Sosok Psikopat Dalang Kematian Brigadir Yosua, Keluarga Ngaku Dilecehkan Anak Buah Irjen Ferdy Sambo di Rumah Duka, Foto Buktinya Sengaja Disebarkan

Kamis, 21 Juli 2022 | 09:00
Facebook

Keluarga Brigadir Yosua mengaku dilecehkan anak buah Irjen Ferdy Sambo di rumah duka. Sosok psikot jadi dalang kematiannya.

Fotokita.net - Penyidikan kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir Yosua dalam insiden baku tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo terus bergulir. Keluarga Brigadir Yosua yakin sosok psikopat menjadi dalang kematian sopir dinas istri Irjen Ferdy Sambo itu.

Desakan keluarga agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar menonaktifkan Karo Paminal Divpropam Polri Brigjen Hendra Kurniawan dan Kapolres Metro Jakarta SelatanKombes Budhi Herdi Susianto sudah terpenuhi. Kapolri sudah menonatifkan kedua petinggi Polri itu.

Keluarga mendesak pencopotan Brigjen Hendra Kurniawan dari jabatannya lantaran mereka mengaku mendapatkan tekanan ketika sang jenderal mendatangi rumah duka. Keluarga juga mengaku dilecehkan anak buah Irjen Ferdy Sambo ketika berada di rumah duka. Foto buktinya sengaja disebarkan.

Pihak keluarga Brigadir Yosua mengucap terima kasih setelahKaro Paminal Divpropam Brigjen Hendra Kurniawan dan Kapolres Metro JakselKombes Budhi Herdi Susianto secara resmi dinonaktifkan oleh Kapolri. Dengan begitu, penyelidikan kasus terhadap Brigadir Yosua akan objektif.

"Puji Tuhan, apa yang dikehendaki keluarga dan sudah kami sampaikan dengan baik kepada pimpinan Polri, sudah diakomodir, yaitu supaya perkara dugaan tindak pidana pembunuhan juncto penganiayaan yang menyebabkan matinya orang lain atau pelanggaran berat, supaya penyidikannya berjalan dengan baik,

maka kami mohon orang-orang yang diduga terkait dengan perkara ini, supaya dinonaktifkan dulu supaya penyidik bisa objektif, bekerja dengan mengatasnamakan asas praduga tak bersalah," papar pengacara keluarga Brigadir Yosua panjang lebar saat dijumpai wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (21/7/2022) dini hari.

Kamaruddin mengatakan, jika kedua petinggi Polri itu terbukti tidak terlibat di kasus itu, mereka akan kembali aktif. "Tentu kan hak-haknya bisa dipulihkan gitu ya," tegasnya.

Baca Juga: Jabatan Karo Paminal Divpropam Terlanjur Diusik, Brigjen Hendra Kurniawan Justru Bantu Keluarga Brigadir Yosua dengan Cara Begini, Foto Sosoknya Ramai Dibahas

Polri sudah menjelaskan tujuan penonaktifanBrigjen Hendra Kurniawan dan Budhi Herdi Susianto. Menurut Polri,penonaktifan itu dilakukan agar penyelidikan kasus Brigadir Yosua berjalan objektif dan transparan.

"Menonaktifkan Karo Paminal, kedua dinonaktifkan adalah Kapolres Jaksel, Kombes Pol Budhi Herdi," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di kantornya, Rabu (20/7/2022).

Dedi menyebutkan penonaktifkan Karo Paminal Divpropam dan Kapolres Metro Jaksel itu untuk menjaga independensi Polri. Pengganti Kapolres Metro Jaksel segera ditunjuk oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil.

Dedi juga mengatakan tim khusus yang dibentuk Kapolri terus bekerja. Tim khusus telah menerima tim kuasa hukum dari keluarga Brigadir Yoshua.

"Dalam rangka menjaga objektivitas, transparansi, independensi, tim harus betul-betul menjaga marwah itu seperti komitmen Bapak Kapolri," ujarnya.

Dedi mengatakan autopsi ulang akan dilakukan. Selain itu, Timsus sudah menemukan rekaman CCTV.

"Kita sudah menemukan CCTV dan bisa mengungkap jelas tentang konstruksi jelas kasus ini. CCTV ini sedang didalami timsus. Dan nanti akan dibuka apabila serangkaian proses telah dilakukan," ujarnya.

Baca Juga: Bukan Brigjen Hendra Kurniawan, Ini Sosok Anak Buah Irjen Ferdy Sambo yang Bilang Kondisi Jenazah Brigadir Yosua Tak Bagus Dilihat Keluarga, Foto Wajahnya Terkuak

Facebook

Keluarga Brigadir Yosua mengaku dilecehkan anak buah Irjen Ferdy Sambo di rumah duka. Sosok psikot jadi dalang kematiannya.

Keluarga Brigadir Yosua memang terus mendesak agar Brigjen Hendra dinonaktifkan dari jabatannya. Sebab, mereka mengaku dilecehkan anak buah Irjen Ferdy Sambo itu saat berada di rumah duka di Desa Suka Mukmur, Sungai Bahar, Muarojambi, Jambi.

Kamarudin Simanjuntak menyatakan bahwa Brigjen Hendra dinilai tidak berperilaku sopan dengan pihak keluarga almarhum dengan melakukan sejumlah intimidasi.

"Terkesan intimidasi keluarga almarhum dan memojokan keluarga sampai memerintah untuk tidak boleh memfoto, tidak boleh merekam, tidak boleh pegang HP, masuk ke rumah tanpa izin langsung menutup pintu dan itu tidak mencerminkan perilaku Polri sebagai pelindung, pengayom masyarakat," ungkapnya.

Kamarudin menyayangkan bahwa tindakan Brigjen Hendra dilakukan saat pihak keluarga sedang berduka. "Apalagi beliau Karo Paminal harusnya membina mental Polri, tetapi ini justru mengintimidasi orang yang sedang berduka," tandasnya.

Pada Kamis (21/7/2022), Roslin Emika, kerabat Brigadir Yosua, mengunggah bukti foto anak buah Irjen Ferdy Sambo saat berada di rumah duka. Keluarga Brigadir Yosua mengaku dilecehkan oleh anak buah Ferdy Sambo ketika mereka mendatangi rumah di Desa Suka Makmur.

"Cuplikan kedatangan Karo Pemina Propam Brigjen Hendra bersama para pengawal nya kerumah duka setelah almarhum dimakamkan. Karena kami dilarang untuk memvidiokan dan mengambil gambar jadi hanya sebatas ini yg bisa kami dapatkan itupun dengan cara tersembunyi.

Seharusnya bertamu ke rumah orang lain kan pasti ada tatakrama,kami tau kami orang kecil tapi bukan berarti sesuka hati para petinggi masuk ke rumah kami tanpa ada kata salam dan pakai alas kaki ke dalam rumah.

Karena tikar yg dipijak2 itu kami pakai untuk alas tidur kami . Sungguh hati kami miris melihat kurang nya tatakrama nya," tulis Roslin Emika dengan menyematkan banyak emotikon menangis.

Baca Juga: Sebut Kematian Brigadir Yosua Berita Aib, Brigjen Hendra Kurniawan Sempat Diterpa Gosip Panas Usai Naik Pangkat, Foto Sosoknya Ramai Dibahas

Facebook

Keluarga Brigadir Yosua mengaku dilecehkan anak buah Irjen Ferdy Sambo di rumah duka. Sosok psikot jadi dalang kematiannya.

Keluarga Brigadir Yosua mengaku sudah dilecehkan anak buah Irjen Ferdy Sambo saat berada di rumah duka, sosok psikopat diyakini menjadi dalang kematian ajudan Kadiv Propam Polri itu.

Kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua sudah menghadiri gelar perkara dengan Polri terkait laporannya soal dugaan pembunuhan berencana. Dari hasilnya, Kamaruddin Simanjuntak menyebutkan, kuku Brigadir Yosua telah dicabut.

"Kemudian kukunya dicabut, nah kita perkirakan dia masih hidup waktu dicabut jadi ada penyiksaan," sebut Kamaruddin Simanjuntak. Bukan cuma itu, Kamaruddin juga menyebut adanya luka bolong di bagian tangan. Menurut pihaknya, luka ini bukan diakibatkan oleh senjata.

"Kemudian di tangan ada semacam bolong, menurut teman-teman itu diperkirakan bukan akibat senjata tapi entah apalah penyebabnya tapi ada bolongan, kemudian sampai jarinya patah semua ini sehingga tidak lagi kenapa tidak copot hanya karena kulitnya aja dia sudah remuk hancur," paparnya panjang lebar.

Kamaruddin juga menyayangkan tindakan terhadap Brigadir Yosua tersebut. Baginya, tindakan itu disebut terlalu kejam untuk dilakukan oleh orang yang normal.

"Oleh karena itu saya sangat yakin betul bahwa ini adalah ulah psikopat, atau penyiksaan. Oleh karena itu kita menolak cara-cara seperti ini di negara Pancasila. Oleh karena itu karena Indonesia ini sangat banyak polisi yang masih baik sangat banyak kita harus lindungi," terang Kamaruddin dengan tegas.

"Jangan sampai gara-gara satu dua orang institusi kepolisian yang baik menjadi rusak," tandas Kamaruddin menutup penjelasan hasil gelar perkara.

Baca Juga: Bertemu Samuel Hutabarat, Ternyata Ini Sosok Petinggi Polri yang Ungkap Hal Sensitif Soal Pakaian Istri Ferdy Sambo, Foto Wajah Brigjen Hendra Kurniawan Diviralkan

Facebook

Keluarga Brigadir Yosua mengaku dilecehkan anak buah Irjen Ferdy Sambo di rumah duka. Sosok psikot jadi dalang kematiannya.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya