Follow Us

Terungkap, Warga Pendatang Ternyata Diselamatkan Oleh Orang Asli Papua dengan Cara Ini Sewaktu Kerusuhan Wamena Pecah

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 01 Oktober 2019 | 06:57
Suasana ruangan Kantor Bupati Jayawijaya yang terbakar saat aksi unjuk rasa di Wamena, Jayawijaya, Papua, Kamis (26/9).
ANTARA/IWAN ADISAPUTRA via BBC Indonesia

Suasana ruangan Kantor Bupati Jayawijaya yang terbakar saat aksi unjuk rasa di Wamena, Jayawijaya, Papua, Kamis (26/9).

Dalam kondisi tegang, Mus mengaku keluarganya dan ratusan orang lain diselamatkan penduduk asli Wamena.

"Kita 250 orang dibawa ke gereja, diungsikan, diselamatkan. Orang Padang, Jawa, Makassar dimasukkan ke gereja. Yang menyelamatkan asli orang Wamena. Mereka juga yang menjaga serta mengawal kami sepanjang hari itu," ungkapnya.

Baca Juga: Usia Sudah Lewat Setengah Abad, Dokter Ini Sukarela Layani Warga di Pelosok Papua. Sayang, Kisahnya Berakhir Tragis dalam Kerusuhan Wamena

Puing-puing bangunan yang terbakar di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Selasa (24/9/2019).
ROY PURBA/Kompas.id

Puing-puing bangunan yang terbakar di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Selasa (24/9/2019).

Setelah kondisi kelihatannya aman, Mus dan keluarganya mengungsi ke Komando Distrik Militer Jayawijaya.

Mereka tinggal di sana selama semalam, untuk kemudian mengungsi ke Jayapura menggunakan pesawat maskapai Trigana.

Mengingat kembali kerusuhan di Wamena, Mus mengaku tidak merasakan tanda-tanda konflik horizontal.

Baca Juga: Korban Jiwa Masih Akan Bertambah, Inilah Penyebab Warga yang Tewas dalam Kerusuhan Wamena. Foto Rumah Rata dengan Tanah Ini Bikin Kita Miris!

"Saya dan keluarga hidup berdampingan dan sangat rukun. Masyarakat lokal, secara khusus orang Lembah Baliem sudah seperti keluarga saya sendiri. Putra daerah saya malah dekat dengan kita orang Padang. Kita sekolahkan dia, kita kasih makan, kita kasih gaji," paparnya.

Aksi pelajar di Wamena
YouTube SBS World News

Aksi pelajar di Wamena

Ditambahkan Mus, dia dan keluarganya masih menunggu hingga kondisi kembali kondusif.

"Untuk sementara kita di Sentani dulu, memang sebagian besar harta benda seperti tempat jualan dan sebagian rumah sudah hangus terbakar. Kalau kondisi aman, kita pasti kembali lagi untuk memulai usaha kita dari awal lagi," pungkasnya.

Source : BBC Indonesia

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest