Bukan Kamera Mahal, Cara Foto yang Bagus Cukup Pegang 2 Kuncinya

Jumat, 20 Januari 2023 | 00:00
Iwan Santosa/Inspirensis

Apabila ingin tahu cara membuat foto yang bagus ternyata kita cukup memegang 2 kuncinya. Jadi, bukan kamera mahal.

Fotokita.net - Kemampuan fotografi mumpuni menjadi impian banyak pemegang kamera HP. Dengan dibekali teknologi terdepan, mereka seakan ingin membuktikan foto yang dihasilkan mampu menyaingi kamera mahal.

Padahal bukan faktor alat fotografi yang menguras rekening. Cara membuat foto yang bagus justru cukup pegang 2 kuncinya.

Foto sudah menjadi bagian penting dari keseharian kita. Wajar, karena manusia pada dasarnya adalah makhluk visual.

Kita cenderung lebih mudah berkomunikasi melalui gambar, daripada membaca tulisan. Manusia juga lebih mudah memahami dan memercayai gambar, dibandingkan hanya dengan kata-kata.

Apakah Anda percaya, bila kami bercerita bahwa pada zaman dahulu kala, manusia repot sekali ketika ingin mengabadikan sebuah gambar?

Sebelum fotografi ditemukan, manusia mengabadikan pemandangan alam atau potret wajah dengan cara dilukis, bukan difoto. Foto pertama yang berhasil dibuat, gambarnya pun tidak begitu jelas.

Apakah Anda percaya, bila kami menceritakan bahwa pada suatu ketika ada seorang fotografer yang harus membuat kamera, membangunnya dari nol, hanya untuk keperluan memotret sebuah kejadian?

Kamera itu berukuran raksasa, bahkan sampai perlu beberapa orang untuk mengoperasikan satu kamera tersebut.

Medium Komunikasi Visual

Itulah fungsi paling mendasar dari fotografi, yaitu merekam kejadian atau sesuatu, dan menyampaikan kejadian atau sesuatu itu agar bisa disaksikan oleh orang lain. Orang lain yang menyaksikan foto tersebut tidak hanya ikut melihat saja, tapi juga ikut memahami dan merasakan apa yang ingin disampaikan oleh si pembuat foto.

Terima kasih kepada Nicéphore Niépce, sang penemu fotografi. Tak terbayangkan kehidupan dan peradaban manusia bila fotografi tak pernah ditemukan.

Baca Juga: Cara Foto Estetik dengan Kamera HP Android, Coba Trik Sederhana Ini

University Minnesotta

Kamera raksasa pertama untuk menghasil foto yang bagus pada masanya.

Apakah Anda pernah mengalami, suatu saat ketika sedang lapar dan ingin membeli makanan, lalu melihat gambar-gambar menu restoran yang sedemikian membuat rasa lapar semakin menjadi-jadi? Sampai-sampai air liur membanjiri mulut tanpa kita sadari.

Ya, fotografi bisa memengaruhi keputusan seseorang, secara sadar maupun bawah sadar. Itulah kekuatan fotografi sebagai medium komunikasi. Sebuah foto bisa memengaruhi seseorang untuk merasakan sesuatu, dan mendorongnya untuk melakukan sesuatu.

Fotografi bukan sekadar alat untuk mengabadikan sesuatu, tapi merupakan medium yang sangat efektif untuk berkomunikasi. Karena itulah, foto-foto yang sering terlihat di media-media iklan sangat mengundang orang-orang untuk membeli produk atau jasa yang diiklankan.

Dalam perjalanan peradaban manusia, ada foto-foto bersejarah yang sangat terkenal. Beberapa disebut sebagai foto pengubah peradaban—bahkan mengubah dunia—karena dampak dari foto tersebut yang berhasil mengubah cara manusia berpikir, atau mendorong tindakan perubahan atas suatu keadaan yang sebelumnya kurang mendapat perhatian.

Foto yang berhasil memengaruhi pendapat seseorang, atau berhasil mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, adalah foto-foto yang berhasil mendayagunakan kekuatan fotografi sebagai medium komunikasi visual secara efektif. Namun, banyak juga foto yang buruk dan gagal, tidak berdampak apa-apa bagi para pemirsanya.

Foto yang berhasil adalah potret yang bagus dan “benar”, bukan foto yang asal-asalan. Bagaimanakah foto yang bagus dan benar itu?

Membuat Foto yang Bagus

Ada yang mengatakan,“A picture is worth a thousand words.”Foto yang bagus adalah seribu kata yang bermakna. Sedangkan foto yang buruk seperti seribu kata tanpa makna. Makna yang dimaksud adalah pesan yang ingin disampaikan oleh fotografer kepada pemirsa.

Ada lagi istilah “mengambil” foto versus “membuat” foto. Mana yang akan menghasilkan foto bagus? Mengambil atau membuat foto?

Mengambil foto bisa dilakukan oleh siapa pun, dan bisa dilakukan tanpa harus berpikir. “Mengambil” berarti memperoleh apa yang sebelumnya sudah ada, secara sengaja maupun tidak sengaja. Lain halnya dengan “membuat”, pastilah harus sengaja dipikirkan matang-matang, ingin membuat apa, untuk apa, dan bagaimana caranya.

Baca Juga: Bagaimana Cara Foto yang Bagus Pakai iPhone Agar Hasilnya Seperti DSLR

Iwan Santosa/Inspirensis

Cara membuat foto yang bagus dengan teknik komposisi yang baik.

KriteriaFoto yang Bagus

Foto yang bagus adalah foto yang dibuat, bukan sekadar diambil. Kalau kita hanya sekadar mengambil saja, maka bagus tidaknya karya foto kita bergantung dari bagus tidaknya apa yang sudah ada di depan kamera.

Maka dari itu, si fotografer harus punya tujuan dan gambaran yang jelas, untuk apa dan seperti apa foto yang akan dihasilkannya nanti, sebelum menjepret atau menekan tombol rana.

Setelah itu, ia perlu mengatur subjek dan kameranya agar apa yang dibayangkannya itu bisa terwujud menjadi sebuah foto yang baik, sesuai tujuan dan harapannya. Inilah yang dimaksud “membuat” foto.

Itulah kriteria pertama sebuah foto yang bagus, yaitu foto yang sesuai dengan tujuan dan gambaran di kepala si fotografer saat ia membuatnya. Kemudian, ketika foto itu dilihat oleh orang lain, apa yang ingin disampaikan oleh si fotografer melalui foto yang dibuatnya itu dapat tersampaikan dengan baik.

Sebagai contoh, si fotografer ingin membuat foto produk kopi yang kemasannya khas. Kopi itu dihasilkan dari biji kopi pilihan, dan pabriknya sudah terkenal puluhan tahun. Kira-kira seperti apa fotonya, dan bagaimana membuatnya?

Dua Bahasa Penting Fotografi

Dalam setiap foto, pasti ada dua unsur ini: unsur teknis dan unsur kreatif. Agar kita bisa menyampaikan pesan dengan baik, kita perlu memahami dua “bahasa”, yaitu bahasa teknis dan bahasa kreatif. Kedua unsur ini adalah kunci untuk membuat foto yang bagus.

Bahasa teknis berhubungan dengan pengaturan-pengaturan kamera. Contohnya antara lain pengaturanexposure, shutter speed, aperture,ISO,white balance.Bersyukurlah kita manusia modern, pengaturan-pengaturan teknis ini sebagian besar sudah dilakukan otomatis oleh kamera. Semuanya serbaauto,serba mudah.

Bahasa kreatif berhubungan dengan bagaimana si fotografer menyikapi apa yang ada di depan kamera, mengubahnya menjadi gambar dua dimensi, dan bagaimana ia mengatur kamera untuk menjadikan sebuah foto seperti yang dimaksudkannya.

Faktor-faktor yang termasuk unsur kreatif misalnya adalah komposisi, pemilihan subjek,angle,pengaturan cahaya, pengarahan gaya atau pose, dan semua hal yang tidak bisa dilakukan oleh kamera tanpa campur tangan dan pertimbangan kreatif si fotografer.

Baca Juga: Cara Foto Selfie Estetik yang Dijamin Banjir Likes, Ikuti 15 Tipsnya

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya