Follow Us

Mati Listrik, Penumpang KRL Berbondong-bondong Jalan Kaki. Ada Pula Tunggu Hingga Jelang Maghrib, Ini Alasannya!

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 04 Agustus 2019 | 18:14
Penumpang terpaksa turun dari kereta rel listrik (KRL) yang berhenti di perlintasan Bukit Duri Jakarta Selatan, akibat padamnya listrik, Minggu (4/8/2019). Aliran listrik di Banten, Jabodetabek hingga Bandung terputus akibat adanya gangguan pada sejumlah pembangkit di Jawa. TRIBUNNEWS/HERUDIN
TRIBUNNEWS

Penumpang terpaksa turun dari kereta rel listrik (KRL) yang berhenti di perlintasan Bukit Duri Jakarta Selatan, akibat padamnya listrik, Minggu (4/8/2019). Aliran listrik di Banten, Jabodetabek hingga Bandung terputus akibat adanya gangguan pada sejumlah pembangkit di Jawa. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Penumpang terlihat kebingungan di dalam kereta rel listrik (KRL) yang berhenti di perlintasan Bukit Duri Jakarta Selatan, akibat padamnya listrik, Minggu (4/8/2019). Aliran listrik di Banten, Jabodetabek hingga Bandung terputus akibat adanya gangguan pada sejumlah pembangkit di Jawa. TRIBUNNEWS/HERU
TRIBUNNEWS

Penumpang terlihat kebingungan di dalam kereta rel listrik (KRL) yang berhenti di perlintasan Bukit Duri Jakarta Selatan, akibat padamnya listrik, Minggu (4/8/2019). Aliran listrik di Banten, Jabodetabek hingga Bandung terputus akibat adanya gangguan pada sejumlah pembangkit di Jawa. TRIBUNNEWS/HERU

Anak kecil bermain di depan lokomotif kereta rel listrik (KRL) yang berhenti di perlintasan Bukit Duri Jakarta Selatan, akibat padamnya listrik, Minggu (4/8/2019). Aliran listrik di Banten, Jabodetabek hingga Bandung terputus akibat adanya gangguan pada sejumlah pembangkit di Jawa. TRIBUNNEWS/HERUDI
TRIBUNNEWS

Anak kecil bermain di depan lokomotif kereta rel listrik (KRL) yang berhenti di perlintasan Bukit Duri Jakarta Selatan, akibat padamnya listrik, Minggu (4/8/2019). Aliran listrik di Banten, Jabodetabek hingga Bandung terputus akibat adanya gangguan pada sejumlah pembangkit di Jawa. TRIBUNNEWS/HERUDI

Source : Kompas.com, Tribunnews.com

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest