Duit Sedekah Disebut Buat Cicil Rumah, Foto Sosok Istri Ketiga Pendiri ACT Dicari-cari, Jenderal Polri Sampai Turun Tangan

Senin, 04 Juli 2022 | 17:46
Facebook

Istri ketiga pendiri ACT Ahyudin yang kabarnya dapat rumah dari duit sedekah dicari-cari netizen. Jenderal Polri turun tangan.

Fotokita.net - Pendiri ACT Ahyudin menjadi perbincangan hangat gegara disebut menggelontorkan duit sedekah buat mencicil rumah pribadi. Dalam laporan Tempo, pendiri ACT diduga memberikan rumah cicilan itu untuk istri ketiganya. Foto sosok istri ketiga dicari-cari. Jenderal Polri sampai ikut turun tangan.

Ahyudin mendirikan ACT bersama rekan-rekannya pada 21 April 2005. Aksi Cepat Tanggap (ACT) secara resmi diluncurkan secara hukum sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan.

Setelah beberapa tahun ACT mulai berkembang pesat. Duit sedekah umat yang dikelola semakin besar. Saat memimpin ACT, Ahyudin dituding menggunakan duit sedekah untuk mencicil rumah untuk istri ketiganya. Foto sosok istri ketiga pendiri ACT dicari-cari netizen di media sosial.

Sejak didirikan,ACT terus mengembangkan aktivitasnya, mulai dari kegiatan tanggap darurat, kemudian mengembangkan kegiatannya ke program pemulihan pascabencana, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, serta program berbasis spiritual seperti Qurban, Zakat dan Wakaf.

Terhitung Januari 2022, Ahyudin memutuskan pergi dari ACT,lembaga kemanusiaan yang didirikan dan dipimpinnya selama 17 tahun. Dia pergi setelah muncul tudingan bahwa ia menyalahgunakan fasilitas perusahaan dan menerima gaji terlalu besar.

Dalam wawancara dengan wartawan Tempo pada 1 Juli 2022, Ahyudin menyangkal seluruh tuduhan itu.Setelah pergi dari ACT, pria kelahiran 11 Oktober 1966 ini kemudian mendirikan organisasi lain bernama Global Moeslim Charity.

Ahyudin menjabat sebagai Presiden di organisasi tersebut, yang tertulis juga di bio akun Instagram Ahyudin, @ahyudingmc. Selain sebagai Presiden GMC, Ahyudin juga menjadi pendiri sejumlah lembaga donasi lainnya, selain ACT, yaitu Global Wakaf, Global Zakat, dan Global Qurban ACT.

Baca Juga: Dituding Terima Gaji Rp 250 Juta dari Duit Sedekah, Ahyudin Pendiri ACT Ternyata Sudah Punya Lembaga Baru, Foto Wajahnya Sengaja Disebarkan

Ahyudin juga merupakan pendiri Masyarakat Relawan Indonesia atau MRI. Selama menjabat sebagai pemimpin ACT, Ahyudin menciptakan program-program peduli kemanusiaan hingga kegiatan tanggap darurat seperti Program Emergency Rescue, Program Emergency Relief, Program Emergency Medic dan Program Recovery Fisik, Recovery Ekonomi dan Recovery Sosial.

Aksi kemanusiaan yang dikelola Ahyudin ini berorientasi pada amal (charity) dan dengan memberdayakan sumberdaya lokal (local sources).

Ahyudin pun menanggapi laporan Tempo. Dia menyebut ACT sudah biasa mendapat tuduhan miring.Pemberitaan yang dimaksud adalah laporan majalah Tempo yang berjudul 'Kantong Bocor Dana Umat' pada Minggu (3/7/2022) kemarin. Laporan tersebut membuat media sosial ramai dengan tagar #AksiCepatTilep dan #JanganPercayaACT.

Dalam berita tersebut, Ahyudin saat masih menjadi petinggi di ACT disebut menerima gaji besar yang jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah. Selain itu, Ahyudin disebut mendapat tiga mobil mewah, yakni Alphard, Pajero Sport, dan Honda CR-V. ACT juga disebut memotong donasi untuk operasional.

"Pemberitaan Tempo saya nilai tendensius, mikro, parsial, dan tak substantif. Tetapi ACT sejak awal hingga sekarang selalu berhadapan dengan berbagai tudingan miring, bagi kami itu semua adalah keniscayaan dalam membangun gerakan kebajikan yang besar," katanya.

Sekali lagi, Ahyudin mengatakan isu bantuan program yang dikelola ACT mencakup program bantuan bencana alam internasional, bantuan tragedi kemanusiaan di berbagai negara, dan isu kemiskinan secara umum.

"ACT adalah foundation skala industri jika meminjam istilah korporasi profit, standar kerja profesional," katanya.

Baca Juga: Syok Barang-barang Almarhumah Istrinya Dibawa Mertua, Kasus Perwira Polisi ini Jadi Perhatian Petinggi Polri, Foto Sosoknya Dicari-cari

Facebook

Istri ketiga pendiri ACT Ahyudin yang kabarnya dapat rumah dari duit sedekah dicari-cari netizen. Jenderal Polri turun tangan.

Ahyudin awalnya menjelaskan tentang organisasi ACT. Dia mengatakan dana ACT itu berasal dari masyarakat di berbagai belahan dunia. "ACT itu bukan sekadar yayasan biasa, ACT adalah foundation kelas dunia... program kerja, jaringan, dan sumber pendanaannya juga dunia," ujar Ahyudin kepada wartawan detik, Senin (4/7/2022).

Ahyudin mengungkapkan, dalam 5 tahun terakhir sejak 2017 sampai 2021, total dana donasi masuk yang dikelola ACT mencapai hampir Rp 3 triliun. Dana sebesar ini digalang ACT dari dominan donor nasional maupun donor internasional. Menurutnya, dengan hal ini, wajar bila gaji SDM di ACT besar.

"Dengan performance ACT seperti ini, wajar menurut ukuran profesionalitas semua SDM ACT mendapatkan remunerasi atau gaji yang besar sebab standar kerjanya juga besar, kontribusinya juga besar. Semua SDM inti ACT dari top leader hingga OB (office boy) bekerja tanpa kenal waktu, sebab karakter kerja kemanusiaan mengharuskan seperti itu," paparnya.

Ahyudin mengatakan, dalam lima tahun terakhir, donasi yang masuk di ACT mencapai Rp 3 triliun. Menurutnya, dengan hal itu, wajar bila gaji di ACT besar.

"Dalam 5 tahun terakhir sajak 2017 sampai dengan 2021, total dana (donasi) masuk yang dikelola ACT mencapai hampir Rp 3 triliun. Dana sebesar ini adalah dana yang digalang ACT dari dominan donor nasional maupun donor internasional," jelasnya.

"Kantor pusat ACT pun di gedung pencakar langit. Di Menara 165 memiliki 5 lantai gedung, bukan menyewa. Armada kemanusiaan ACT standar internasional, semuanya keren, contohnya program Food Bus, sebuah layanan pemberian makan gratis bagi masyarakat miskin dengan standar bus paling top.

Jumlah cabang ACT pun melampaui 100 cabang di seluruh Tanah Air, semua ini dilakukan untuk memastikan bahwa layanan sosial kemanusiaan itu tak harus seerti baksos ala kebanyakan yayasan biasa di tanah air. Hal-hal seperti inilah yang menyebabkan ACT dipercaya masyarakat khususnya umat Islam," lanjutnya.

Baca Juga: Suaminya Selingkuh dengan Aspri Petinggi Polri, Istri Briptu A Kasus Layangan Putus Ternyata Punya Kebiasaan Begini, Foto Wajahnya Sampai Viral ke Papua

Facebook

Istri ketiga pendiri ACT Ahyudin yang kabarnya dapat rumah dari duit sedekah dicari-cari netizen. Jenderal Polri turun tangan.

Ahyudin juga mengatakan ACT bukan lembaga kecil yang menggelar bakti sosial (baksos) kecil-kecilan. ACT, menurut dia, telah menjadi diplomasi kemanusiaan.

"Sebagai seorang muslim, saya dan kawan-kawan di ACT tak ingin lembaga berlabelkan dan bernarasikan Islam itu ecek-ecek, kecil dan sekadar baksos kecil-kecilan.

Bagi kami, ACT bukan sekadar aset umat Islam, melainkan aset bangsa. Perannya di berbagai negara telah menjadi diplomasi kemanusiaan atas nama bangsa dan negara," tuturnya.

Aksi Cepat Tanggap atau ACT tengah menjadi sorotan terkait pengelolaan dana umat seusai heboh di media sosial tagar #AksiCepatTilep dan #JanganPercayaACT. Jenderal Polri sampai ikut turun tangan."Info dari Bareskrim masih proses penyelidikan dulu," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Senin (4/7/2022).

Dedi tidak merinci penyelidikan ini terkait dugaan apa. Diketahui, tagar-tagar seperti 'aksi cepat tilep' dan 'jangan percaya ACT' bermunculan setelah laporan majalah Tempo keluar. Laporan utama itu bertajuk 'Kantong Bocor Dana Umat' terkait ACT.

Menurut data yang dikutip dari Majalah Tempo, berbagai pemborosan dan dugaan penyelewengan dana di pusat hingga daerah ditengarai menyebabkan kondisi keuangan Aksi Cepat Tanggap (ACT) tersungkur. Salah satunya untuk istri ketiga pendiri ACT, Ahyudin. Dana yang dikumpulkan dari umat tersebut diduga mengalir ke keluarga pendiri.

Tak hanya menerima gaji dan fasilitas tinggi, para petinggi Aksi Cepat Tanggap ditengarai juga mendulang uang dari unit bisnis yang ada di bawah lembaga itu. Catatan laporan keuangan PT Hydro Perdana Retailindo sepanjang 2018-2019 menunjukkan perusahaan itu menyalurkan duit untuk Ahyudin dan keluarganya.

Baca Juga: Hotman Paris Sentil Indra Kenz Lewat Foto Ini, Sikap Crazy Rich Medan di Bui Bikin Petinggi Polri Murka

Facebook

Foto wajah Ahyudin pendiri ACT sengaja disebarkan usai dituding menerima gaji Rp 250 juta dari duit sedekah umat.

Pada 13 dan 18 November 2018, Hydro mentransfer Rp 230 juta untuk uang muka pembelian rumah keluarga Ahyudin di Cianjur, Jawa Barat, dan Rp. 31,75 juta untuk biaya notaris.

Hingga Mei 2019, tercatat enam kali pembayaran cicilan rumah itu dengan nilai Rp. 275 juta. Hydro juga membayar cicilan pembelian rumah di Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, yang diduga untuk istri ketiga Ahyudin. Hal ini memunculkan dugaan istri ketiga pendiri ACT menikmati dana umat.

Sejak 31 Januari hingga Oktober 2019, tercatat ada sepuluh kali transfer dengan nilai Rp 2,86 miliar. Dari rekening Hydro juga mengalir duit untuk pembelian perabot rumah Ahyudin di Cireundeu, Ciputat, Tangerang Selatan.

Tertulis di catatan keuangan ada empat kali transfer senilai Rp 634,5 juta. Antara lain, untuk pembelian 10 unit penyejuk udara (AC) seharga Rp 42,675 juta, pemanas air Rp 26,5 juta, lemari pakaian dan perangkat dapur Rp 54,25 juta, gorden Rp 23,45 juta, serta lampu gantung seharga Rp 4 juta.

Tempo juga mendapatkan dokumen yang menunjukkan bahwa Ahyudin mendapat gaji dari PT Hydro senilai Rp 50 juta per bulan. Duit dari Hydro diduga juga diterima oleh seorang istri dan anak Ahyudin, masing-masing senilai Rp. 25 juta.

Baca Juga: Dituding Bayar Saksi Penembakan Laskar FPI, Foto Edy Mulyadi Diburu Tokoh Adat Dayak, Kini Ingin Berlindung dengan Cara Ini

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya