Nikahi Ayah Tiri, Korban Tewas Keracunan di Bekasi Jarang Komunikasi, Potret Kuburnya Bikin Nelangsa

Senin, 16 Januari 2023 | 10:08
Istimewa

Potret liang kubur korban tewas keracunan di Bekasi. Suami korban yang juga bekas ayah tiri menghilang.

Fotokita.net - Ai Maemunah menjadi korban tewas dalam peristiwa keracunandi Kelurahan Ciketing Udik, Bantar Gebang, Bekasi. Rupanya, korban menikah dengan bekas ayah tirinya hingga jarang komunikasi dengan keluarga besar. Potretnya bikin nelangsa.

Ai Maemunah yang berusia 40 tahun meninggal bersama kedua anaknya,M Ridwan Abdul Muiz (18), dan M Ruswandi (15). Sementara dua anggota keluarga lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Setelah peristiwa keracunan satu keluarga itu mencuat, suami korban menghilang. Polisi saat ini masih mencari keberadaan suami korban yang berisial WWN.

Belum banyak informasi yang diberikan pihak kepolisian.Apa penyebab mulut para korban berbusa sebelum akhirnya meninggal belum diungkapkan ke publik.

WWN diduga kabur dengan membawa 2 sepeda motor milik 2 anak Ai Maemunah yang turut menjadi korban. WWN sendiri merupakan ayah tiri kedua anak tersebut sekaligus suami kedua Ai.

Mengenai latar belakang WWN, sedikit terungkap dari penuturan kakak Ai yang bernama Nanang.

Nanang menceritakan, setelah bercerai dengan Didin, adiknya menikah lagi dengan WWN yang kini berusia 54 tahun.

Keputusan Ai menikah dengan WWN sempat menimbulkan perdebatan di keluarga. Pasalnya WWN ini berperangai tidak baik dan memiliki banyak hutang.

Nanang mengatakan, sosok WWN sendiri sempat menikah dengan ibu dari Ai Maemunah. Faktanya WWN ini juga selain suami Ai, juga sempat menjadi ayah tiri Ai Maemunah.

Baca Juga: Tertunduk Lesu di Depan Kamera, Bandiman Akui Langgar Aturan Aplikasi Ojol, Anaknya Meninggal Usai Santap Orderan Sate Sianida

Istimewa

Rumah kontrakan yang dihuni korban tewas keracunan di Bekasi.

"Adik saya ini menikah dengan bekas ayah tirinya, keputusan ini yang membuat keluarga kecewa. Karena itu, adik saya ini jarang sekali berkomunikasi dengan keluarga besar."

"Pria berinisial WWN ini memang diketahui bukan pria baik dan memiliki banyak hutang," kata Nanang.

Sementara itu,Didin (45) mantan suami Ai Maemunah naik pitam. Didin bersedih karena dua anak kandung yang ikut dengan mantan istrinya ikut menjadi korban.

Didin menilai ada kejanggalan dari peristiwa keracunan tersebut dimana ayah tiri anak-anaknya kini menghilang.

Diketahui bahwa mantan istrinya tersebut menikah dengan WWN. Sejak peristiwa keracunan Kamis (12/1/2023), WWN belum diketahui keberadaannya.

"Tolong itu kalau ketemu si WWN bawa ke sini," ujar Didin dengan nada tinggi ditemui di area pemakaman Kampung Sudimampir, Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jumat (13/1/2023) malam.

Didin mengatakan selain mantan istrinya, dua anak kandungnya yakni M Ridwan Abdul Muiz dan M Ruswandi kini sudah beristirahat dengan tenang. Namun hatinya kini tak tenang sebelum menemukan WWN yang kini menghilang.

Didin mengaku sangat terpukul dan tidak percaya kedua anak laki-laki dan mantan istrinya tewas dengan tidak wajar.

Didin meminta kepolisian untuk mengusut dan mengungkapkan kasus kematian keluarganya itu.

"Saya sudah cukup lama berpisah dengan almarhumah (Ai Maemunah), sangat sedih dan terpukul dengan kejadian yang juga merenggut nyawa kedua anak laki-laki saya. Meminta kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini," papar Didin dengan emosi.

Baca Juga: Nekat Makan Mi yang Disimpan Selama 1 Tahun, Nasib Keluarga Ini Berujung Duka: 9 Anggotanya Meninggal Dunia

Didin mengatakan, banyak kejanggalan dalam kasus kematian keluarganya itu. Karena, seusai kejadian suami dari Ai Maemunah tidak ada di tempat dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.

"Saat ditemukan kata kepolisian, para korban dalam kondisi lemas dan mulut berbusa. Memang dugaannya keracunan, tapi saya yakin ini ada keterlibatan dari suami mantan istri saya berinisial Wwn," jelasnya.

Ketiga korban, kata Didin, dimakamkan berdampingan di tiga liang lahat. "Saya mohon agar kasus ini dapat terungkap, jika memang dugaan saya benar, pelakunya agar segera ditangkap," ujarnya.

Di sisi lain, psikolog forensik Reza Indragiri Amriel menilai peristiwa maut ini masih dalam tataran permukaan. Sebab, jenis atau zat pemicu keracunan belum diketahui.

"Masih terlalu minim info dari polisi. Padahal, andai--setidaknya--jika polisi bisa kasih info tentang jenis racunnya, maka spekulasi bisa dibangun," kata Reza kepada wartawan, Minggu (15/1/2023).

Karena masih terlalu sedikit informasi dari peristiwa itu, Reza masih berpegang pada empat kemungkinan peristiwa itu bisa terjadi. Kemungkinan keracunan karena tak disengaja hingga indikasi pembunuhan pun dapat terjadi.

"Karena belum ada pernyataan terkait itu, maka kemungkinannya tetap saja ada empat: kematian akibat N (natural), A (accident), S (suicide), H (homicide)," ujarnya.

Hal yang masih menjadi tanda tanya lainnya adalah soal suami korban yang tak berada di lokasi saat kejadian. Suami korban pun belum diketahui keberadaannya.

"Kapan kejadian berlangsung? Hari gini setiap orang sepertinya punya HP. Sudah sekian hari, suami korban tak kunjung pulang? Pantaslah kalau kecurigaan mengarah ke dia," imbuh psikolog forensik lulusan UGM dan Universitas Melbourne ini.

Baca Juga: Ini Penyebab Karyawan PT GNI Geruduk Pekerja China, Potret Bentrokan Maut Diviralkan

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya