Fotokita.net - Terowongan Wina di Arab Saudi mendadak mengalami mengalami mati lampu. Peristiwa tak diduga itu terjadi pada Minggu (10/7/2022) pukulpukul 05.15-06.10 waktu Arab Saudi. Ketika terowongan Mina mati lampu, jamaah Indonesia ditemukan dalam kondisi begini. Foto terkininya diunggah di media sosial.
Akibat terowongan Mina mati lampu, media sosial sempat diramaikan dengan adanya video yang merekam kondisi yang terjadi pada saat itu. Netizen Tanah Air makin gaduh lantaran video itu disandingkan dengan tragedi Mina tahun 2015.
Dalam video lawas itu terlihatkorban meninggal dunia akibat berjejalan, terhimpit dan kesulitan bernapas di dekat lokasi lempar jumroh di Mina. Saat terowongan Mina mati lampu tahun 2022 ini, jamaah Indonesia ditemukan dalam kondisi begini. Foto terkininya sudah diunggah di media sosial.
Insiden desak-desakan di Terowongan Mina 2015 terjadi ketikajutaan jamaah haji berjalan berarak menuju jembatan Jamarat di Mina untuk melempar jumrah sebagai rangkaian ibadah haji. Insiden yang terjadi pada 24 September 2015 ini menewaskan 769 orang dan melukai 934 orang lainnya.
"Seorang saksi yang berhasil selamat dari insiden itu mengatakan bahwa yang sebenarnya terjadi adalah keamanan Saudi menutup salah satu jalan menuju Jamarat (tempat lempar jumroh)," kataYusuf Ibrahim Yakasai yang bekerja untuk BBC Hausa Service.
"Hal ini terjadi ketika ribuan jemaah dari berbagai negara seperti Iran, Kamerun, Ghana, dan Niger akan melempar jumroh. Maka, mereka yang baru selesai melempar batu kembali ke arah yang sama, beradu dengan jemaah yang baru akan melempar batu.
"Ada tabrakan antara dua kelompok yang bergerak ke arah berlawanan di jalan yang sama. Mereka yang terjebak di tengahlah yang paling terkena," papar Yusuf ketika itu.
Saksi lainnya, seorang dokter Inggris yang enggan disebut namanya bercerita,"Semalam, saya baru kembali dari Muzdalifa ke Jamarat bersama keluarga saya naik kereta.
Kami tiba di stasiun lebih dulu daripada yang lain dan keretanya tertunda. Akhirnya ada banyak orang berkumpul di stasiun. Ketika kereta tiba pada jam 2 pagi, terjadi kekacauan saat jemaah yang lelah berusaha naik.
"Dalam perjalanan, kereta berhenti di suatu tempat, entah di mana, selama setengah jam. Orang-orang mulai resah dan beberapa berusaha membuka gerbang darurat karena semua sesak napas karena panas dan kelelahan. Akhirnya kami sampai di Jamarat dan setelah melempar batu, kami pergi, dan mendengar beberapa jam kemudian bahwa tragedi ini terjadi.
"Saya kemudian mengetahui kenapa kereta tertunda. Yaitu karena Raja Saudi melakukan ibadah haji dan mereka tidak mau ada orang lain masuk ke Mekah. Mereka menghentikan kereta dan menutup jalan. Dan ketika dia selesai, semua orang berusaha masuk bersamaan," papar sang dokter panjang lebar.
Berbeda dengan tragedi yang terjado pada 2015, terowongan Mina, tepatnya di terowongan atas menuju jalur atas Jamarat tiga atau lantai tiga, memang sempat mengalami mati lampu. Jemaah haji diminta tidak panik.
Peristiwa yang terjadi pada Minggu (10/7/2022) pukul 05.15-06.10 waktu Arab Saudi tidak menimbulkan korban jiwa. Wakasatops Masyair 3 Harun Al Rasyid menjelaskan kronologi padamnya listrik itu.
"Kebetulan, posisi jemaah yang tadi dihentikan oleh polisi Arab Saudi tepat berada di depan pos, oleh karena itu petugas dan kami memberikan arahan dan memberi edukasi agar jemaah tidak panik dan tenang karena hanya beberapa saat saja. Mereka diminta menunggu perbaikan," kata Harun Al Rasyid di Mina dilansir Antara, Senin (11/7/2022).
Harun mengatakan kemungkinan listrik padam akibat korsleting arus pendek. Sebab, tanda-tanda tersebut, katanya, sudah terjadi sejak malam hari, ketika lampu depan terowongan kadang mati kadang hidup.
Jamaah Haji Indonesia ditemukan dalam kondisi begini saat terowongan Mina mendadak mati lampu. Foto terkininya diunggah.
"Tadi pagi, begitu jemaah selesai Subuh mau ke Jamarat melewati terowongan tersebut terjadi mati lampu, tapi Alhamdulillah tidak lama segera bisa diatasi oleh pihak Arab Saudi dan sekarang sudah normal kembali," katanya.
Saat kejadian mati lampu, jemaah diberi edukasi juga informasi oleh petugas seputar Jamarat yang akan mereka lalui di lantai tiga. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
"Kami lihat mereka (petugas) segera melakukan dengan baik dan atas kejadian ini, mereka sudah menyiapkan tenaga ahlinya bagian listrik untuk mengantisipasi kejadian tersebut," jelas Harun.
Harun mengimbau jemaah tidak panik jika terjadi lagi mati listrik karena dalam keadaan panik justru situasi tidak kondusif, ditambah padatnya jemaah, maka jemaah haji diimbau tetap tenang.
Ustadz Tajuddin Al-Afghani, salah seorang pimpinan rombongan haji asal Bojononegoro juga memberikan kesaksian.
“Berita mati lampu di terowongan Mina, benar adanya. Jamaah KBIH Masyarakat MADANI Bojonegoro yang kebetulan saya di pasang jalan paling depan, sempat beberapa kali mengerem laju perjalanan jamaah, karena banyak jamaah ibu-ibu yang sudah sepuh tertinggal di belakang.
Alhamdulillah, tepat beberapa meter sebelum kami tiba di bibir terowongan, terjadi mati lampu, tentunya termasukblowerdan AC yang ada di dalamnya.
Akhirnya semua jamaah yang belum masuk terowongan terpaksa berhenti menunggu hingga lampu dan blower menyala, kurang lebih setengah jam menunggu akhirnya lampu menyala.
Jamaah Haji Indonesia ditemukan dalam kondisi begini saat terowongan Mina mendadak mati lampu. Foto terkininya diunggah.
Kemudian kami melanjutkan perjalanan menujuJamaratpada hari Ahad pagi. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Alhamdulillah, evakuasi berjalan cepat dan sangat baik,askaridikerahkan untuk menghentikan laju jamaah asal Turkistan, Kazakstan, dan negara lainnya yang mencoba tetap menerobos masuk.
Di saat yang sama, rombongan jamaah di depan dipercepat untuk segera keluar terowongan dan dialihkan ke jalan kanan kiri setelah terowongan. Sehingga kurang dari setengah jam semua selamat dan kemudian lampu menyala meskipun beberapablowerbelum menyala beberapa saat.”
Terowongan Mina mati lampu pada tahun 2022 ini, jamaah Indonesia ditemukan dalam kondisi begini. Foto terkininya sudah diunggah di media sosial.
Rakhmat Sauma, seorang jamaah asal Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan memberikan kesaksian melalui akun Facebook miliknya. Dia juga mengunggah foto terkini kondisi jamaah Indonesia yang ditemukan dalam kondisi begini saat Terowongan Mina mati lampu.
"Ada banyak pertanyaan dari saudara dan teman2 saat kejadian mati lampu di terowongan Mina apakah terjadi banyak korban jatuh dengan mengirimkan video mayat2 memakai baju Ihram. Tidak benar video tersebut bukan kejadian tahun ini."
"Kejadian sebenarnya terjadi di hari kedua Jumarah artinya sebagian besar jamaah sudah TIDAK mamakai IHRAM dan tahun ini kebetulan jamaah seluruh dunia sudah dijadwal dengan ketat jam untuk jumarah , saat kejadian tahun ini yang masuk terowongan MINA 100 % jamaah Indonesia dan sekali lagi TIDAK ada korban akibat kepanikan."
Ini Video saya pribadi baru 15 menit masuk terowongan Mina saat kejadian mati lampu. Benar kami sempat kaget tetapi dengan cepat seluruh jamaah menghidupkan lampu HP masing. Tidak terjadi kepanikan kami tetap jalan sambil bertakbir."
Itqon Hakim, jamaah asal Surabaya, Jawa Timur juga memberikan kesaksian melalui akun Facebook miliknya. "Ini Jamaah Haji dari SUB 27, yang menyaksikan langsung kejadian mati lampu di terowongan mina, faktanya tidak sebagaimana yg beredar di WAG Indonesia, dan faktanya lagi tidak ada korban satupun atas kejadian tersebut, bahkan jamaah merasa enjoy."
Jamaah Haji Indonesia ditemukan dalam kondisi begini saat terowongan Mina mendadak mati lampu. Foto terkininya diunggah.
(*)