Follow Us

Karyawan KPK Baku Pukul dengan Massa Aksi Unjuk Rasa di Teras Gedung Merah Putih. Mengapa Polisi Diam Saja?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 13 September 2019 | 19:18
Unjuk rasa dari massa yang menyatakan dukungan atas revisi Undang-Undang KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (13/9/2019), diwarnai kericuhan karena massa membakar tumpukan karangan bunga dan memaksa masuk ke Kompleks Gedung Merah Putih.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Unjuk rasa dari massa yang menyatakan dukungan atas revisi Undang-Undang KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (13/9/2019), diwarnai kericuhan karena massa membakar tumpukan karangan bunga dan memaksa masuk ke Kompleks Gedung Merah Putih.

Menurut Bastoni, ada sedikit kesalahpahaman antarkelompok yang melakukan unjuk rasa terkait dengan hasil keputusan dari Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK dengan wadah pegawai KPK. ”Namun, bisa kami atasi situasinya dan sekarang ini situasi dalam keadaan kondusif,” ujarnya.

Baca Juga: Sukses Rayu Ganti Kamera Kesayangan, Darwis Triadi Tunjukkan Kehangatan BJ Habibie lewat Foto Hitam Putih

Aksi demo yang berujung rusuh antara massa yang mengatasnamakan Himpunan Aktivis Milenial Indonesia serta Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Relawan Cinta NKRI dengan para pegawai KPK bahkan dengan media massa di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (13/9/2019).
KOMPAS/SHARON PATRICIA

Aksi demo yang berujung rusuh antara massa yang mengatasnamakan Himpunan Aktivis Milenial Indonesia serta Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Relawan Cinta NKRI dengan para pegawai KPK bahkan dengan media massa di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (13/9/2019).

Pemasangan kain hitam terhadap tulisan dan logo KPK dilakukan sejak Minggu (8/9/2019) sebagai reaksi atas revisi Undang-Undang KPK yang dinilai sebagai bentuk pelemahan terhadap lembaga antirasuah tersebut. Aksi penutupan Gedung KPK secara simbolis dipimpin langsung Wakil Ketua KPK Saut Situmorang yang mengundurkan diri pada Jumat (13/9/2019) setelah DPR mengumumkan pimpinan KPK 2019-2023.

Selain mencopot kain hitam, massa juga melempar botol, bambu, kerucut lalu lintas, hingga batu ke arah gedung. Mereka pun membakar karangan bunga yang berada di depan KPK. Guna menghalau massa, polisi menembakkan gas air mata.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Darwis Triadi Sukses Rayu Mendiang BJ Habibie Mengganti Kamera Leica Kesayangannya dengan Merek Ini...

Aksi demo yang berujung rusuh antara massa yang mengatasnamakan Himpunan Aktivis Milenial Indonesia serta Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Relawan Cinta NKRI dengan para pegawai KPK bahkan dengan media massa di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (13/9/2019).
KOMPAS/SHARON PATRICIA

Aksi demo yang berujung rusuh antara massa yang mengatasnamakan Himpunan Aktivis Milenial Indonesia serta Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Relawan Cinta NKRI dengan para pegawai KPK bahkan dengan media massa di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (13/9/2019).

Tuntutan

Hingga saat ini, massa masih menyuarakan penuntutan. Juru bicara aksi Himpunan Aktivis Milenial Indonesia, Imam Rohmatulloh, mengatakan, Saut telah membunuh karakter dan merusak reputasi Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Firli Bahuri yang merupakan Ketua KPK terpilih. Mereka mengatakan, pernyataan Saut hanya omong kosong.

”Saut sama sekali tidak menyertakan fakta yang membuktikan bahwa dugaan pelanggaran etik telah diputus ataupun membuktikan bahwa pertemuan Firli dengan Tuanku Guru Bajang Zainul Majdi membahas perkara yang sedang ditangani KPK,” ujar Imam.

Baca Juga: Kabut Asap Ancam Kesehatan Warga Malaysia, Mengapa Pemerintah Belum Juga Rilis Daftar Perusahaan dengan Lahan yang Terbakar?

Untuk itu, Imam menuntut agar Saut dan wadah pegawai KPK menarik kembali pernyataan tersebut dan meminta maaf secara terbuka kepada Firli. Mereka juga menuntut KPK segera mengevaluasi seluruh unsur KPK agar terbebas dari segala kepentingan.

Source : Kompas.id

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest