
Ngadirun (34) ayah dari Elsa Pitalokas bayi berumur empat bulang yang meninggal diduga akibat terpapar kabut asap kebakaran hutan dan lahan ketika berada di rumah duka di Dusun III, Desa Talang Bulu, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Minggu (15/9/2019).
Ngadirun yang baru pulang langsung menyusul istri dan anaknya. Elsa pun kemudian dibawa ke puskesmas dan oleh petugas puskesmas, Elsa disatankan dibawa ke rumah sakit.
Elsa dan ibunya dibonceng oleh Ngadirun mengguna sepeda motor menuju RS Ar Rasyid Palembang. Sampai di rumah sakit, Elsa langsung diinfus. Setelah tujuh jam dirawat kondisi Elsa kian memburuk. Elsa dinyatakan meninggal sebelum sempat dirujuk ke Rumah Sakit Muhammad Hoesin.
"Dokter bilang ada gangguan pernafasan, karena terkena ISPA. Saya sudah ikhlas menerimanya," jelas Ngadirun.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan Banyuasin dr Mgs Hakim menjelaskan bahwa Elsa meninggal karena mengalami pneumonia atau penyakit infeksi yang menyerang paru.
Infeksi tersebut menyebabkan kantung udara di dalam paru meradang dan membengkak.
"Dari hasil kunjungan tim kesehatan Banyuasin ke RS Ar- Rasyid memang benar ada pasien bayi umur 4 bulan didiagnosa pneumonia, dan meninggal," kata Hakim.

Siswa sekolah di Pekanbaru dipulangkan lebih awal karena kualitas udara kembali memburuk akibat kabut asap dampak dari kebakaran hutan dan lahan, di Kota Pekanbaru, Riau, Senin (9/9).
Sementara itu di Pekanbaru, satu keluarga korban kabut asap memilih mengungsi di Kantor DPW Partai Keadilan Sejahtera, Provinsi Riau.
Pasangan Nurlela (30) dan Aris (30) bersama tiga orang anaknya selama beberapa hari terpapar kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Saat diwawancarai pada Minggu (15/9/2019) malam di posko pengungsian, Nurlela mengaku memilih bertahan karena asap di rumahnya masih pekat.