Dari beberapa sumber disebutkan, Markam merupakan seorang pengusaha kaya Aceh pada zaman pemerintahan Presiden RI Soekarno.
Laki-laki kelahiran Panton Labu, Aceh Utara tahun 1925 ini memang tak lulus sekolah rakyat.
Dia hanya “kuat” hingga kelas 4 SR.
Sejak kecil, Teuku Markam sudah menjadi yatim piatu.
Saat berusia 9 tahun, ayah Marhaban meninggal dunia, sementara ibunya telah lebih dulu meninggal.
Markam kemudian diasuh oleh kakaknya, Cut Nyak Putroe.
Dalam perjalanan hidup, Teuku Markam terlibat dalam pembangunan infrastruktur di Aceh dan Jawa Barat yang didanai oleh Bank Dunia.
Markam memang seorang mantan tentara, tapi perjuangannya sama sekali jauh dari area itu.
Dia justru terjun ke dunia bisnis dan mendirikan PT. Karkam yang banyak berjasa dalam pembangunan Indonesia.