Fotokita - Berita Foto Dengan Fakta Sebenarnya

Foto Mertua Nia Ramadhani Melayat Putri Nurul Arifin Penuh Haru, Cita-cita Maura Magnalia Bikin Syok Sahabat Ayahnya

Selasa, 25 Januari 2022 | 23:36
Grid Networks Mertua Nia Ramadhani, Aburizal Bakrie melayat putri Nurul Arifin. Cita-cita Maura Magnalia membuat syok sahabat ayahnya.
Facebook

Mertua Nia Ramadhani, Aburizal Bakrie melayat putri Nurul Arifin. Cita-cita Maura Magnalia membuat syok sahabat ayahnya.

Fotokita.net - Mertua Nia Ramadhani, Aburizal Bakrie melayat mendiang putri Nurul Arifin,Maura Magnalia Madyaratri. Foto Aburizal Bakrie yang memberikan ungkapan bela sungkawa secara langsung disambut haru oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu.

Bagi Aburizal Bakrie, Nurul Arifin bukanlah sosok yang asing. Sebab, anggota Komisi I DPR itu merintis karier politiknya melalui Partai Golkar. Mertua Nia Ramadhani sempat memimpin partai beringin selama beberapa lama.

Melalui akun media sosial miliknya, Aburizal Bakrie mengunggah beberapa foto yang menunjukkan kunjungannya ke rumah duka. Dalam keterangan foto yang diunggah, ayah Ardi Bakrie memberikan pesan kepada keluarga Nurul Arifin yang dirundung duka.

"Melayat mendiang Maura Magnalia Madyaratri, putri sahabat saya Nurul Arifin yang wafat di usia yang masih sangat muda. Turut berduka cita yang mendalam. Semoga Nurul dan keluarga diberikan kesabaran dan ketabahan. Amin ???????? Rest In Peace Maura."

Putri dari Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin, Maura Magnalia Madyaratri, meninggal dunia. Nurul Arifin mengungkap kronologinya.

"Tadi malam pukul 01.00 WIB itu masih ngobrol sama Mas Mayong (suami Nurul Arifin). Masih chat sama teman-temannya," ujar Nurul kepada wartawan di rumah dukanya di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022).

Nurul menuturkan, sekitar pukul 04.30 WIB, Maura ditemukan meninggal di meja makan dalam kondisi tubuhnya sudah dingin. "Pembantu kami bangun, dia sudah tertidur di meja makan. Diangkat sudah dingin," paparnya.

Baca Juga: Foto Tato Putri Nurul Arifin Jadi Sorotan, Ini Alasan Maura Magnalia Selalu Berontak dari Aturan Ibunya

Sementara itu, suami Nurul, Mayong Suryo Laksono, menuturkan putrinya itu mengalami sudden cardiac arrest atau henti jantung mendadak. Maura sempat ditangani di rumah sakit.

"Dia kalau penyebab sakitnya kan henti jantung, terus tadi kami bawa ke rumah sakit pukul 05.00 WIB pagi, dinyatakan meninggal 05.37 WIB. Jadi ada waktu 37 menit. Dari rumah sudah lemas dan dingin. Karena memang kondisinya lagi drop, dia tidak tidur lagi ngurusi wisudanya bulan depan, dia akan wisuda dari Sidney University, dia baru selesai S2. Wisudanya masih belum tahu boleh atau tidak pergi Australia karena lagi lockdown," paparnya.

Suasana haru menyelimuti misa requiem atau misa arwah putri sulung Nurul Arifin dan Mayong Suryolaksono. Terlihat keluarga tak kuasa menahan tangis saat lagu rohani mulai dilantunkan.

Nurul Arifin terlihat beberapa kali membuka masker untuk menyeka air mata. Kerabat di sampingnya pun terlihat menguatkan dan memberikan beberapa tisu. Misa arwah dimulai pukul 19.00 WIB, nampak pelayat silih berganti berdatangan. Rencananya pemakaman dilakukan besok di San Diego Memorial.

Nurul Arifin mengatakan Maura sempat meminta maaf lantaran belum sesuai dengan harapan orang tua. "Kemarin sebelum terjadi ini, dia datang ke kamar saya, 'I'm tired, aku tidak bisa memenuhi harapan kamu'," kata Nurul Arifin menirukan ucapan Maura di rumah duka, Puri Cinere, Depok, Selasa (25/1/2022).

Nurul Arifin sempat bingung. Dia kemudian bertanya kembali apa harapan yang dimaksud. Maura menyebut belum bisa seperti orang tuanya yang telah sukses. "'Ya, aku nggak bisa seperti kamu, nggak bisa seperti adikmu, nggak bisa membahagiakan kamu'. Saya bilang jangan dibandingkan. Setiap orang kan berbeda, Maura," ucap Nurul.

Kondisi Maura Magnalia disebut sedang di bawah tekanan beberapa waktu terakhir. Pandemi Corona yang mengakibatkan segala impian dan rencananya berantakan.

Baca Juga: Foto Jenazah Putri Nurul Arifin Bikin Nyesek, Maura Magnalia Rela Gunduli Kepalanya Demi Aktivitas Ini

Facebook

Mertua Nia Ramadhani, Aburizal Bakrie melayat putri Nurul Arifin. Cita-cita Maura Magnalia membuat syok sahabat ayahnya.

"Situasi yang under pressure karena dia tidak bisa menyalurkan bakatnya. Sebelum pandemi kan dia mengajar ekskul di sekolah internasional gitu ya karena hobinya ngajar. Kemudian pas itu dia ambil S2 tuh mau berangkat ke Sydney. Tahunya pandemi dan sekolahnya online sampai dia selesai. Bulan Maret yang akan datang dia akan diwisuda," kata Nurul.

"Jadi akhirnya semua jadi berantakan ya dan mungkin yang membuat dia depresi itu lebih banyak karena tidak bisa bersosial," imbuhnya.

Kepergian putri Nurul Arifin dalam usia muda juga membuat syok sahabat ayahnya, Mayong Suryo Laksono. Salah satunya, Ricke Senduk, salah satu wartawan senior yang pernah bekerja satu kantor dengan Mayong.

Melalui akun Facebook pribadinya, Ricke Senduk pernah menuliskan kesannya usai bertemu dengan Maura Magnalia di rumah sahabatnya itu. Pertemuan itu terjadi pada tahun 2020, ketika usia Maura sudah menginjak angka 26 tahun. berikut petikakannya.

Ada seorang gadis cantik di rumah Mayong Suryolaksono saat saya, Marcel Hartwan dan tim liputan mau melakukan shooting untuk peluncuran buku biografi Arswendo Atmowiloto.

Mayong lalu memanggilnya untuk diperkenalkan. "Maura, "katanya menyodorkan tangan.Saya kaget. "Maura...?" Ganti Maura yang bingung. Ia memandang ayahnya.

Mayong menjelaskan. "Ricke teman saya., dulu sekantor. Pernah melihat kamu waktu masih kecil. Kami berteman lebih dari 30 tahun. Sebelum saya menikah dengan ibumu.."

Baca Juga: Innalillahi Tangis Nurul Arifin Pecah, Putrinya Meninggal Dunia di Meja Makan Gegara Sakit Ini, Foto Liburan Tinggal Kenangan

Facebook

Mertua Nia Ramadhani, Aburizal Bakrie melayat putri Nurul Arifin. Cita-cita Maura Magnalia membuat syok sahabat ayahnya.

Saya menambahkan, "Ibu kamu dulu sering duduk di samping meja saya sambil nunggu ayah kamu.."

Maura puteri pertama Mayong, Dewas Independen Antara dengan Nurul Arifin, mantan artis terkenal yang kini anggota DPR.

Saya sering bertemu May. Tapi baru sekali bertemu Maura, waktu ia masih kecil. Kini, Maura, 26, telah berubah jadi perempuan cantik, cerdas, penuh percaya diri.

Dan luar biasanya, dengan semua kelebihannya, ia sangat sopan. Ia minta ijin pada ayahnya untuk diperbolehkan ngobrol dengan saya,

Sementara Marcel mengarahkan tim liputan, saya ngobrol dan mendengarkan pandangan pandangannya termasuk bertanya tentang tatto di lengannya yang tertutup baju.

Maura ingin menunjukkan. Tapi kembali dengan sopan ia bertanya pada ayahnya, "May I..?" Saya memandang Mayong sambil mengangguk. Maksudnya, agar diijinkan. Setelah May mengangguk, ia pun menunjukkan tatto di lengan dan punggungnya.

Tattonya bagus. "Bikin di Bali ya?" tanya saya. Maura menggeleng, "Jakarta," katanya.

Baca Juga: Foto Nassar Ungkap Kekurangan Diri, Mantan Suami Muzdalifah Blak-blakan Pakai Alat Bantu Demi Kebutuhan Berahi

Facebook

Mertua Nia Ramadhani, Aburizal Bakrie melayat putri Nurul Arifin. Cita-cita Maura Magnalia membuat syok sahabat ayahnya.

Setelah itu saya singkap lengan kaos saya. Tatto menyembul. Maura langsung teriak kecil, "Lihat dong tante.. Tante bikin dimana? " Ha..ha.. Ini sudah lama sekali. Era dimana tatto bukan dianggap seni. "Ini 30 tahun lalu.."

Mantan presenter Vice Korea ini tertawa, "30 tahun lalu..? Saya belum lahir tante sudah punya tatto.." Saya tertawa, membenarkan.. So.. Maura, ingin tidak jadi artis seperti ibu?

Maura yang sudah menyelesaikan S2, menggeleng keras, "No..Saya ingin jadi profesor dan mengajar." Wow.. Terbayang.. seorang profesor cantik bertatto, cerdas, mengajar S1, S2... Keren..

Saya dan Maura barangkali dua perempuan yang kebetulan sama sama berkulit putih dan bertatto dan sama sama tidak ingin perempuan hanya dipandang dari segi fisik karena perempuan juga punya otak yang bisa digunakan untuk 'bertarung.'

Perbedaanya, saya dan Maura datang dari generasi dan masa yang jaraknya terpisah sangat sangat jauh. Saya dari generasi baby boomers. sedang calon profesor ini dari generasi miienial era megatrend, revolusi digital...

Tapi diantara persamaan dan perbedaan itu kami berdua tahu apa yang kami inginkan tidak bisa dibendung. Apalagi meraih profesor.

Baca Juga: Foto Asisten Nia Ramadhani Bareng Ardi Bakrie Tuai Komentar, Kondisi Mikhayla Bikin Ngenes

(*)

Tag

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya