Follow Us

Dengan Kamera Ini, NASA Berhasil Ungkap Awan Listrik di Arktika

Gita Laras Widyaningrum - Senin, 11 Maret 2019 | 19:39
Awan 'listrik' biru yang langka tertangkap kamera NASA.
NASA

Awan 'listrik' biru yang langka tertangkap kamera NASA.

Fotokita.net – Dunia ilmu pengetahuan kembali terkuak berkat teknologi kamera.

Sebuah balon kamera yang diluncurkan NASA untuk melintasi Arktika, berhasil menangkap gambar awan biru dengan ‘pola listrik’ yang langka.

Awan ini biasanya terbentuk oleh kristal es yang berinteraksi dengan pecahan meteor yang rusak.

Dikenal dengan nama awan noctilucent atau polar mesospheric clouds (PMCs), pemahaman yang lebih baik tentang fenomena tak biasa ini akan membantu para ilmuwan memahami turbulensi di atmosfer kita dan berperan penting dalam ramalan cuaca.

Baca Juga : Terlalu Dekat Lokasi Peluncuran Roket, Canon EOS 5DS Ini Meleleh

Awan noctilucent biasanya muncul tak lama setelah matahari terbenam di daerah kutub selama musim panas, yakni ketika es terbentuk di sekitar sisa-sisa meteor pada lapisan atmosfer atas.

“Kamera kami berhasil menangkap kejadian menarik. Oleh sebab itu, kami berharap hasilnya dapat memberikan pandangan baru tentang dinamika yang kompleks ini,” kata Dr. Dave Fritts yang memimpin misi PMC Turbo.

Balon yang digunakan pada misi ini melayang melalui stratosfer selama lima hari dan kamera yang ada di sana mampu menangkap enam juta foto beresolusi tinggi.

Baca Juga : 5 Fakta yang Bikin Heboh, Lihat Foto Temuan Benda Majapahit nan Langka

Baca Juga : Apakah Betul Satwa Liar di Taman Safari Dapat Bius Agar Bisa Berfoto?

Peneliti mengatakan, gelombang gravitasi atmosfer akibat massa udara yang didorong ketika bertemu rintangan seperti pegunungan, memainkan peran penting dalam munculnya awan tersebut.

“Ini pertama kalinya kami berhasil memvisualisasikan aliran energi dari gelombang gravitasi yang besar ke ketidakstabilan aliran yang lebih kecil dan turbulensi di atmosfer atas,” kata Dr Fritts.

“Pada ketinggian tersebut, Anda benar-benar dapat melihat gelombang gravitasi terpecah – seperti gelombang laut di pantai – dan mengalir ke arah turbulensi,” paparnya.

Source : nationalgeographic.co.id

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest