Foto Jenazah Serda Miskel Rumbiak Jadi Propaganda Musuh, Jenderal Kopassus Gebrak Meja Gegara Anak Buahnya Ditembak Mati KKB

Jumat, 21 Januari 2022 | 09:23
Facebook

Jenderal Kopassus mengecam serangan KKB Papua yang menyebabkan seorang prajurit TNI gugur. Foto Serda Miskel Rumbiak ditangisi.

Fotokita.net - Serda Miskel Rumbiak, anggota Yon Zipur 20/PPA gugur usai mendapatkan serangan dari teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Foto jenazah Serda Miskel Rumbiak dijadikan alat propaganda musuh.

Jenderal bintang dua Kopassus yang kini menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa menggebrak meja gegara anak buahnya ditembak mati KKB.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVIII/Kasuari, Kolonel Arm Hendra Pasilerron, menuturkan Serda Miskel merupakan putra daerah asal Raja Ampat. Jenazah Serda Miskel Rumbiak sempat disemayamkan di markas Yonzipur 20 sebelum dimakamkan di tanah kelahirannya, Raja Ampat.

"Yang gugur ini prajurit putra daerah, putra terbaik Papua Barat. Serda Miskel asli Raja Ampat. Jenazah saat ini disemayamkan di Yonzipur 20, besok pukul 06.30 WIT upacara pengantaran jenazah, kami antar ke pelabuhan untuk diseberangkan ke Raja Ampat," kata Hendra.

Kodam XVIII/Kasuari menjelaskan penembakan terjadi pagi tadi, sekitar pukul 08.00 WIT di Distrik Aifat Timur Tengah, Maybrat. KKB menembaki kendaraan milik TNI AD dari ketinggian. "Prajurit yang ke lokasi jembatan itu di truk total 29 dari Batalion 762. Yang di (kendaraan) triton ada 14 orang," kata Hendra sebelumnya.

Hendra menuturkan prajurit TNI setempat memang tengah membangun kembali jembatan yang sebelumnya diputus KKB. Jembatan itu dibangun karena merupakan akses satu-satunya yang menghubungkan Kampung Kamat dengan kampung-kampung lainnya hingga tengah Kota Maybrat.

Pembangunan jembatan permanen dilakukan karena sebelumnya KKB merusak jembatan yang terbuat dari kayu sebanyak dua kali. Bupati Maybrat pun meminta bantuan TNI untuk membangunkan jembatan yang lebih kokoh.

Baca Juga: Gugur Diterjang Peluru KKB, Foto Prajurit TNI Asli Papua Jadi Propaganda Musuh, Kodam Kasuari Buka Suara

"Pascakejadian Kisor, jembatan yang menuju ke kampung itu kan dirusak oleh mereka (KKB). Kemudian kan kami bangunkan jembatan dari kayu. Beberapa saat kemudian kan dipotong lagi sama mereka," ucap Hendra.

"Akhirnya Pak Bupati minta tolong lagi kita untuk bangunkan yang permanen karena jembatan itu merupakan jalan satu-satunya yang menghubungkan kampung dengan tengah kota Maybrat," tambah dia.

Hendra menerangkan sehari-hari, prajurit yang membangun jembatan itu berangkat dari camp pagi hari dan pulang sore harinya. Pagi tadi, tepatnya di pertengahan jalan antara Kampung Faan Kahrio dan Kampung Kamat, Distrik Aifat Timur Tengah, tiba-tiba dua kendaraan TNI diberondong dari arah atas.

Merespons tembakan dari arah atas, prajurit TNI pun melakukan tembakan balasan. Hendra menuturkan KKB kemudian melarikan diri, setelah itu Serda Miskel dan empat prajurit lainnya yang tertembak dievakuasi.

Dari serangan itu, Serda Miskel Rumbiak gugur setelah mendapatkan luka tembak di bagian perut kanan. Sementara itu, empat rekannya mengalami luka-luka di tubuhnya.

Serda Darusman mengalamii luka tembak di perut bagian kiri (kondisi sadar). Prada Aziz Rengen menderita luka tembak berat di punggung belakang (kondisi sadar).Prada Abraham, luka tembak di bahu kanan, kiri dan pangkal paha kiri (kondisi sadar). Terakhir, Prada Odeng, luka rekoset di paha sebelah kanan.

Foto jenazah Serda Miskel Rumbiak yang gugur dan 4 rekannya yang terluka akibat serangan teroris KKB menjadi alat propaganda musuh. Pihak KNPB/OPM menggunakan foto jenazah Serda Miskel Rumbiak untuk menyebarkan tuntutan mereka di media sosial.

Dalam tuntutannya, KNPB meminta gencatan senjata antara militer TPNPB OPM dan TNI/Polri. Sebab dampak dari perang mengorbankan rakyat sipil mengungsi ke hutan, kehilangan sanak saudara, kehilangan rumah, meninggal dunia dan lainnya.

Baca Juga: Prada Yotam Kabur Bawa Senapan Standar NATO ke Sarang KKB Papua, Jenderal Andika Perkasa Turun Tangan, Foto Prajurit Kelana Yudha Disebarkan

Facebook

Jenderal Kopassus mengecam serangan KKB Papua yang menyebabkan seorang prajurit TNI gugur. Foto Serda Miskel Rumbiak ditangisi.

Mereka juga menuntutperundingan/dialog internasional yg melibatkan negara netral antara Indonesia, TPNPB-OPM dan rakyat West Papua, sebagai subjek politik. Selain itu, mereka meminta pemerintahmengizinkan jurnalis internasional masuk ke tanah papua utk meliput berbaagai Berita di Tanah Papua Barat.

Pangdam XVII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengecam serangan kelompok separatis teroris (KST) yang menyebabkan seorang prajurit TNI gugur. Nyoman menegaskan, insiden itu tak akan menyurutkan semangat perjuangan TNI mempertahankan kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Papua Barat.

"Selangkah pun kami tak mundur dengan serangan ini, kami akan tetap berjuang untuk mempertahankan kedaulatan NKRI," kata Nyoman Cantiasa seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima dari Kapendam XVII/Kasuari, Kamis (20/1/2022).

Cantiasa mengutuk penembakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap lima prajurit TNI di Maybrat, Papua Barat. Dalam peristiwa ini, seorang prajurit bernama Serda Miskel gugur.

"Tentunya kami prihatin dan turut berduka cita sedalam-dalamnya. Kami mengutuk keras kekerasan yang semena-mena ini, yang tidak manusiawi." tegas Nyoman kepada detikcom, Kamis (20/1/2022).

Baca Juga: Foto Jasad Prajurit TNI yang Ditembak KKB Papua Dikomentari Musuh, Ternyata Almarhum Jadi Anggota Perkumpulan Ini

Facebook

Jenderal Kopassus mengecam serangan KKB Papua yang menyebabkan seorang prajurit TNI gugur. Foto Serda Miskel Rumbiak ditangisi.

Nyoman menyebut prajurit TNI ditembaki oleh KKB, hendak bekerja membangun infrastruktur setempat untuk membantu warga. Kegiatan pembangunan ini pun melibatkan prajurit yang merupakan putra daerah Papua Barat sendiri.

"Di mana saat ini TNI sedang melakukan kegiatan teritorial, membangun Papua Barat, membantu masyarakat. Permintaan masyarakat untuk bisa kembali ke kampungnya, (pembangunan jembatan) yang juga dilakukan putra daerah. Tetapi dicederai oleh aksi brutal," ucap Nyoman.

Nyoman menyatakan akan mengejar KKB untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. Dia pun berkomitmen pihaknya akan terus membangun jembatan permanen di Maybrat.

"Kami akan terus mengejar pelaku-pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Penyerangan hari ini tidak akan menyurutkan semangat TNI utuk membangun Papua Barat, khususnya jembatan penghubung di Maybrat yang sangat vital diperlukan masyarakat," tutur Nyoman.

Sementara itu, Kapendam XVII/Kasuari Kolonel Arm Hendra Pesireron mengatakan, Kodam Kasuari berduka atas gugurnya Serda Miskel Rumbiak dalam serangan di Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, Papua Barat.

“Pangdam juga menyampaikan bahwa dirinya mengutuk keras pelaku penyerangan lima prajurit TNI saat melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat,” kata Hendra.

Hendra menyebut, Kodam XVII/Kasuari kehilangan seorang prajurit TNI asal Raja Ampat yang merupakan salah satu putra terbaik yang mengabdi demi Tanah Air. "Kami kehilangan satu putra asli Papua dari Raja Ampat, marga Rumbiak Saereri, putra terbaik bangsa Sersan Dua Miskel Rumbiak yang mengabdi untuk tanah dan masyarakatnya, namun diperlakukan tidak manusiawi oleh KST Papua," ujar Kapendam.

Baca Juga: Foto Prada Yotam yang Kabur Bawa Senapan Pindad Dikomentari Musuh, TNI AD Buru Pelaku ke Hutan Papua

Facebook

Jenderal Kopassus mengecam serangan KKB Papua yang menyebabkan seorang prajurit TNI gugur. Foto Serda Miskel Rumbiak ditangisi.

Serda Miskel Rumbiak bersama empat anggota TNI lainnya diserang KST saat melaksanakan tugas pembinaan teritorial di Distrik Aifat Timur. "Prajurit Yonzipur 20/PPA sedang membangun sarana jembatan penyeberangan, satu-satunya akses penghubung antara Kampung Fan Khario dan kampung Kamat di Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, tapi mereka lalu diserang KST Papua," ujar Kapendam.

Hendra menambahkan, penyerang lima prajurit Yozipur 20/PPA itu diduga berasal dari kelompok Komite Nasional Papua Barat (KNPB). "Kuat dugaan kami bahwa mereka adalah kelompok KNPB Maybrat yang sudah berstatus DPO pasca-penyerangan pos Koramil persiapan di kampung Kisor September 2021 lalu," ujar Kapendam.

Kapendam menjelaskan, prajurit Batalyon Zeni Tempur 20/Pawbili Pelle Alang atau disingkat Yonzipur 20/PPA merupakan Batalyon Zeni organik Kodam XVIII/Kasuari.

"Nama satuan ini diambil dari bahasa daerah setempat, yakni Pawbili: Membangun, Pelle: Bertempur, Alang: Prajurit, yang dimaknai sebagai Prajurit yang siap Bertempur dan Membangun," tutur Kapendam. Setelah penyerangan itu, Kasdam XVII/Kasuari Brigjen TNI Djoko Andoko mewakili Pangdam Kasuari langsung meninjau kondisi prajurit yang dirawat di RS AL Sorong.

Dikutip dari Tribunnews.com, Mayjen I Nyoman Cantiasa dikenal berpengalaman dalam operasi pertempuran. Pria kelahiran Buleleng, Bali ini merupakan lulusan Akmil tahun 1990 dan berpengalaman di kecabangan infanteri.

Cantiasa juga merupakan peraih gelar Adhi Makayasa (lulusan terbaik) di angkatannya. Di awal karirnya, Cantiasa banyak menghabiskan tugas di satuan pasukan khusus TNI AD, Kopassus. Di korps baret merah itu, Cantiasa pernah menjadi komandan satuan khusus Kopassus penanggulangan teror.

Cantiasa menjabat sebagai Komandan Detasemen Khusus 81 Penanggulangan Teror atau Dansat-81/Gultor Kopassus pada tahun 2010. Sebelum menjadi komandan di satuan elite TNI ini, Cantiasa pernah ikut dalam Operasi Pembebasan sandera Mapenduma 1996.

Saat itu ia masih berpangkat Letnan Satu (Lettu), dan menjabat sebagai Wakil Komandan (Wadan) Sub Tim Sat-81/Gultor. Bersama prajuritnya, Cantiasa menjadi salah satu perwira yang berhasil membebaskan warga ketika disandera kelompok separatis Papua, termasuk warga negara asing (WNA).

Baca Juga: Diakui Paling Berbahaya, Ini Foto Tampang 2 Pemimpin KKB Papua, Satgas Nemangkawi Ungkap Alasan Keduanya Sulit Ditangkap

Cantiasa banyak bergelut dalam operasi pertempuran di daerah konflik. Selain di Papua, ia pernah ikut pertempuran di Timor Timur hingga Aceh. Memiliki sejumlah keahlian spesialis seperti gultor dan intel analisis, Cantiasa banyak dipercaya bertugas hingga ke luar negeri. Mulai dari Australia, Kamboja, Korea Selatan, Perancis, hingga Jerman.

Nyoman Cantiasa pun pernah menjadi komandan di Batalyon 811 atau Aksi Khusus (Aksus). Ia kemudian menduduki kursi komandan Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus).

Berbagai prestasi yang ditorehkan Cantiasa membuatnya sampai pada pucuk tertinggi Kopassus. Ia dipercaya menjadi Danjen Kopassus pada tahun 2019 hingga akhirnya dipromosi sebagai Pangdam Kasuari di tahun 2020.

Nama Mayjen I Nyoman Cantiasa sempat menjadi sorotan tahun lalu. Alasannya karena ia menunjukkan kemarahan saat anak buahnya gugur setelah diserang oleh kelompok separatis Papua.

Sebanyak 4 prajurit TNI yang bertugas di Pos Persiapan Koramil Kisor, Distrik Maybrat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, gugur setelah diserang sekitar 50 orang, Kamis (2/9/2021).

Cantiasa menyatakan, para pelaku adalah Kelompok Separatis Teroris (KST) yang ingin mengacaukan situasi keamanan. Dengan tegas ia memastikan, aparat akan tegas apa saja yang berusaha melawan. "Saya sudah memerintahkan kepada Dankoops Korem 181 untuk melakukan pengejaran," kata Cantiasa, saat itu.

Mantan Kasdam Cenderawasih itu berang akibat ulah KST yang terus menyerang aparat keamanan di Papua. Cantiasa lalu mengungkapkan kemarahannya sambil berjanji akan menghancurkan KST. Ia juga berjanji terus menjaga keamanan warga bumi cenderawasih tersebut.

"Kalau dia berani gebrak meja, kita harus hancurkan dia," ucap Cantiasa, sambil menggebrak meja. "Saya selaku Pangdam Kasuari, akan menjamin keamanan wilayah Provinsi Papua Barat," lanjut dia.

Baca Juga: Foto Jasad Prajurit TNI yang Ditembak KKB Papua Dikomentari Musuh, Ternyata Almarhum Jadi Anggota Perkumpulan Ini

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya