Bentrok dengan Koruptor MA di Lapas Sukamiskin, Setya Novanto Emosi Gegara Hal Ini, Foto Sel Mewahnya Ramai Dibahas

Rabu, 02 Maret 2022 | 16:38
Facebook

Setya Novanto yang menggarong uang negara Rp 2,3 triliun bentrok dengan koruptor Mahkamah Agung (MA) Nurhadi. Foto sel mewahnya disorot.

Fotokita.net - Mantan Ketua DPR Setya Novanto dikabarkan bentrok dengan mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA)di dalam Lapas Sukamiskin. Setya Novanto disebut emosi gegara masalah ini. Foto sel mewahnya ramai dibahas.

Setya Novanto dan Nurhadi sama-sama dieksekusi di Lapas Sukamiskin. Novanto menjalani masa pidana 15 tahun penjara karena kasus korupsi e-KTP.

Sedangkan Nurhadi divonis 6 tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsider 3 bulan kurungan. Nurhadi terbukti menerima suap dan gratifikasi terkait penanganan perkara sebesar Rp 49 miliar.

Setya Novanto berselisih dengan Nurhadi di Lapas Sukamiskin. Ditjen Pemasyarakatan pun membenarkan hal itu. Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjen Pemasyarakatan (Pas)Kemenkumham Rika Aprianti mengonfirmasi kejadian itu kepada Kalapas Sukamiskin.

Rika mengamini adanya perselisihan itu. Namun, katanya, perselisihan sudah bisa diselesaikan. "Perselisihan sudah selesai, itu kejadian lama," ujar saat dimintai konfirmasi, Rabu (2/3/2022).

"Perselisihan di lapas adalah salah satu risiko yang dihadapi dalam penanganan lapas, termasuk Sukamiskin. Yang penting, perselisihan tersebut bisa dan telah terselesaikan," ujar Rika.

Rika mengatakan hubungan keduanya saat ini sudah membaik. Keduanya juga masih berada di Lapas Sukamiskin. "Sudah melanjutkan pembinaan kembali. Iya, masih di Lapas Sukamiskin," jelasnya.

Baca Juga: Tertangkap Kamera Saat Pelesiran Keluar Bui, Penampilan Baru Tukang Cuci Mobil Ini Bikin Syok Usai Garong Uang Negara Rp 2,3 Triliun

Dikonfirmasi lebih jauh soal perselisihan antara pihak Setya Novanto dan Nurhadi, Rika enggan menjawab lugas. Dia hanya memastikan perselisihan sudah rampung.

"Ada perselisihan dan sudah selesai, udah klir. Sudah konfirmasi kalapasnya. Perselisihan sudah selesai dan dilanjutkan dengan pembinaan," tutur Rika.

Dikonfirmasi terpisah, kuasa hukum Nurhadi yang juga pernah membela Setya Novanto, Maqdir Ismail, mengaku belum menerima informasi terkait kabar perselisihan yang diduga melibatkan dua kliennya itu.

Maqdir mengaku justru baru mendapat kabar tersebut. "Mohon maaf, saya tidak mendapatkan informasi tentang itu. Justru saya baru dapat kabar itu," ujar Maqdir.

Kabar perselisihan antara pihak Setnov dan Nurhadi beredar di sebuah pesan singkat awak media. Perselisihan itu dikabarkan bermula dari pesanan kamar sel mewah di Lapas Sukamiskin.

Kamar sel mewah itu disebut-sebut dipesan oleh Nurhadi kepada Lapas Sukamiskin lewat Setya Novanto.

Setya Novanto dan Nurhadi sempat berselisih ketika di dalam Lapas Sukamiskin. Ternyata perselisihan itu terjadi karena perihal 'kulo nuwun' atau sebatas permisi sebagai penghuni lapas baru. "(Perselisihan) sudah satu bulan, sudah lama," ujar Kalapas Sukamiskin Elly Yuzar, Rabu (2/3/2022).

Baca Juga: Garong Uang Negara Rp 2,3 Triliun, Siapa Sangka Setya Novanto Dulunya Cuma Tukang Cuci Mobil dan Pedagang Beras

Facebook

Setya Novanto yang menggarong uang negara Rp 2,3 triliun bentrok dengan koruptor Mahkamah Agung (MA) Nurhadi. Foto sel mewahnya disorot.

Elly menerangkan duduk perkara perselisihan itu terjadi. Elly awalnya menjelaskan tentang bagaimana manusia sebagai makhluk sosial berinteraksi dengan lingkungan baru. Menurut Elly, adaptasi itu juga diperlukan di dalam lapas.

"Sama seperti kita di luar, di kampung, kalau datang orang baru, datang orang baru, tentu kulo nuwun dulu kan dari pergaulan, siapa tokoh-tokoh kampung itu didatangi, silaturahmi, begitu kan? Sama berlaku di dalam juga, dalam lapas juga sama," ujar Elly mengawali pembicaraannya.

Menurut Elly, hal itu juga terjadi pada Nurhadi. Diketahui, Nurhadi adalah terpidana korupsi yang dieksekusi ke Lapas Sukamiskin pada Januari 2022.

"Semua orang, bukan Pak Nurhadi saja, semua orang yang baru tiba di lapas dia akan mencari pergaulan, siapa orang-orang yg sangat dikenal, yang punya pengaruh di dalam kan, silaturahmi, kan begitu," kata Elly.

"Nah, kebetulan Pak Setya Novanto kan orang lama di sini. Dengan jabatannya itu, artinya orang banyak seganlah. Kan gitu. Kadang-kadang power syndrome belum hilang, rasa arogan tinggi juga, kan. Nah, singkat cerita, masuklah Pak Nurhadi. Ternyata Pak Nurhadi tidak sama seperti yang sebelumnya, sebelum-sebelumnya itu kan betul-betul (Novanto) disamperin, hormat, segala macam," imbuh Elly.

Elly mengungkapkan Nurhadi kepada Setya Novanto biasa-biasa saja, sehingga Nurhadi dianggap tidak sopan.

"Pak Nurhadi kan biasa-biasa saja dia, dengan biasa-biasa saja dianggap kurang sopan, dianggap tidak sopan, 'orang baru kok nggak sopan' gitu, sehingga yang lain tuh pada manas-manasin-lah," ungkapnya.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Koruptor Kelas Kakap Hingga Ikut Atur Kasus Bank Bali, Ternyata Sosok Kondang Ini Dulunya Cuma Tukang Cuci Mobil dan Pedagang Beras

Tribun Jabar
Tribun Jabar

Kamar tahanan milik narapidana koruptor mantan Kakorlantas Polri Irjen Pol Djoko Susilo di Lapas Kelas 1 Sukamiskin, Jalan AH Nasution, Kota Bandung, Jumat (20/12/2019). Dari sejumlah kamar tahanan yang ditinjau Adrianus seluruh pintunya dalam keadaan tidak dikunci karena sedang dalam proses renovasi, sedangkan dua kamar yang ditempati M Nazaruddin dan Ketua DPR Setya Novanto pintunya digembok.

Hingga akhirnya, lanjut Elly, Nurhadi pun menghindari 'grup' Setya Novanto di dalam lapas. Sebab, Nurhadi merasa tidak nyaman dibilang tidak sopan oleh grup Novanto di lapas.

"Mereka berdua (Setya Novanto dan Nurhadi) sih tidak ada masalah. Anggaplah tanda kutip grup, orang dekat di situ ada anggota-anggota, teman-teman Pak Setya Novanto, ada grupnyalah dibilang nggak sopan segala macam," tuturnya.

Puncak permasalahan ini terjadi ketika ada rekan yang pernah satu sel dengan Nurhadi bernama Amiril ditonjok oleh rekan satu grup Novanto bernama Irfanto.

"Kemudian ada seorang napi sebelum waktu dia masuk dia kan masuk sebelum Nurhadi, nah dia istilahnya jadi anggota grup SN namanya Amiril, Amiril ini dia tuh pernah satu kamar dengan Pak Nurhadi waktu ditahan di gedung C, jadi punya ikatan batin," kata Elly.

"Begitu lihat Nurhadi tarik mundur, dia pun ikut mundur, (Amiril) dianggap khianatlah segala macam 'dulu dia duduk sama kita, begitu ada Nurhadi, dia menjauh sama kita'. Sehingga singkat cerita Amiril ini ditonjok, bukan kelahi ya, tidak ada perkelahian di dalam, tidak ada keributan, tidak ada kerusuhan. Yang ada Amiril ini ditonjok, sehingga orang menghubungkan-hubungkan antara Nurhadi dengan Setya Novanto, dihubungkan seolah kubu," lanjutnya.

Elly menegaskan antara Nurhadi dan Setya Novanto tidak terjadi saling pukul dan perselisihan mereka itu hanya perihal 'kulo nuwun'. Terkait permasalahan Amiril dengan Irfanto itu juga sudah selesai.

"(Perselisihan Nurhadi dan Novanto) itu saja dianggap tidak sopan, Pak Nurhadi dianggap nggak sopan, dia kan punya gengsi juga kan. Nggak ada (perkelahian), itu saja," jelasnya.

Baca Juga: Terbongkar, Begini Peran Licin Setya Novanto dalam Kasus Korupsi Djoko Tjandra, Catatan Lama Siap Dibuka

Tribun Jabar
Tribun Jabar

Anggota Ombudsman RI Adrianus Eliasta Meliala (kiri), bersama Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Barat Liberti Sitinjak (dua kiri), dan Kepala Lapas Sukamiskin, Abdul Karim (tiga kiri) meninjau kamar tahanan narapidana koruptor mantan Ketua DPR Setya Novanto di Lapas Kelas 1 Sukamiskin, Jalan AH Nasution, Kota Bandung, Jumat (20/12/2019).

Sorotan terhadap sel mewah Novanto bermula saat Sri Puguh Budi Utami, yang saat itu menjabat sebagai Direktur Jenderal Pemasyarakatan, melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah sel di Lapas Sukamiskin pada Juli 2018.

Tim Mata Najwa, yang ikut dalam sidak rombongan Sri Puguh Budi Utami dkk, masuk ke sel Novanto. Sel yang ditempati Novanto tampak tak semewah sel yang ditempati terpidana lainnya. Tampak beberapa tambalan semen di dinding. Terlihat juga instalasi pipa air yang menonjol ke luar. Di sudut ruangan, ada tumpukan koran, roti tawar, mi instan, dan air mineral dalam galon.

Namun ada sejumlah hal mencurigakan, di antaranya stiker identitas di depan pintu yang tampak baru, begitu juga dengan stiker nama di papan informasi kamar napi. Sejumlah benda yang disorot antara lain parfum wanita merek Victoria's Secret.

Dalam acara Mata Najwa yang ditayangkan di Trans7, Rabu (25/7/2018), Najwa Shihab kemudian bertanya ke Menkumham Yasonna Laoly mengenai kecurigaannya soal sel yang ditempati Novanto. Yasonna menegaskan Novanto menempati sel palsu. "Itu bukan sel Nazaruddin dan sel Setya Novanto," tegas Yasonna.

Temuan Tim Mata Najwa itu tidak membuat kontroversi kasus sel palsu Novanto berakhir. Kemudian diketahui sel Novanto berukuran lebih luas dari narapidana lainnya, hal ini ditemukan dalam sidak Ombudsman.

Sidak dilakukan oleh Ombudsman RI yang dipimpin anggota Ombudsman Ninik Rahayu pada Kamis (13/9/2019) malam. Ninik didampingi 12 orang anggota Ombudsman lainnya. "Ada kamar yang lebih luas. Itu dihuni oleh Pak Setya Novanto, memang lebih luas. Kalau ditanya ukuran bingung, pokoknya dua kali lipat," ucap Ninik di kantor Kemenkumham Kanwil Jawa Barat, Jalan Jakarta, Kota Bandung, Jumat (14/9/2019).

Di dalam sel Novanto ada exhaust fan dan lemari seperti kitchen set masih menempel di dinding. Begitupun dengan tempat tidur, ada ranjang dengan dua kasur. Namun satu kasur tampak di posisi berdiri.

Baca Juga: Foto-foto Pelesiran Keluar Penjara Bikin Heboh, Kini Sel Mantan Ketua DPR yang Tersangkut Kasus Mega Korupsi Itu Ketahuan Kosong Melompong. Lantas, Kemana Gerangan Si Penghuni?

Tribun Jabar
Tribun Jabar

Petugas memotong kunci gembok menggunakan mesin pemotong besi disaksikan anggota Ombudsman RI Adrianus Eliasta Meliala (kanan), Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Barat Liberti Sitinjak (dua kanan), dan Kepala Lapas Sukamiskin Abdul Karim (tiga kanan) saat akan meninjau kamar tahanan narapidana koruptor mantan bendahara umum Partai Demokrat yang juga anggota DPR Muhammad Nazaruddin di Lapas Kelas 1 Sukamiskin, Jalan AH Nasution, Kota Bandung, Jumat (20/12/2019).

Terlihat juga rak buku di atas ranjang. Ada sejumlah buku tentang agama Islam yang berada di rak buku tersebut. Selain itu, ada juga meja persegi dengan tiga buah kursi. Untuk kamar mandi, toilet berbentuk toilet duduk. Serta shower yang terlihat dibungkus plastik hitam.

Selain itu, sel Setya Novanto tak seperti yang lainnya, yakni sel tidak digembok. Hanya bagian selasar yang digembok. "Jadi kamarnya mereka memang nggak digembok. Jadi yang digembok hanya selasarnya. Lalu Mereka bebas di selasar sampai malam. Saya kan pulang kira-kira pukul 23.00 WIB itu, mereka (napi) masih di selasar," kata Ninik, Sabtu (15/9/2019).

Kemudian tahun lalu, Setya Novanto kembali berulah. Sebab, Novanto muncul dalam foto viral di media sosial dan terlihat membawa ponsel. Tampak dalam foto tersebut juga ada eks Wali Kota Bandung Dada Rosada dan sejumlah pria lainnya. Sementara itu, ada juga salah seorang di antara mereka yang tengah memainkan ponselnya.

Kalapas Sukamiskin Elly Yuzar mengatakan telah mengecek foto-foto tersebut. Dia mengatakan gambar yang beredar itu diambil pada 2020, tepatnya saat masih dalam suasana Idul Adha.

"Setelah kami cross-check beberapa foto yang masuk, kondisi tersebut suasana saat Idul Adha, beberapa foto terlihat sedang memanggang daging sapi," ujar Yuzar saat dimintai konfirmasi awak media detikcom, Sabtu (19/7/2021).

Elly pun mengaku sudah memberi Novanto peringatan. Elly tidak menjelaskan detail dari mana Novanto mendapat ponsel tersebut. Namun dia menegaskan narapidana tak diizinkan membawa ponsel dalam lapas.

Sementara itu, pihak Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM menyebut foto Novanto berponsel pintar di lapas itu adalah foto Idul Adha. Namun Ditjen Pas tetap akan mengusut.

"Kalau handphone jelas nggak boleh. Ya kalau mau foto kan bisa siapa saja, itu memang lagi dicek dulu ya. Kalau memang teman-teman media ingin tahu kan, foto kan bisa siapa saja yang foto," kata Kabag Humas dan Publikasi Ditjen Pas Rika Aprianti.

Baca Juga: Dapat Perintah Langsung dari Jokowi, Ternyata Kasus Korupsi Djoko Tjandra Juga Seret 2 Nama Kondang Ini, Catatan Lama Kembali Dibuka?

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya