Kota ini memiliki semua ciri khas ibu kota yang terencana: jalan yang mengarah dari parlemen ke istana presiden memiliki lebar 20km, dan tanpa kemacetan lalu lintas.
Pusat perbelanjaan mengilap dan hotel-hotel mewah yang kosong berjejer di jalanan. Ada taman safari, kebun binatang, dan setidaknya tiga stadion. Tidak seperti bagian lain dari Myanmar, kota ini memiliki pasokan listrik sepanjang waktu.
3. Bolivia
Bolivia memiliki dua ibu kota: Sucre dan La Paz. Sucre adalah satu-satunya ibu kota Bolivia. Ketika perang saudara pada 1899 ibu kota beralih ke La Paz. Setelah itu, parlemen dan layanan sipil pindah ke kota terbesar di Bolivia, La Paz, sementara pengadilan tetap di Sucre.
Sucre, di pusat negara itu, adalah tempat Bolivia didirikan, pada 1825. Populasinya hanya 250.000 orang, dibandingkan dengan 1,7 juta orang yang tinggal di La Paz.
Pada tahun 2007, sebuah proposal diajukan untuk memindahkan parlemen dan pemerintah kembali ke Sucre, namun ditanggapi rakyat dengan menggelar protes terbesar yang pernah terjadi di La Paz.
Gagasan itu muncul dari persaingan regional antara pendukung Presiden Evo Morales di dataran tinggi barat yang miskin di Bolivia dan lawan-lawannya di timur yang lebih makmur.
Skema itu akhirnya ditinggalkan, dan Bolivia memiliki dua ibu kota hingga hari ini.