Follow Us

Berjibaku Di Antara Bara dan Api, Kisah Perempuan yang Berjuang Padamkan Kebakaran Hutan Sungguh Mengharukan: Kami Adalah Penjaga Hutan!

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 24 September 2019 | 16:13
Delapan jam sehari Sumarni ikut memadamkan api ke lokasi kebakaran hutan dan lahan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
BBC Indonesia

Delapan jam sehari Sumarni ikut memadamkan api ke lokasi kebakaran hutan dan lahan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Baca Juga: Cuma di Indonesia, Kabut Asap Bikin Polusi Udara Makin Berbahaya, Orang Ini Justru Naik Sepeda Motor Sambil Merokok dan Tak Kenakan Masker. Lihat Fotonya...

Dengan mengenakan pakaian pemadam kebakaran lengkap, relawan perempuan ini mencoba memadamkan api yang melalap lahan gambut.
BBC Indonesia

Dengan mengenakan pakaian pemadam kebakaran lengkap, relawan perempuan ini mencoba memadamkan api yang melalap lahan gambut.

Ini adalah tahun ketiga Sola menjadi relawan Tim Cegah Api. Sebelumnya, pada tahun 2017, ia terjun di kampung halamannya, Ketapang, Kalimantan Barat. Tahun 2018, ia terbang ke Pontianak untuk membantu pemadaman.

Bagi Sola, karhutla tahun 2015 merupakan titik baliknya. Pada saat itu, ia menyaksikan teman dan atasannya menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang begitu parah akibat menghirup kabut asap.

"Temanku ini, pada saat kita mau masuk kerja, dia batuk. Tiba-tiba muntah darah," kata Sola mengingat-ingat peristiwa itu.

Baca Juga: Gara-gara Kabut Asap, Kualitas Udara Palangkaraya Dinyatakan Tak Lagi Layak Buat Manusia. Lantas, Bagaimana Nasib Warganya?

Sekelompok anak muda Palangkaraya turun ke jalan menuntut keadilan iklim Kalimantan dalam Climate Strike (20/09)
BBC Indonesia

Sekelompok anak muda Palangkaraya turun ke jalan menuntut keadilan iklim Kalimantan dalam Climate Strike (20/09)

"Kita bawa ke rumah sakit, kata dokter itu ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) akut. Sejak itu, ia diliburkan sama perusahaannya."

Kejadian lebih nahas lantas menimpa atasannya.

"Dia batuk-batuk sudah mulai parah, akhirnya kata dokter 'ya udah, coba balik (pulang) lewat kapal'. Jadi beliau balik lewat kapal, pergi ke Pontianak. Baru dari Pontianak beliau ke Balikpapan," kisahnya.

Sebenarnya, sang bos ingin mengungsi dari Ketapang, namun berbagai jadwal penerbangan justru dibatalkan. Alhasil, ia terperangkap semakin lama di lingkungan berkabut asap tebal.

Baca Juga: Sinar Mentari Tak Lagi Mampu Tembus Daratan Kalimantan, Foto-foto Ini Jadi Bukti Indonesia Ekspor Kabut Asap ke Malaysia

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest