Berani Pasang Badan Demi Anaknya, Pemilik Ponpes Shiddiqiyyah Punya Hubungan Begini dengan Luhut Binsar, Foto Kunjungan Tangan Kanan Jokowi Jadi Buktinya

Rabu, 06 Juli 2022 | 17:36
Facebook

Pemilik Ponpes Shiddiqiyyah Jombang yang berani pasang badan demi anaknya ternyata punya hubungan begini dengan Luhut Binsar.

Fotokita.net -Pemilik Ponpes Shiddiqiyyah Jombang, KH Muhammad Mukhtar Mukthi, berani pasang badan demi anaknya,Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Bechi, DPO kasus pencabulan santriwati. Ternyata kiai Jombang punya hubungan begini dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves). Foto kunjungan tangan kanan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jadi buktinya.

Kiai Mukhtar terus-menerus menghalangi upaya polisi untuk menangkap anaknya, yang sudah ditetapkan sebagai tersangka sejak dua tahun lalu. Lantaran terus dibela sang ayah, Bechi selalu berhasil meloloskan diri dari penangkapan polisi.

Pada Minggu(3/7/2022) upaya polisi kembali gagal. Bahkan, video kiai Jombang yang berani pasang badan demi anaknya viral di media sosial. Ternyata pemilik Ponpes Shiddiqiyyah punya hubungan begini dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

Kasus ini telah diambil alih Polda Jatim pada Januari 2020, saat itu, Bechi juga ditetapkan sebagai tersangka. Dua tahun berselang, berkas perkara pencabulan yang diduga dilakukan Bechi terhadap santriwati dinyatakan lengkap (P21) oleh Kejaksaan Tinggi Jatim pada 4 Januari 2022. Oleh sebab itu, Polda Jatim berupaya secepat mungkin melakukan tahap dua atau melimpahkan tersangka dan barang bukti perkara tersebut ke jaksa penuntut umum.

Namun, Bechi enggan menghadiri tiga kali panggilan Polda Jatim. Sehingga polisi memasukkan putra kiai pengasuh ponpes di Desa Losari, Ploso, Jombang itu dalam DPO sejak 13 Januari 2022.

Status itu dikeluarkan setelah berkas kasus pencabulan terhadap santrinya dinyatakan lengkap (P21) pada 4 Januari 2022 Kejati Jatim. Namun saat dipanggil tiga kali, Mas Bechi selalu mangkir dan melawan.

Ia diduga melanggar pasal 285 KUHP dan atau pasal 294 ayat (2) ke-2 KUHP. Ia diduga menyetubuhi dan mencabuli santriwatinya sendiri.

Baca Juga: Punya Bisnis Mentereng di Jombang, Begini Omongan Anak Pemilik Ponpes Shiddiqiyyah yang Bikin Santri Lepas Seluruh Pakaian, Foto Ayahnya Diviralkan

Pemilik sekaligus Pengasuh Ponpes Shiddiqiyyah, KH Muhammad Mukhtar Mukthi menegaskan anaknya Bechi difitnah melakukan pencabulan. Untuk itu, ia meminta Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat tidak menangkap putranya yang menjadi DPO kasus pencabulan.

Video permintaan Kiai Mukhtar ini pun viral di aplikasi perpesanan. Video direkam saat proses negosiasi saat polisi hendak menangkap MSAT. Sebelumnya, aksi penangkapan Bechi gagal dilakukan. Bahkan, polisi sempat melakukan aksi kejar-kejaran pada Minggu (3/7/2022) siang.

Bukan cuma itu, Kiai Mukhtar juga meminta polisi menyetop kasus ini. Dalam video tersebut, terlihat sang kiai bersama Kapolres Jombang sedang berada di sebuah majelis. Di sana, terlihat ada ratusan jemaah.

Sementara itu, Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat menjelaskan pernyataan Ponpes Shiddiqiyyah KH Muhammad Mukhtar Mukthi dalam negosiasi bukanlah sebuah nasihat bagi dirinya maupun Polri. Saat itu, ia berusaha maksimal bersikap sopan di hadapan ulama. Jadi, ia duduk sembari mengangguk-anggukkan kepala mendengarkan pernyataan Kiai Mukhtar.

"Harapan Mbah Yai (Kiai Mukhtar), itu keinginan, bukan nasihat bagi kami. Kami punya pola sendiri dalam penegakan hukum. Mohon maaf kami tidak akan menuruti permintaan-permintaan yang menabrak hukum sendiri. Karena negara sudah ada konstruksi hukum yang harus kita jalankan," kata Nurhidayat kepada wartawan, Selasa (5/7/2022).

Nurhidayat menegaskan penegakan hukum kasus pencabulan santriwati dengan tersangka Bechi terus berjalan. Menurutnya, rangkaian proses hukum dalam kasus ini, hingga upaya penangkapan tersangka Bechi bukanlah kriminalisasi terhadap Ponpes Shiddiqiyyah.

Baca Juga: Polisi Sampai Gigit Jari, Ini Sumber Kekayaan Anak Pemilik Ponpes Shiddiqiyyah Jombang yang Bikin Warga Bangga, Pantas Foto Sosoknya Dielu-elukan

Facebook

Pemilik Ponpes Shiddiqiyyah Jombang yang berani pasang badan demi anaknya ternyata punya hubungan begini dengan Luhut Binsar.

Di sisi lain, pendamping korban, Nun Sayuti, menyebut Bechi sering menantang polisi dalam sejumlah unggahan di media sosial. "Dia menantang polisi kalau berani tangkap dia. Dia tidak merasa bersalah, bahkan menantang ke polisi," ungkap Nun, Rabu (6/7/2022).

Nun mengaku tak habis pikir, bagaimana Bechi kerap lolos dari penyergapan polisi. Menurutnya, sudah tak terhitung berapa kali polisi ingin menangkapnya hingga terakhir kali ia bersembunyi dan dilindungi sang ayah, petinggi Ponpes Shiddiqiyyah, KH Muhammad Mukhtar Mukthi. "Luar biasa, orang biasa bisa selalu lolos dari penangkapan polisi," imbuhnya.

Selama menjadi DPO, Bechi disebut bebas berkeliaran. Bahkan, Bechi sering bolak-balik Jakarta. Nun mengaku mendapat informasi selama ini Bechi tidak hanya berada di Jombang atau hanya bersembunyi di ponpesnya. Ia sering keluar kota dengan bebas. Bechi disebut pernah ke Jakarta.

"Sampai hari ini masih sempat pergi-pergi, masih sering, makanya saat itu dilakukan penyergapan di luar. Sebelum itu juga sempat keluar juga, bulan-bulan yang lalu. Dia biasa keluar sampai ke Jakarta juga," imbuhnya.

Berani pasang badan demi anaknya yang menjadi DPO kasus pencabulan santriwati, pemilik Ponpes Shiddiqiyyah Jombang ternyata punya hubungan begini dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Foto kunjungan tangan kanan Jokowi itu jadi buktinya.

Merujuk buku "Sejarah Thoriqoh Shiddiqiyah Fase Pertama Kelahiran Kembali Nama Thoriqoh Shiddiqiyah" yang diterbitkan Organisasi Shiddiqiyyah (2015), KH Muhammad Mukhtar Mukhti lahir pada 14 Oktober 1928. Kiai Mukhtar merupakan putra ke-12 dari 11 bersaudara dari pasangan Haji Abdul Mukhti dan Nyai Nasichah.

Hingga kini, KH Mukhtar Mukhti merupakan pengasuh dan pendiri Ponpes Shiddiqiyyah yang berada di Losari, Ploso, Jombang. Sama dengan ayahnya, Mas Bechi juga merupakan pengasuh Ponpes Shiddiqiyah dan menjabat Wakil Rektor Ponpes Majma'al Bachroin Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah.

Baca Juga: Pantas Warga Ponpes Shiddiqiyyah Sampai Nekat Hadang Polisi, Anak Kiai Jombang Ternyata Punya Kebiasaan Begini, Foto Sosoknya Malah Dipuji-puji

Muhammad Shodiq dalam bukunya "Tarekat Shiddiqiyyah di Tengah Masyarakat Urban Surabaya" (2016) menyebut Kiai Mukhtar merupakan pendiri sekaligus mursyid tarekat Shiddiqiyyah. Tarekat ini berdiri dan berkembang di Desa Losari Ploso, Jombang pada tahun 1959.

"Tarekat Shiddiqiyyah yang mengambil pusat kemursyidan di Desa Losari Ploso-Jombang. Pendiri tarekat ini adalah kiai Muhammad Mukhtar Mu'thi yang sekaligus sebagai mursyidnya," tulis Shodiq dalam bukunya.

Berdasarkan informasiShodiq, tarekat Shidiqqiyyah pernah divonis Jam'iyyah Ahli Thoriqoh Muktabaroh Indonesia (JATMI) tidak sah. Ini karena tarekat Shiddiqiyyah dianggap tidak memiliki silsilah mata rantai guru yang bersambung ke Nabi Muhammad.

"Hasil keputusan kongres tarekat di Magelang tahun 1971 sebagai tarekat yang ghoiru muktabaroh (Tidak sah) karena dinilai tidak memiliki silsilah berupa susunan mata rantai guru tarekat yang menghubungkannya kepada pusat pembawa agama Islam, yaitu nabi Muhammad SAW," papar Shodiq.

"Sebagai konsekuensinya adalah bahwa JATMI mengimbau masyarakat untuk tidak mengikuti ajaran shiddiqiyyah tersebut," imbuhnya.

Sekalipun begitu, Shodiq melanjutkan, eksistensi Tarekat Siddiqiyyah ternyata mampu bertahan dan bahkan berkembang. Tak hanya di wilayah Jombang dan sekitarnya, bahkan meluas ke seluruh Indonesia. Ini karena sang mursyid mampu menyakinkan bahwa Shiddiqiyyah pada hakekatnya ada dan silsilah berasal dari Rasullullah.

"Menurutnya, tarekat Shiddiqiyah itu benar-benar ada, hanya saja mengalami perubahan nama dalam perjalanan historisnya, dan hal inilah yang membuat banyak orang awam tidak mengetahuinya. Tarekat ini memiliki landasan silsilah dari Abu Bakar al Shiddiq. Sejak dari Abu Bakar al Shiddiq hingga Syeikh Thoifur Abu Yazid al Busthami nama tarekat adalah Shiddiqiyyah," jelasnya.

Baca Juga: Gandeng Mantan Kibordis Slank, Anak Kiai Jombang Jualan Musik Oxytron yang Bisa Sembuhkan Kanker, Foto Tampangnya Masuk DPO Polda Jatim

TribunJatim

Pemilik Ponpes Shiddiqiyyah Jombang yang berani pasang badan demi anaknya ternyata punya hubungan begini dengan Luhut Binsar.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Majma'al Bahrain Shiddiqiyyah,Selasa (21/3/2017). Ikut dalam rombongan Luhut antara lain Wagub JatimSaifullahYusuf(Gus Ipul), BupatiJombangNyono Suharli, Wabup Hj MundidahHjMundjidahWahab dan unsur Forkopimda lainnya.

Kedatangan Luhut beserta rombongan disambut hangat tuan rumah, KH Muhammad Mukhtar Mukhti yang juga mursyid tarikat Shiddiqiyyah dan keluarga. Bahkan ratusan santri berebut jabat tangan dengan Luhut dan rombongan.

Selanjutnya Luhut diterima di ruang dalam ponpes setempat. Luhut terlihat berbincang akrab dengan Kiai Mukhtar Mu'thi dan keluarga, saling bertukar cerita, diakhiri pemberian suvenir oleh tuan rumah.

Usai pamit, Luhut kepada pers mengaku kunjungannya hanya silaturahmi biasa. Dia mengaku, sebenarnya satu tahun lalu sudah ada janji kepada Kiai Muhtar untuk mengunjungi sang kiai. "Namun baru pada hari ini bisa diagendakan. Kami juga meminta doa kepada beliau agar negeri kita aman dan damai,” ujar Luhut Binsar Panjaitan/

Luhut mengungkapkan, dia juga membahas mengenai petisi yang digalang Kiai Mukhtar, yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo sekitar Agustus 2016. Petisi tersebut berisi permohonan perubahan istilah atau frasa 'Kemerdekaan Republik Indonesia' menjadi 'Kemerdekaan Bangsa Indonesia'.

"Usulan itu sangat masuk akal, dan menarik untuk dikaji dan dicermati lebih dalam lagi mengenai perubahan istilah tersebut,” bebernya. Namun Luhut tidak merinci lebih jauh, kapan pengkajian untuk perubahan istilah itu dilakukan.

Luhut hanya menyatakan, peran Kiai Muchtar patut dikagumi. Sebab, meski usia sudah sepuh, masih konsisten memberikan nilai-nilai yang mendalam mengenai istilah 'Kemerdekaan Republik Indonesia' atau 'Kemerdekaan Bangsa Indonesia'.

Luhut juga memuji Kiai Muchtar Mu'thi yang dinilai sangat paham filosofi kebangsaan dengan baik. “Beliau memberikan pengayoman, Indonesia harus tetap utuh sehingga generasi dapat membangun bangsa ini dengan baik,” tandasnya.

Also read: Being a fugitive from the police because of the obscenity of students, the son of the owner of the Shiddiqiyyah Islamic Boarding School in Jombang turns out to be a friend of former Slank personnel, his looks are spread out

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya