Ini Foto Tampang Menteri Pendidikan Khilafatul Muslimin yang Dicokok Polisi? Begini Caranya Dapat Dana Operasional

Senin, 13 Juni 2022 | 13:10
Facebook

Foto tampang menteri pendidikan Khilafatul Muslimin bikin penasaran netizen. Ternyata begini caranya mengumpulkan dana operasional.

Fotokita.net - Seorang kakek berinisial AS dicokok tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya di Mojokerto, Jawa Timur. Pria berusia 74 tahun ini disebut memiliki peran sebagai menteri pendidikan Khilafatul Muslimin. Ternyata begini caranya dapat dana operasional.

Foto tampang menteri pendidikan Khilafatul Muslimin itu sudah membuat penasaran netizen di media sosial. Sebab, ormas yang berkantor pusat di Lampung itu memiliki banyak sayap pendidikan di berbagai wilayah.

Para petinggi Khilafatul Muslimin rupanya sudah bertahun-tahun membangun pondok pesantren Ukhuwwah Islamiyyah yang telah menyebar di banyak daerah. Salah satunya, berada di Pacet, Mojokerto, Jawa Timur.

Pimpinan Khilafatul Muslimin mengumpulkan dana operasional pondok pesantren yang mereka dirikan dengan dana operasional yang didapat dengan cara ini.

Sejauh ini, Polda Metro Jaya telah menangkap total lima orang dari kelompok Khilafatul Muslimin. Salah satunya adalah Abdul Qadir Hasan Baraja selaku pimpinan tertinggi Khilafatul Muslimin. Sebanyakempat orang tokoh penting Khilafatul Muslimin dicokok polisi di sejumlah kota pada Sabtu (11/6/2022).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpanmenambahkan empat orang itu memiliki peran berbeda pada organisasi Khilafatul Muslimin.

Salah satu anggota Khilafatul Muslimin yang ditangkap, AA sebagai Sekretaris Khilafatul Muslimin yang menjalankan operasional dan keuangan.

Baca Juga: Pantas Polisi Sebar Foto Bukti Uang Miliaran, Ternyata Khilafatul Muslimin Dapat Dana dari Negara-negara Kaya, Ini Daftarnya

IN yang ditangkap petugas di Lampung, berperan menyebarkan doktrin melalui sistem pendidikan dan juga pelatihan yang dilakukan ormas Khilafatul Muslimin.

"F yang ditangkap di kota Medan sebagai penanggung jawab keuangan dan pengumpul dana Khilafatul Muslimin. Di Bekasi insialnya SW perannya sebagai pengurus dan pendiri Khilafatul Muslimin bersama pimpinan tertinggi mereka," ujar Zulpan, Minggu (12/6/2022).

AnggotaKhilafatul Muslimin berinisial AS (74), ditangkap di Mojokerto, Jawa Timur, Senin (13/6/2022) pukul 00.30 WIB.

Zulpan menjelaskan dalam kelompok Khilafatul Muslimin, AS berperan sebagai seorang menteri pendidikan. AS disebut berperan memberikan doktrin-doktrin terkait khilafah.

Facebook

Foto tampang menteri pendidikan Khilafatul Muslimin bikin penasaran netizen. Ternyata begini caranya mengumpulkan dana operasional.

"Iya, ada ditangkap satu lagi tadi pagi di Mojokerto," kata Zulpan.

Zulpan menambahkan bahwa AS berperan sebagai Menteri Pendidikan dalam ormas Khilafatul Muslimin.

AS juga bertugas memberikan doktrin terkait Khilafatul Muslimin.

Baca Juga: Bukan Cuma Duit Miliaran, Khilafatul Muslimin Ternyata Simpan Barang-barang Berbahaya Ini, Polisi Sebarkan Foto Barbuknya

Facebook

Foto tampang menteri pendidikan Khilafatul Muslimin bikin penasaran netizen. Ternyata begini caranya mengumpulkan dana operasional.

"Berperan bagian kewenangan doktrin-doktrin kaitannya dengan khilafah, dia sebagai Menteri Pendidikan," ujar Zulpan.

Sebelumnya, Zulpan juga menyampaikan bahwa Khilafatul Muslimin membuat nomor anggota untuk menggantikan e-KTP. Ini diketahui dari penggeledahan di kantor Khilafatul Muslimin di Lampung.

"Mereka membuat nomor induk warga. Di mana nomor induk warga untuk menggantikan e-KTP yang diterbitkan pemerintah Indonesia," kata Zulpan dalam jumpa pers di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (12/6).

Dalam penggeledahan, kata Zulpan, penyidik turut menemukan buku daftar anggota saat penggeledahan. Dari daftar buku itu diketahui jumlah anggota Khilafatul Muslimin mencapai puluhan ribu orang.

Selain itu, juga turut ditemukan uang tunai sejumlah Rp2,4 miliar dalam penggeledahan di Lampung. Namun, Zulpan belum bisa menyampaikan asal uang tersebut karena masih dalam pemeriksaan.

Namun, apabila ditelusuri melalui akun media sosial milik Khilafatul Muslimin, para pimpinan ormas itu mengumpulkan dana operasional dengan cara sedekah, zakat, dan infaq.

Secara rutin mereka mengumpulkan zakat dan sedekah yang kemudian disetorkan kepada pimpinan Khilafatul Muslimin di wilayah terdekat.

Para orangtua siswa pondok pesantren yang dikelola oleh Khilafatul Muslimin juga memberikan uang infaq dan sedekah sebagai biaya pendidikan anaknya.

Baca Juga: Jadi Sorotan Satu Indonesia, BNPT Bikin Blunder Gegara Data Abdul Qadir Baraja, Foto Pendiri Khilafatul Muslimin Ramai Dibahas

Facebook

Foto tampang menteri pendidikan Khilafatul Muslimin bikin penasaran netizen. Ternyata begini caranya mengumpulkan dana operasional.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya