemahaman dengan manhaz daulah Islamiyah.

Aman menunjuk Abu Musa menjadi pemimpin atau dikenal dengan amir jemaah pusat guna membentuk wadah tersebut. Sedangkan Zainal ditunjuk sebagai amir jemaah Jawa Timur. Abu Musa dan Zainal ditunjuk karena dinilai keduanya memiliki jemaah yang cukup banyak.

2. JAD terbentuk

Usai pertemuan tersebut, Abu Musa mulai memikirkan wadah untuk mengakomodir permintaan Aman. Tak berselang lama, sebuah wadah bernama JAD terbentuk.

Tujuan JAD untuk mendukung daulah Islamiyah yang ada di Suriah dengan melakukan kegiatan penyebaran dakwah khilafah, melaksanakan hijrah, dan berjihad.

Pada November 2014, Zainal mulai membentuk struktur JAD Jawa Timur yang memiliki kepengurusan ketua, sekretaris, bendahara, hingga kehumasan.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest