Follow Us

Bumi Kian Panas, Lautan Es Antartika Susut Hingga Rekor Paling Rendah. Pulau Kecil Indonesia Bakal Tenggelam?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 16 Juli 2019 | 15:27
Benua Antartika
Yale E360

Benua Antartika

Lebih dari tiga setengah dekade kenaikan jumlah es di Antartika lenyap hanya dalam tiga tahun, mencair lebih cepat daripada apa yang terjadi di Kutub Utara.

Konsensus ilmiah memaparkan hilangnya lapisan es Laut Arktik terkait dengan udara dan air laut yang semakin hangat di Kutub Utara.

Baca Juga: Jangan Sampai Terlewatkan Gerhana Bulan Terakhir Tahun 2019, Cek Jadwalnya dan Siapkan Kamera Kita

Di semenanjung Antartika, anjing laut macan tutul sedang berburu. Ia berenang berputar-putar di bawah sekelompok penguin muda, menunggu mereka melompat dari bongkahan es dan masuk ke laut.
Paul Nicklen/Nat Geo Image Colection

Di semenanjung Antartika, anjing laut macan tutul sedang berburu. Ia berenang berputar-putar di bawah sekelompok penguin muda, menunggu mereka melompat dari bongkahan es dan masuk ke laut.

Para peneliti masih mencari penjelasan terkait penurunan yang drastis di wilayah Antartika. Dr. Claire lebih jauh menjelaskan, “Setelah 2014 ketika penurunan yang drastis terjadi, sejumlah upaya dilakukan untuk mengetahui kondisi itu, termasuk apakah ada kaitannya dengan sesuatu yang terjadi di atmosfer atau lautan, dan ada beberapa petunjuk bahwa seperti kemungkinan yang terjadi di Laut Weddell, bisa jadi hawa panas datang dari utara. Kemudian yang terjadi di Laut Ross, mungkin alasannya sedikit berbeda.”

Baca Juga: Foto-foto Unik dari Generasi Masa Depan Indonesia Saat Hari Pertama Sekolah. Ada Tangis dalam Kelas!

Apa pun alasannya, tren tersebut berdampak pada sejumlah implikasi yang luas bagi ekosistem di wilayah kutub dan bumi secara keseluruhan.

Antartika di Kutub Selatan.
iStockphoto

Antartika di Kutub Selatan.

Tidak seperti permukaan es yang terang dan memantulkan cahaya, air lautan yang gelap menyerap sinar matahari, dan hawa panas yang terperangkap mengarah pada suatu siklus pemanasan secara terus-menerus.

Para ilmuwan masih melakukan penelitian di Antartika, mencari beberapa penjelasan, dan sejumlah solusi. (VOA Indonesia)

Source : VOA Indonesia

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest