Koran Inilah yang Memuat Pertama Kali Foto Proklamasi Kemerdekaan yang Sempat Dikubur Selama Satu Bulan

Seperti tercatata dalam sejarah, pada akhir September 1945, setelah diumumkannya Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, BM Diah bersama sejumlah rekannya seperti Joesoef Isak dan Rosihan Anwar mengangkat senjata dan berusaha merebut percetakan Jepang "Djawa Shimbun", yang menerbitkan Harian Asia Raja.

Meskipun Jepang telah menyerah kalah, teman-teman Diah ragu-ragu, mengingat Jepang masih memegang senjata. Namun kenyataannya malah sebaliknya. Tentara Jepang yang menjaga percetakan tidak melawan, bahkan menyerah. Percetakan pun jatuh ke tangan Diah dan rekan-rekannya.

Pada 1 Oktober 1945 B.M. Diah mendirikan Harian Merdeka. Diah menjadi pemimpin redaksi, Joesoef Isak menjadi wakilnya, dan Rosihan Anwar menjadi redaktur. Diah memimpin surat kabar ini hingga akhir hayatnya, meskipun belakangan ia lebih banyak menangani PT Masa Merdeka, penerbit Harian "Merdeka".

Negatif yang menggambarkan Bung Kamo sedang membacakan teks proklamasi kini ada pada Deppen.

Baca Juga: Layak Jadi Pahlawan Anti Korupsi, Bung Hatta Tak Pernah Miliki Sepatu Mewah yang Diidamkannya

Foto karya Frans Mendur yang mengabadikan detik-detik proklamasi Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur

IPPHOS, yaitu biro foto pers yang didirikan Alex Mendur dengan J.K. Umbas dan F.F. Umbas pada pada tahun 1946, kini hanya memegang negatif yang hampir serupa, tapi tidak sebagus milik mereka yang disimpan DEPPEN.

Selain negatif tersebut masih ada negatif-negarif lain yang menggambarkan penaikan bendera dan sebagainya. Foto-foto ini diambil dengan tustel Leica.

Pada beberapa diantaranya tampak seseorang mengenakan seragam tentara Jepang.

Baca Juga: Foto Pertama Proklamasi Indonesia Dijepret dengan Kamera yang Hancur di Tangan Penjajah Jepang Ini

la ikut membantu menaikkan bendera. Inilah yang dijadikan bukti oleh Belanda untuk menyebarkan isu-isu bahwa kemerdekaan RI adalah hadiah Jepang.

Kompas.com

Foto Presiden Soekarno membacakan naskah proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Cikini, Jakarta.