Dalam melaksanakan tujuan tersebut, pasokan senjata menjadi hal yang penting.
Maka, para PSK yang jadi penyelundup senjata bagi laskar sekaligus hunian mereka menjadi tempatnya.
Mengikut sertakan PSK dalam revolusi oleh Soekarno pernah mendapatkan protes keras dari Ali Sastroamidjojo, tokoh PNI.
Baca Juga: Tak Terima Anjing Kesayangannya Mati, Seorang Lelaki Lenyapkan 3 Ekor Macan Tutul dengan Cara Ini

Soekarno saat membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
Dilansir dari buku karya Robert Cribb tersebut, karena keputusan Bung Karno mengajak WTS tersebut untuk ikut memikul perjuangan ditolak oleh Ali.
Perdebatan sengit antar kedua tokoh PNI tersebut tak terelakkan, bahkan Ali sempat mempertanyakan keputusan Bung Karno merekrut 670 PSK masuk menjadi anggota PNI cabang Bandung.
Namun suka tidak suka, dalam masa perang kemerdekaan memang membutuhkan tenaga dari semua lini rakyat Indonesia, tanpa terkecuali adalah wanita penjajak seks tersebut.
Dan sejarah mencatat bagaimana wanita-wanita tersebut dengan berani menjadi informan sekaligus mata-mata bagi perjuangan Indonesia.
Artikel ini pernah tayang di Sosok.grid.id oleh Andreas Chris Febrianto Nugroho dengan judul asli "Kisah Para Kupu-kupu Malam yang Peran Pentingnya dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Diakui oleh Soekarno"