Foto Tampang Kopda Dwi Atmoko Tersebar Luas, Tabiat Asli Anak Buah Kolonel Priyanto Dibongkar Tetangga

Selasa, 04 Januari 2022 | 20:12
Facebook

Foto Kopda Andreas Dwi Atmoko sudah tersebar luas usai mengikuti rekonstruksi tabrak lari Handi Saputra dan Salsabila. Tabiat aslinya dibongkar.

Fotokita.net - Kopral Dua (Kopda) Andreas Dwi Atmoko terlibat dalam kasus tabrak lari sejoli Handi Saputra (18) dan Salsabila (14) di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Foto tampang Kopda Dwi Atmoko kini tersebar luas setelah mengikuti rekonstruksi kejadian di lokasi kecelakaan. Tabiat asli anak buah Kolonel Priyanto ini dibongkar tetangga.

Handi Saputra dan Salsabila mengalami kecelakaan di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, Rabu (8/12/2021). Sepeda motor ditumpangi sejoli itu bertabrakan dengan mobil ditumpangi tiga anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Ketiganya lantas mengangkut tubuh pasangan itu ke dalam mobil dengan dalih akan membawanya ke rumah sakit. Belakangan, jasad dua korban itu justru ditemukan di Sungai Serayu pada Sabtu (11/12/2021).

Jejak korban kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Jalan Raya Nagreg-Garut yang hilang itu sempat menjadi misteri. Handi Saputra dan Salsabila dibawa oleh pemobil yang terlibat dalam lakalantas tersebut. Belakangan, mobil itu ditumpangi tiga anggota TNI.

Pada saat kejadian, warga yang ada di lokasi kejadian mengira Handi Saputra dan Salsabila akan dibawa ke rumah sakit oleh ketiga anggota TNI itu. Namun empat hari dari waktu kejadian, kedua korban malah ditemukan tidak bernyawa di Sungai Serayu, Jawa Tengah.

Baca Juga: Jadi Saksi Kunci Kolonel Priyanto, Ini Foto Tampang Pria yang Ikut Angkat Tubuh Korban Tabrak Lari Anggota TNI

Tubuh Handi Saputra dan Salsabila sengaja dibuang ke sungai oleh Kolonel Inf Priyanto (Kepala Seksi Intel Kasrem Gorontalo), Kopda Andreas Dwi Atmoko (anggota Kodim Gunungkidul/Kodam Diponegoro) dan Kopda Ahmad Sholeh (anggota Kodim Demak/Kodam Diponegoro). Kasus pembunuhan Handi Saputra dan Salsabilla yang melibatkan tiga anggota TNI AD ditangani Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad).

Kasus ini disorot Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Dia mengungkapkan Kolonel Priyanto sebagai aktor utama di balik perkara pembunuhan itu.

"Dan memang yang menjadi inisiator sekaligus pemberi perintah untuk tindakan yang masuk dalam beberapa pasal tadi, termasuk pembunuhan berencana ini adalah Kolonel P. Nah, sehingga sudah terbukti dari konfrontasi ini," kata Andika saat meninjau vaksinasi massal untuk anak usia 6-11 tahun di SD Plebengan, Kabupaten Bantul, Jumat 31 Desember 2021.

Terungkapnya identitas trio TNI tersebut berdasarkan sejumlah petunjuk. Awalnya, polisi menelusuri penampakan foto-video mobil hitam Phanter dengan pelat nomor B-300-Q dan dua pengendara mobil dibantu warga tengah mengangkat tubuh Handi. Foto kejadian itu viral di media sosial.

Baca Juga: Dihujat Warga, Foto Tangan Kolonel Priyanto Diborgol Tersebar, Ternyata Begini Posisi Korban Tabrak Lari Hingga Tewas di Tempat

Facebook

Foto Kopda Andreas Dwi Atmoko sudah tersebar luas usai mengikuti rekonstruksi tabrak lari Handi Saputra dan Salsabila. Tabiat aslinya dibongkar.

Dari foto tersebut, polisi mencari keberadaan pelaku dan jejak mobil tersebut. Proses pencarian cukup menyita waktu, karena dilakukan lebih dari tiga hari. Setelah proses penyelidikan rampung dilakukan Polresta Bandung, berkas dilimpahkan kepada Pomdam Siliwangi dan diserahkan kembali ke Puspomad untuk ditindaklanjuti. Polisi yakin tiga sosok pria di mobil itu anggota TNI. Salah satu bukti yang menguatkan yaitu selembar karcis parkir gratis.

Karcis parkir gratis itulah yang membongkar identitas pembunuh Handi-Salsa yaitu Kolonel Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko dan Kopda Ahmad Sholeh. Puspomad sudah menahan tiga oknum TNI tersebut.

Komandan Puspomad Letjen TNI Chandra W Sukotjo mengatakan Kolonel Priyanto dan dua anggota TNI itu sempat menginap satu malam di salah satu hotel di Bandung atau sebelum kejadian kematian Handi-Salsa.

Catatan dari hotel itu, yang ditemukan polisi, menyebutkan ada mobil bernomor B-300-Q meminta parkir gratis. "Ditemukannya sama polisi. Kan polisi yang ikuti dulu. Setelah di hotel itu, ketahuanlah identitasnya dia sebagai anggota TNI. Setelah itu baru info ke Pomdam Siliwangi," kata Chandra dilansir detikX.

Asal tahu saja, ketiga tersangka ini diketahui saling mengenal sejak 2015-2016. Mereka saling mengenal saat Kolonel Priyanto menjabat Dandim 0730/Gunungkidul. Puspomad sudah menggelar rekonstruksi kasus ini pada Senin 3 Januari 2022. Tiga tersangka itu melakukan reka ulang adegan di lokasi kecelakaan dan tempat pembuangan tubuh Handi Saputra dan Salsabila.

Baca Juga: Dijebloskan ke Penjara Militer Tercanggih, Kolonel Priyanto Ternyata Berjumpa Pejabat Ini Sebelum Kecelakaan Nagreg, Foto Pertemuan Jadi Bukti

Facebook

Foto Kopda Andreas Dwi Atmoko sudah tersebar luas usai mengikuti rekonstruksi tabrak lari Handi Saputra dan Salsabila. Tabiat aslinya dibongkar.

Ketiganya melakoni detik-detik setiap adegan dalam kasus ini. Reka adegan tersebut, berlangsung cepat, sekira 10 menit dengan lima adegan yang dilakukan. Adegan pertama, korba Salsa berada di kolong mobil hitam. Sedangkan korban Handi, berada di samping mobil. Selanjutnya dua pelaku turun dari mobil.

Lalu dalam adegan kedua, dua pelaku dan satu saksi, mengevakuasi korban pertama ke pinggir jalan. Pada adegan ketiga, korban Salsabila ditarik dari kolong mobil lalu dibawa ke pinggir jalan, diletakkan di dekat korban Handi.

Lalu dua tersangka membawa korban Salsabila ke mobil dimasukkan ke jok tengah mobil, atau pintu kedua. Adegan keempat, korban laki laki dimasukkan ke bagian belakang mobil atau pintu belakang mobil oleh dua tersangka bersama saksi.

Terakhir, adegan kelima, ketiga tersangka pergi dan membawa kabur kedua korban. Sementara itu, warga di sekitar menyaksikan proses rekonstruksi. Saking geramnya, warga menyoraki ketiga tersangka saat keluar dari mobil dan berjalan menuju titik lokasi kejadian. Dalam rekonstruksi, ketiga tersangka mengenakan pakaian tahanan berwarna kuning.

Tampak kepala mereka sudah botak, tidak cepak lagi seperti saat hari kejadian. Tersangka juga hanya mengenakan sendal jepit selama proses rekonstruksi. Untuk peran Handi dan Salsabila digantikan dengan boneka.

Baca Juga: Punya Niat Bohong, Ini Alasan Kolonel Priyanto Lolos dari Hukuman Mati, Foto Pembunuh Handi dan Salsabila Terus Dikecam

Facebook

Foto Kopda Andreas Dwi Atmoko sudah tersebar luas usai mengikuti rekonstruksi tabrak lari Handi Saputra dan Salsabila. Tabiat aslinya dibongkar.

Foto tampang Kopda Andreas Dwi Atmoko sudah tersebar luas usai mengikuti rekonstruksi tabrak lari Handi Saputra dan Salsabila. Tabiat asli anak buah Kolonel Priyanto dibongkar tetangganya.

Kopda Dwi Atmoko berasal dari Pedukuhan Gading IV, Kelurahan Gading, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul. Kepala Dukuh Gading IV, Supriadi mengatakan bahwa Kopral Dwi memang merupakan warganya. Hanya saja, Dwi lantas ikut di Kartu Keluarga (KK) istrinya sejak dia menikah.

"Memang (DA warga saya), tapi kan semenjak menikah ikut (KK) istrinya. Istrinya itu kalau tidak salah di Kebumen (Jawa Tengah)," ucapnya kepada detikcom, Selasa (4/1/2022).

Menurut Supriadi, Kopral Dwi yang bertugas di Kodim 0730/Gunungkidul itu jarang berinteraksi dengan warga. Meski demikian, Dwi tidak pernah memiliki masalah dengan warga di sekitarnya. "Kalau ngobrol biasa, tapi kalau berinteraksi jarang," kata Supriadi.

Dia menyebut Kopral Dwi Atmoko memang jarang berinteraksi dengan warga lantaran kerap pulang kerja di malam hari. Sepulang kerja, Kopral Dwi lebih banyak berada di rumah.

"Tugasnya kan kadang pulang malam jadi jarang keluar (rumah). Apalagi kalau libur pasti pulang ke tempat istrinya," katanya.

Supriadi mengaku tidak menyangka bahwa tetangganya itu terlibat dalam kasus tabrak lari Handi Saputra dan Salsabila dan membuang mayat korbannya ke sungai. Terlebih, dia menganggap bahwa selama ini Kopral Dwi berperangai baik.

Baca Juga: Buang Jasad Handi dan Salsabila, Foto Kolonel Priyanto di Bui Terlanjur Dihujat, Ternyata Anak Buah Pelaku Ungkap Fakta Mengejutkan

Facebook

Foto Kopda Andreas Dwi Atmoko sudah tersebar luas usai mengikuti rekonstruksi tabrak lari Handi Saputra dan Salsabila. Tabiat aslinya dibongkar.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya