Ancam Bunuh Keponakan Legenda Rock, Adiguna Sutowo Mertua Dian Sastro Petinggi Ormas yang Disebut Bergaya Premanisme, Foto Wajahnya Dikuliti

Rabu, 23 Februari 2022 | 09:53
Facebook

Foto Adiguna Sutowo mertua Dian Sastro kembali dikuliti. Adiguno aktif di ormas yang disebut preman dan berbuat onar.

Fotokita.net - Adiguna Sutowo ayah mertua Dian Sastrowardoyo kembali dikuliti gegara istri Maulana Indraguna memperlihatkan isi rumahnya. Cerita Adiguna yang kontroversial muncul di jagat maya hingga trending di Twitter.

Salah satu cerita konytroversial mertua Dian Sastro adalah kasus pengancaman pembunuhan terhadap keponakan legenda rock Indonesia Ahmad Albar,David Reynaldo Titawono pada tahun 2004.

Ternyata Adiguna Sutowo aktif di Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri (FKPPI). Organisasi kemasyarakatan (ormas) ini kerap disebut bergaya premanisme hingga berbuat onar di tengah masyarakat.

Dian Sastro tentu tak menyangka aksinya membuka pintu lebar-lebar pintu rumahnya malah memicu cerita masa lalu mertuanya, Adiguna Sutowo. Saat memperlihatkan rumah megahnya, Dian Sastro memberikan kesempatanakun Instagram @biasalahanakmuda mengunggah foto bagian dalam rumahpemain film Ada Apa dengan Cinta (AADC) itu.

Melalui akun yang digemari anak muda itu, terlihat beberapa sudut rumah Dian Sastro yang nyaman, asri, mewah dan elegan. Namun seiring viralnya sudut rumah Dian Sastro, muncul juga pembahasan tentang kakek mertua dan mertua Dian Sastro yaitu konglomerat Ibnu Sutowo dan Adiguna Sutowo.

Dari situlah, nama mertua Dian Sastro kembali mencuat ke jagat maya. Bahkan, Dian Sastro menjadi trending di Twitter. Padahal, Adiguna Sutowo yang juga pengusahanasional dan pendiri Mugi Rekso Abadi (MRA) Group, Adiguna Sutowo, telah meninggal dunia pada Minggu (18/4/2021) pukul 04.00 WIB.

Ayah dari Maulana Indraguna Sutowo, suami Dian Sastrowardoyo ini wafat pada usia 62 tahun karena sakit. "Innalillahi wa inailaihi raji’un. Berita duka cita, telah meninggal dunia pada hari Minggu tanggal 18 April 2021 jam 04.04 pagi, Bapak Adiguna Sutowo founder MRA Group, ayahanda dari Bapak Maulana Indraguna Sutowo (Direktur Utama MRA Group)," tulis Head of Business Growth MRA Media, Iwet Ramadhan, via Instagram.

Baca Juga: Dibui Usai Tembak Kepala Pelayan, Adiguna Sutowo Disebut Bisa Pesan Nasi Padang dari Penjara Salemba, Foto Mertua Dian Sastro Disorot

"Semoga almarhum diterima semua amal ibadahnya, dimaafkan segala kesalahannya dan diterima di tempat terbaik di sisi-Nya. Amin," imbuh Iwet Ramadhan.

Berdaarkan pemberitaan dari Antara, jenazah Adiguna Sutowo disemayamkan di rumah duka di Jalan Kamboja Nomor 1, Menteng, Jakarta Pusat, pada Minggu (18/4/2021). Putra Direktur Utama Pertamina pertama, Ibnu Sutowo, ini dimakamkan di TPU Tanah Kusir.

Lantas siapakah Adiguna Sutowo mertua Dian Sastro yang dikabarkan pernah mengancam membunuh keponakan legenda rock Indonesia, Ahmad Albar? Merujuk dari berbagai sumber,Adiguna Sutowo lahir di Jakarta, tanggal 31 Mei 1958. Ia anak bungsu dari tujuh bersaudara pasangan Ibnu Sutowo dan Zaleha.

Ayahnya, Ibnu Sutowo, merupakan direktur utama pertama perusahaan minyak dan gas Pertamina serta pernah menjabat sebagai Menteri Urusan Minyak Gas dan Bumi Kabinet Dwikora II dan Dwikora III pada 21 Februari-25 Juli 1966.

Lulus dari SMA IV Gambir, Jakarta Pusat, Adiguna Sutowo melanjutkan kuliah ke University of Southern California untuk belajar bisnis. Ia kembali ke Indonesia pada 1981. Pada 1977, saat masih duduk di bangku SMA, Adiguna Sutowo menikah dengan Indriana, putri mantan ajudan Presiden Soeharto, dan dikaruniai tiga orang anak.

Putra keduanya, Indraguna Maulana Sutowo, menikah dengan aktris dan model Dian Sastrowardoyo, cucu dari tokoh kemerdekaan RI Sunario Sastrowardoyo, pada 2010. Tahun 1990, Adiguna Sutowo menikah dengan Vika Dewayani. Mereka memiliki dua anak, Cecile Seruni dan Herwinto.

Minat bisnis Adiguna Sutowo mencakup permesinan, perkapalan, farmasi, properti dan perhotelan, hiburan, media, otomotif, dan bahan peledak. Adiguna terlibat sejak usia muda dalam Grup Nugra Santana milik keluarganya.

Baca Juga: Akui Selingkuh dengan Mantan Istri Piyu Padi, Adiguna Sutowo Ternyata Pernah Tembak Karyawannya Sendiri, Murka Gegara Masalah Sepele Ini

Facebook

Foto Adiguna Sutowo mertua Dian Sastro kembali dikuliti. Adiguno aktif di ormas yang disebut preman dan berbuat onar.

Sebagaimana ayahnya, Adiguna Sutowo juga dikenal dekat dengan keluarga mantan Presiden Soeharto alias Keluarga Cendana. Adiguna bermitra dengan Tommy Suharto dan Soetikno Soedarjo di PT Mahasarana Buana (Mabuha) sebagai agen pesawat Fokker dan menjual 15 pesawat ke Sempati dan Pelita Air Service milik Tommy pada September 1985. Selain itu, Adiguna Sutowo memiliki perusahaan pemasok bahan peledak, serta gudang penyimpanan bahan peledak di Pulau Momoi, dekat Batam.

Keluarga Sutowo juga menjalankan bisnis perhotelan, seperti Jakarta Hilton International (kini Sultan Hotel and Residence), Lagoon Tower Hilton, The Hilton Residence, Patra Surabaya Hilton, dan Bali Hilton. Ada pula memiliki Hotel Four Seasons dan Apartemen Four Seasons di Bali. Adiguna juga mengakuisisi Regent Hotel di Kuningan, Jakarta, menjadi Hotel Four Seasons.

Setelah menyelesaikan kuliah di Amerika Serikat pada 1981, Adiguna Sutowo kembali ke Indonesia untuk menjadi Direktur Utama PT Adiguna Mesintani, distributor generator mesin diesel. Perusahaan yang dipimpin Adiguna Sutowo ini juga memproduksi alat berat yang digunakan dalam kegiatan pengeboran minyak lepas pantai.

Adiguna Sutowo kemudian mengelola PT Santana Petroleum Equipment dan perusahaan pelayaran PT Pelayaran Umum Indonesia (Pelumin). Pelumin menyewakan kapal tanker kapasitas 35.000 ton kepada Pertamina.

Pada 1993, Adiguna Sutowo mendirikan PT Mugi Rekso Abadi (MRA) bersama Soetikno Soedardjo dan Ongky Soemarmo (mantan Direktur Eksekutif Grup Humpuss milik Tommy Suharto). Adiguna Sutowo dan Soetikno Soedardjo menjadi pemilik saham mayoritas franchise Hard Rock Cafe di Jakarta. Pemegang saham lainnya termasuk Irwan Subiarto, Ongky Soemarno, dan Yapto Suryosumarno. Tak hanya itu, Adiguna Soetowo memimpin PT Suntri Sepuri, sebuah perusahaan farmasi yang didirikan pada 1998.

Perusahaan ini memproduksi antibiotik, kapsul, tablet, sirup, dan obat-obatan lainnya. Masih banyak gurita bisnis Adiguna Soetowo lainnya, termasuk PT Adiguna Shipyard dan PT Indobuild Co.

Pada Oktober 2004,mertua Dian Sastro sempat mengancam membunuh David Reynaldo Titawono, keponakan legenda rock Achmad Albar dan penyanyi Camelia Malik, di Kemang, Jakarta Selatan. Beberapa saksi mengatakan bahwa Adiguna yang didampingi pengawalnya menembakkan senapan berpeluru karet yang nyaris mengenai telinga David.

Baca Juga: Punya Harta Duniawi Tak Habis 7 Turunan, Ini Sosok Mertua Dian Sastro yang Emosi Pada Wartawan Saat Konferensi Pers Bareng Gitaris Padi

Facebook

Foto Adiguna Sutowo mertua Dian Sastro kembali dikuliti. Adiguno aktif di ormas yang disebut preman dan berbuat onar.

Setelah kejadian tersebut, polisi menyita dan mencabut izin senjata milik Adiguna. Disebutkan ancaman dengan senjata api ini dipicu pertengkaran David dan salah satu keponakan Adiguna.

Keluarga Ahmad Albar melaporkan kejadian tersebut sehingga Adiguna diperiksa di Polda Metro Jaya. Adiguna sempat diperiksa di Polda Metro Jaya, kasus itu diselesaikan kedua keluarga dan laporan dicabut.

Tidak berhenti sampai di situ, Adiguna kembali terlibat dalam masalah hukum pada 2005. Tepat di awal tahun, ia menembak mati Yohanes Brachmans Haerudy Natong alias Rudy di Island Bar Fluid Club & Lounge, Hotel Hilton Jakarta.

Pada 1 Januari 2005, Adiguna Sutowo menembak pelayan Island Bar Fluid Club & Lounge di Hotel Hilton Jakarta, Yohanes Brachmans Haerudy Natong alias Rudy. Adiguna merasa kesal kepada Rudy karena hotel tersebut belum memiliki mesin untuk memproses pembayaran tagihan dengan kartu kredit. Setelah ditangkap, Adiguna awalnya ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.

Ia kemudian dipindahkan ke penjara Salemba, Jakarta Pusat. Pada 16 Juni 2005, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan hukuman kepada Adiguna yakni 7 tahun penjara karena dakwaan pembunuhan dengan sengaja tetapi tanpa perencanaan sebelumnya. Selain itu, Adiguna Sutowo juga didakwa atas kasus kepemilikan senjata api secara ilegal dan amunisi yang tidak terdaftar.

Adiguna Sutowo mengajukan banding dua kali yang akhirnya membuatnya mendapat pengurangan hukuman menjadi 4 tahun meskipun nantinya ia hanya menjalani hukuman kurang dari 3 tahun. Seharusnya, Adiguna Sutowo baru bebas pada 2009. Ia dibebaskan pada 14 Desember 2007 setelah Kementerian Kehakiman memberinya remisi atas dasar perilaku yang baik.

Pada Oktober 2013, Adiguna Sutowo kembali menjadi sorotan media setelah insiden perusakan rumah dan mobil milik istri keduanya, Vika Dewayani, di Pulomas, Jakarta Timur. Kasus ini melibatkan Anastasia Florina “Flo” Limasnax, mantan istri gitaris band Padi, Satriyo Yudi Wahono alias Piyu. Namun, kasus ini juga akhirnya dihentikan.

Baca Juga: Ayah Mertua Meninggal Dunia, Dian Sastro Bagikan Foto Suasana di Rumah Keluarga Sang Suami: Semoga Doaku Meringankan Rasa Sakit Ini

Facebook

Foto Adiguna Sutowo mertua Dian Sastro kembali dikuliti. Adiguno aktif di ormas yang disebut preman dan berbuat onar.

"Dihentikan penyidikan. Jadi dengan adanya laporan pencabutan laporan dari Vika, tidak harus menunggu ditemukan dan diperiksa Flo. Kasus sudah dihentikan atau SP3," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya saat itu, Kombes Pol Rikwanto, pada 5 Desember 2013.

Pada 20 Maret 2018, Adiguna Sutowo tidak memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diperiksa sebagai saksi atas dugaan korupsi dan pencucian uang dalam pengadaan pesawat dan mesin Garuda Indonesia dari Airbus SAS dan Rolls-Royce PLC.

Adiguna Sutowo dipanggil lagi oleh KPK untuk datang pada 11 April 2018 namun kembali mangkir dengan alasan sakit. Putranya, Maulana Indraguna Sutowo, dipanggil atas kasus yang sama dan memenuhi panggilan tersebut pada 10 April 2018.

Kedua tersangka kasus suap Garuda itu adalah Emirsyah Satar dan Soetikno Soedarjo. Nama yang disebut terakhir adalah mitra bisnis Adiguna Sutowo. Pada 8 Mei 2020, Emirsyah Satar divonis 8 tahun penjara dan denda Rp1 miliar, sedangkan Soetikno Soedarjo divonis 6 tahun penjara dan denda Rp1 miliar.

Sejak lama, mertua Dian Sastro aktif di ormasKeluarga Besar Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri (KB FKPPI). Di ormas yang kerap disebut bergaya premanisme hingga berbuat onar ini, Adiguna menjabat sebagai salah satu ketua.

Bahkan, abangnya,Pontjo Sutowo, kembali terpilih menjadi Ketua Umum Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri (KB FKPPI) periode 2021-2026 dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-10 di Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu, 22 Desember 2021.

“Ini merupakan suatu kehormatan dan bagi saya, noblesse oblige. Kehormatan harus dibarengi dengan tanggungjawab. Saya bertekad bersama seluruh pengurus dan kader FKPPI untuk terus memajukan FKPPI sebagai organisasi bela negara yang solid, mandiri, bersatu dan berdaulat,” kata Pontjo.

Menurut dia, FKPPI harus berada di garis terdepan dalam menghadapi setiap ancaman yang akan membahayakan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan begitu, FKPPI harus mampu menjadi organisasi yang beranggotakan insan-insan bela negara. “Inilah watak dan jati diri organisasi kita yang harus selalu kita jaga dan perkuat, yaitu atribut keunggulan sebagai points of difference yang senantiasa diasosiasikan oleh masyarakat,” jelas dia.

Baca Juga: Pantas Berani Nikahi Dian Sastro, Cucu Dirut Pertamina Paling Lama Ini Punya Harta Duniawi Tak Habis 7 Turunan Hingga Fotonya Bikin Salfok

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya