Follow Us

Kabar Gembira dari Israel, Tim Arkeolog Ini Temukan Permukiman Zaman Batu yang Terbesar di Dunia. Lihat Foto-foto Hasil Penggaliannya!

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 18 Juli 2019 | 09:00
Ukuran gelang yang ditemukan menunjukkan bahwa gelang itu mungkin diberikan kepada anak-anak.
Fox News

Ukuran gelang yang ditemukan menunjukkan bahwa gelang itu mungkin diberikan kepada anak-anak.

Fotokita.net - Permukiman prasejarah itu ditemukan selama penggalian oleh Israel Antiquities Authority.

Ribuan mata panah, perhiasan dan patung-patung prasejarah telah ditemukan di lokasi dekat Persimpangan Motza.

Para arkeolog di Israel memang telah menemukan permukiman Neolitik besar di dekat Yerusalem.

Baca Juga: Kemarau Makin Menjadi, Sungai Cipamingkis Bogor Kian Mengering. Foto-foto Ini Jadi Buktinya

Tak hanya itu, mereka juga mengatakan bahwa itu merupakan salah satu yang terbesar yang pernah ditemukan di dunia.

"Setidaknya 2.000 - 3.000 penduduk tinggal di sini - sebuah urutan yang setara dengan kota saat ini!" kata direktur penggalian Dr. Hamoudi Khalaily dan Dr. Jacob Vardi, sebagaimana dilansir Fox News, Rabu, (17/7/2019).

Kepala tombak berasal dari periode perunggu tengah.
Fox News

Kepala tombak berasal dari periode perunggu tengah.

Bangunan-bangunan besar yang ditingkatkandi lokasi tersebut tempat-tempat untuk umum dan yang digunakan untuk ritual.

Plester yang telah digunakan untuk membuat lantai ditemukan di beberapa bangunan"Tempat-tempat pemakaman telah diekspos di dan di antara rumah-rumah, di mana berbagai persembahan pemakaman telah ditempatkan.

Baca Juga: Jadi Penghuni Kebun Binatang, Ular Sanca Batik Ini Bakal Bakal Pecahkan Rekor Dunia. Lihat Foto Penampakannya!

Menakjubkan!  Israel Menemukan Permukiman Zaman Batu Berusia 9.000 Tahun Terbesar di Dunia, Apa Isinya?
Fox News

Menakjubkan! Israel Menemukan Permukiman Zaman Batu Berusia 9.000 Tahun Terbesar di Dunia, Apa Isinya?

Baik itu benda yang berguna atau berharga, diyakini untuk melayani orang yang meninggal di dunia berikutnya," kata peneliti.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest