Polres Cianjur Ungkap Foto Audi A8 Hitam, Keluarga Korban Tabrak Lari Punya Bukti Sudutkan Polisi

Kamis, 26 Januari 2023 | 09:30
Istimewa

Foto bukti Audi A8 hitam yang disebut polisi sebagai pelaku tabrak lari di Cianjur. Keluarga korban membantahnya.

Fotokita.net - Polres Cianjur mengungkap bukti foto yang merekam perilaku pengendara mobil Audi A8 hitam merenggut nyawa Selvi Amalia Nuraeni. Mahasiswi Universitas Suryakencana Cianjur ini ditabrak saat mengendarai sepeda motor.

Setelah Polres Cianjur memamerkan foto bukti dari rekaman CCTV, pihak keluarga korban tabrak lari segera membantahnya. Melalui kuasa hukumnya, kerabat Selvi Amalia mengaku mempunyai bukti yang menyudutkan polisi.

Sebelumnya, sejumlah warganet melaporkan kasus kecelakaan ini kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Sigit mengatakan akan mengecek kasus tersebut.

"Terima kasih informasinya, kita cek segera," ujar Sigit melalui akun Twitternya, @listyosigitprabowo.

Berdasarkan keterangan polisi, pada Rabu (25/1/2023), peristiwa tabrakan yang menewaskan Selvi terjadi pada Jumat (20/1/2023) sekitar pukul 14.55 WIB di Kampung Sahbandar, Kecamatan Karangtengah, Cianjur. Data waktu terjadinya kecelakaan ini didapat polisi dari rekaman kamera pengawas atau CCTV.

Kini polisi masih mengejar pengemudi mobil Audi A8 berwarna hitam yang telah menabrak lari Selvi. Untuk melacak identitas pelaku, Polda Jawa Barat dan Polda Metro Jaya saling berkoordinasi.

Polres Cianjur telah membentuk tim khusus untuk mengejar pengemudi mobil Audi A8 hitam yang menabrak lari Selvi. Tim terdiri dari Satuan Reserse Kriminal dan Satuan Lalu Lintas

"Pemeriksaan di TKP, selesai kemarin, (dari) sembilan saksi, semua mengarah pada kendaraan sedan warna hitam merek Audi jenis Audi A8 kalau dilihat dari bentuk kendaraannya karena ini hasil capture, hasil analisis CCTV," ucap Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan dalam jumpa pers, Rabu (25/1/2023).

Dia mengatakan mobil tersebut terekam CCTV sejak di Ciloto hingga kamera CCTV di bengkel dekat lokasi kecelakaan. Dia mengatakan Audi A8 hitam itu bukan bagian dari rombongan yang dikawal polisi.

Baca Juga: Kapolri Selidiki Foto Viral Mahasiswi Korban Tabrak Lari Pejabat Polisi, Keluarga Buka Suara

"Kendaraan tersebut adalah kendaraan yang masuk ke rombongan pengawalan. Artinya mengikut, jadi bukan rombongan pengawalan, tapi ini rangkaian liar yang memaksa masuk," kata dia.

Doni menjelaskan saat kejadian, korban Selvi sedang mengendarai sepeda motor jenis matik bernomor polisi F-4193-SF. Dia melaju di ruas jalan Bandung menuju arah Cianjur.

Pada waktu bersamaan, ada rombongan kendaraan yang melintas dari Cianjur menuju Bandung. Saat inilah korban ditabrak lari.

"Korban sempat menabrak kendaraan di depannya, yaitu angkot, kemudian jatuh," ucap Doni.

"Kendaraan ke sebelah kiri, sedangkan korban jatuh ke sebelah kanan, tapi masih ada di jalur yang bersangkutan. Artinya tidak berpindah jalur, tidak pindah jalur markah," imbuh dia.

Perwira menengah Polri ini menerangkan Selvi diduga tewas akibat kepalanya terbentur. Dia menduga kepala Selvi membentur kendaraan yang melaju dari arah berlawanan.

Polisi dengan pangkat dua melati ini menyebut Selvi menggunakan helm saat terjadi benturan. Dia menambahkan kemungkinan besar kepala Selvi terbentur ban mobil."Kemungkinan besar benturan dengan roda ban kendaraan mobil," ucapnya.

Doni juga mengungkapkan pihaknya sedang berupaya mencari pemilik mobil Audi A8 itu. Namun berdasarkan hasil identifikasi, pelat nomor kendaraan yang digunakan pelaku diduga palsu.

"Kami juga sudah identifikasi jenis mobil yang menjadi penyebab laka (kecelakaan), namun setelah kami lakukan identifikasi nomor kendaraannya, diduga nomor kendaraannya nomor palsu," tutur Doni.

Kapolres Cianjur juga menjelaskan warga setempat sempat mengejar mobil pelaku usai menabrak Selvi. Warga berupaya menghentikan laju mobil tersebut.

Baca Juga: Gocek Polisi, Cerita Adik Pembunuh Berantai Bekasi Berujung Begini, Foto Tampangnya Dihujat

Istimewa

Foto Selvi Amalia Nuraeni, korban tabrak lari di Cianjur. Keluarga simpan bukti yang menyudutkan polisi.

"Jenis kendaraan sudah diketahui, dan juga sempat ada yang mengejar, dan sempat diberhentikan," sebut Doni.

"Sudah kita identifikasi, tinggal kita cari tahu identitasnya (pengemudi), soal ciri-ciri (mobil) sudah kita dalami. Yang mengejar ini masih belum diketahui, karena memang spontan masyarakat mengejar dan memberhentikan tapi tidak sempat mencatat tuntas nama dan identitasnya, dan sebagainya," jelasnya.

Di dalam mobil tersebut, didapati 3 penumpang. Polisi terus mengusut keberadaan mobil dan sopir mobil tersebut."Diduga pengendara ini ada 3 orang yaitu 1 lelaki, 1 perempuan, dan anak kecil," pungkas Doni.

Sementara itu, kuasa hukum keluarga korban, Yudi Junadi, menjelaskan, fakta yang disampaikan polisi bertolak belakang dengan bukti-bukti yang sudah dikumpulkan.

"Tidak ada itu mobil Audi di lokasi kejadian. Kita sudah mengumpulkan bukti yang menabrak adalah mobil anggota iring-iringan pejabat kepolisian," ujar Yudi, dikutip dari Tribun Jabar, Rabu (25/1/2023).

Berdasarkan bukti dari CCTV di beberapa titik, kendaraan yang menabrak korban merupakan mobil jenis Toyota Innova berwarna hitam.

"Mobil tersebut ikut rombongan, bahkan terparkir di TKP kasus Wowon 'Serial Killer' di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur. Bahkan, ada goresan bekas gesekan di bemper bagian depan sebelah kanan," ucapnya.

Yudi mengatakan, pihaknya menghormati proses hukum dan sangat memuliakan polisi yang sedang melakukan tugas negara.

"Kita menghormati semua proses hukum. Namun, jangan menutup-nutupi fakta sebenarnya yang telah terjadi," katanya.

Sementara itu, Eva Fatimah (36), bibi korban, mengaku bahwa pihak keluarga mengikhlaskan kematian Selvi. Namun, keluarga ingin agar kasus ini tetap diusut tuntas.

"Kita hanya ingin kasus ini diusut tuntas siapapun pelakunya, mau anggota polisi atau bukan," katanya.

Baca Juga: Pantesan Gampang Dilacak, Begini Cara Pembunuh Berantai Bekasi Simpan Duit Jarahan dari TKW

Istimewa

Keluarga korban tabrak lari di Cianjur ingin polisi mengungkap fakta sebenarnya.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya