Foto Asli Penendang Sesajen Semeru Disebarkan, Ternyata Pelaku Berasal dari Luar Jawa, Polisi Buka Suara

Selasa, 11 Januari 2022 | 09:02
Facebook

Identitas penendang sesajen Semeru beredar. Foto asli penendang sesajen Semeru yang sudah membuat geram publik itu disebarkan.

Fotokita.net - Seorang pria yang menendang sesajen di lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru sudah membuat geram publik. Foto tampang penendang sesajen Semeru itu disebarkan di media sosial. Kini, beredar identitas pelaku yang menyebutkan asalnya dari luar Pulau Jawa. Terkait hal ini, pihak kepolisian buka suara.

Aksi pria yang mengenakan jubah warna abu-abu, dan rompi hitam dengan logo bendera merah putih menendang serta membuang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang viral di media sosial.

Aksi pria menendang sesajen itu terjadi di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.

Dari video yang beredar, perekam video menunjukkan daerah terdampak letusan Gunung Semeru. Sejurus kemudian, perekam video itu menyorot kaki seorang laki-laki yang menendang sebuah baskom berwarna biru.

Baskom yang berisikan sajen dari warga setempat itu lalu ditendang dan dibuang ke tepi jurang. Pria itu diduga menendang sambil melafalkan takbir.

Setelah itu, kamera pun menyorot lingkungan sekitar dan seorang laki-laki menggunakan baju abu-abu berompi hitam yang diduga sebagai orang yang menendang sesajen tadi.

Selanjutnya, sang perekam pergi ke tempat lain. Kali ini, di atas sebuah batu yang diduga sebuah prasasti terlihat sebuah sajen lain beralaskan anyaman dari dedaunan.

Baca Juga: Foto Tampang Penendang Sesajen di Gunung Semeru Bikin Murka, Ternyata Pelaku Punya Profesi Ini, MUI Sampai Angkat Bicara

Lagi-lagi sajen itu dibuang dari atas batu dan dijatuhkan ke tanah berserakan begitu saja. Pelaku pembuangan kali ini, diduga dilakukan oleh sang perekam video itu sendiri.

Aksi pria menendang sesajen di Gunung Semeru menuai kecaman dari publik. Para tokoh dan ulama juga ikut bersuara atas aksi pria tersebut.

Salah satunya putri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Alissa Wahid ikut angkat bicara. Ia geram dengan pelaku yang memaksakan keyakinan yang ia yakinkan untuk diikuti oleh semua orang.

"Meyakini bahwa sesajen tidak boleh, monggo saja. Tapi memaksakan itu kepada yang meyakininya, itu yang tidak boleh," ujarnya.

"Repot memang kalau ketemu yang model-model begini. Susah banget memahami bahwa dunia bukan milik kelompoknya saja," imbuhnya.

Selain itu, pendakwah Gus Miftah juga ikut mengecam aksi tersebut. Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji itu mengingatkan agar siapapun tidak merasa paling benar.

"'Desa mawa cara, negara mawa tata'. Setiap daerah memiliki adat istiadat atau aturan yang berbeda. "Aja kuminter mundak keblinger, aja cidra mundak cilaka." Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, jangan suka berbuat curang agar tidak celaka," ungkapnya.

Baca Juga: Foto Tampang Pria Tendang Sesajen Gunung Semeru Disebarkan, Identititasnya Sudah Dikantongi Bupati Lumajang

Facebook

Identitas penendang sesajen Semeru beredar. Foto asli penendang sesajen Semeru yang sudah membuat geram publik itu disebarkan.

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menyebut pelaku penendang sesajen di Gunung Semeru bukanlah warga lokal Lumajang. Ia menduga pelaku merupakan orang luar yang sedang menjadi relawan di Gunung Semeru.

"Saya pastikan (pelaku) bukan orang Lumajang. Ini orang yang datang dari luar," ujar Thoriqul.

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menginsintruksikan agar kepolisian segera menangkap pelaku penendang sesajen di Gunung Semeru. Ia meminta agar pelaku menjelaskan maksud tindakannya membuang sesajen yang merupakan adat warga sekitar.

"Saya minta segera dicari, pelaku harus mengklarifikasi supaya tidak mengganggu kami yang ada di Lumajang disaat damai ini," ungkapnya.

Menurutnya, aksi tersebut bertolak belakang dengan norma yang berlaku di Lumajang. Seharusnya siapapun yang datang ke Lumajang bisa menghormati adat istiadat warga lokal.

"Apapun motifnya, jadi bagian relawan di Lumajang, saya kecewa dengan tindakan itu. Itu melanggar tata nilai yang kami percayai, hidup berdampingan dengan seluruh agama dan suku di Lumajang," tuturnya.

Polda Jawa Timur membentuk tim khusus untuk memburu pria yang menendang sesajen di kawasan Gunung Semeru.

Baca Juga: Foto Surat Izin Syuting Sinetron TMTM di Pengungsian Semeru Tersebar, Netizen: Ini Dari Mana Ya?

Facebook

Identitas penendang sesajen Semeru beredar. Foto asli penendang sesajen Semeru yang sudah membuat geram publik itu disebarkan.

Pasalnya, video yang viral di media sosial tersebut memuat isu SARA yang berpotensi memecah belah masyarakat.

"Karena kan selama ini Lumajang sudah mulai damai, mulai aman, mulai bagus. Jangan sampai dirusak dengan adanya video-video yang mengandung SARA dan kita harus menghormati kearifan lokal daerah situ," ujar Kabid Humas Pilda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko.

Aksinya yang dianggap sebagai perbuatan intoleran ini pun berbuntut panjang.

Gerakan pemuda Ansor Kabupaten Lumajang, Jawa Timur melaporkan pria dalam video yang viral itu karena dinilai telah mencederai kekompakan dan kebersamaan warga Lumajang.

Sesajen yang dibuang oleh pria ini dinilai oleh GP Ansor sebagai tradisi lokal yang ada sejak nenek moyang. GP Ansor Lumajang meminta polisi menangkap pelakunya dan diproses hukum.

Menanggapi aksi intoleran menendang sesajen di kawasan Semeru, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta agar siapapun tidak menciderai adat masyarakat lokal.

Sementara itu, Bupati Lumajang memastikan pria yang menendang dan mebuang sesajen di lereng Gunung Semeru ini bukanlah orang Lumajang yang tidak mungkin melakukan perbuatan yang menodai sikap saling menghormati antar agama.

Baca Juga: Foto Baliho Puan Maharani di Semeru Jadi Bahan Sindiran, Netizen: Pas Udah Kepilih Lupa Semua

Facebook

Identitas penendang sesajen Semeru beredar. Foto asli penendang sesajen Semeru yang sudah membuat geram publik itu disebarkan.

Aksi intoleran di Semeru disesalkan Ketua MUI bidang dakwah Cholil Nafis. Menurutnya, menyampaikan dakwah tidak dengan cara menistakan dan menyakiti orang yang diajak.

Kini, identitas penendang sesajen Semeru beredar di media sosial. Foto asli penendang sesajen Semeru yang sudah membuat geram publik itu disebarkan.

Si penendang saat ini harus berhadapan dengan hukum sosial dan juga kejaran aparat. Berdasarkan informasi yang berkembang di sosial media konon identitas yang bersangkutan terbongkar dan berseliweran di dunia maya. Jika benar seyogyanya pihak aparat dapat kroscek kebenarannya. Divisi Humas Polri

Dan sekali lagi jika benar bahwa pelaku berdomisili di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat ini seperti mengingatkan publik jika beberapa waktu yang lalu di daerah ini sedang terjadi gejolak cukup hebat.

Seorang netizen menulis catatan, di daerah itu penah ada oknum Ustad yang konon beraliran "Salafi" menghina (ujaran kebencian) ke makam leluhur masyarakat setempat dengan sebutan "tai anjing". Sampai akhirnya memicu kemarahan warga dan merusak ponpes As-Sunah yang digunakan kelompok Salafi untuk berkegiatan.

Dari sini kita dapat melihat tak akan ada asap jika tak ada apinya. Sebagai informasi, makam yang dihina oleh oknum Ustad Salafi tersebut tak ubahnya kalau di Jawa (Budaya Jawa) seperti makam Wali Sanga (Wali Songo).

Baca Juga: Foto Rumini Peluk Ibunya Bikin Terharu, Suami Korban Erupsi Semeru Ancam Tuntut Kaos Donasi Bergambar Istrinya

Instagram

Identitas penendang sesajen Semeru beredar. Foto asli penendang sesajen Semeru yang sudah membuat geram publik itu disebarkan.

Polres Lumajang terus memburu pelaku yang menendang dan membuang sesajen di area Gunung Semeru. Bahkan kini polisi sudah mengantongi identitas pelaku.

Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti menyatakan, pihaknya telah menemukan identitas pelaku pembuangan sesajen di lokasi bencana Gunung Semeru tepat di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang.

"Kami sudah bentuk tim untuk melakukan pencarian terhadap pelaku tersebut. Karena menurut informasi yang beredar di sana, dugaannya adalah dari salah satu relawan yang ada di situ," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko, Senin (10/1/2022).

Saat ini, kata Gatot, Polda Jatim sudah mengantongi identitas terduga pelaku dan tengah mengawasi pelaku di media sosialnya.

"Karena kan selama ini Lumajang sudah mulai damai, mulai aman, mulai bagus. Jangan sampai dirusak dengan video-video yang mengandung SARA dan kita harus menghormati kearifan lokal daerah situ," ujar dia.

Baca Juga: Sebut Jenderal Dudung Tak Terlihat di Semeru, Habib Bahar Bin Smith Diminta Lihat Foto Unggahan TNI AD

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya