Fotokita.net -"Kami, nelayan, ingin musibah ini cepat terselesaikan dengan baik," kata Sahari kepada Kompas.com.
Wargah terus berbondong-bondong membersihkan tumpahan limbahan minyak yang tak kunjung habis.
Insiden kebocoranini terjadi di sekitar anjungan Lepas Pantai YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).
Bersih-bersih ini sudah dilakukan sejak dua pekan yang lalu sejak pertama kali insiden ini pecah.

Warga mengumpulkan limbah tumpahan minyak Oil Spill yang tercecer milik Pertamina di Pesisir Pantai Cemarajaya, Karawang, Jawa Barat, Minggu (4/8/2019). Pasir yang tercemar minyak tersebut dikumpulkan dan akan dipindahkan ke pabrik penyimpanan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) untuk dimusnahkan.
Nelayan Karawang turut dilibatkan untuk membersihkan tumpahan minyak di laut Karawang akibat kebocoran pipa minyak Pertamina.
Sekretaris Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Karawang, Sahari mengatakan, pelibatan nelayan tersebut merupakan bentuk kepedulian masyarakat.
Melansir dari Kompas.com, Wahyu (46), nelayan asal Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang menyebut, hasil tangkapannya turun hingga 50 persen akibat insiden ini.
Pihak Pertamina memperkirakan butuh waktu 8 minggu untuk membersihkan ceceran limbahan minyak ini sejak terjadi 25 Juli 2019 silam.

Petugas mengumpulkan limbah tumpahan minyak Oil Spill yang tercecer milik Pertamina di Pesisir Pantai Cemarajaya, Karawang, Jawa Barat, Minggu (4/8/2019). Pasir yang tercemar minyak tersebut dikumpulkan dan akan dipindahkan ke pabrik penyimpanan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) untuk dimusnahkan.