Terkuak! Anggota TNI yang Tabrak Handi dan Salsabila di Nagreg Ternyata Punya Pangkat Tinggi, Foto Pelaku Sengaja Disebarkan

Sabtu, 25 Desember 2021 | 08:50
Facebook

Saking geramnya atas tindakan pelaku, foto anggota TNI yang tabrak lari Handi dan Salsabila di Nargreg sengaja disebarkan netizen.

Fotokita.net - Sebanyak tiga oknum anggota TNI AD diduga terlibat dalam kasus tabrak lari yang merenggut nyawa Handi Saputra (18) dan Salsabila (14) di wilayah Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Ternyata salah satu anggota TNI dalam tabrak lari itu punya pangkat tinggi. Geram terhadap perbuatan mereka, foto pelaku sengaja disebarkan oleh netizen di media sosial.

Netizen murka ketika video yang merekam aksi ketiga oknum anggota TNI itu membopong korban tabrak lari Handi dan Salsabila dibawa pergi begitu saja. Dalam video yang beredar, ketiga anggota TNI itu terlihat buru-buru pergi setelah membawa kedua korban.

Handi dan Salsabila adalahkorban tabrak lari di Nagreg. Sejoli itu ditabrak oleh sebuah mobil berwarna hitam pada Rabu (8/12/2021) sore. Dari video rekaman terlihattiga pria yang diketahui keluar dari mobil penabrak Handi dan Salsa.

Lalu, ketiga pelaku itu mengangkat tubuh Handi dan Salsabila dan memasukkannya ke mobil. Kepada saksi mata di lokasi kejadian, mereka beralasan akan membawa ke rumah sakit.

Namun, mobil itu malah tancap gas ke arah Limbangan. Menurut keterangan saksi yang berada di tempat kejadian perkara (TKP), salah satu ciri-ciri tiga pria itu adalah berbadan tegap dengan potongan rambut cepak.

Baca Juga: Masih Hidup Sebelum Dibuang, Foto Korban Tabrak Lari Anggota TNI Terus Diratapi, Jenderal Andika Perkasa Turun Tangan

Setelah kejadian itu , korban dilaporkan hilang oleh keluarganya dan saat ditelusuri korban tidak pernah dibawa ke Rumah Sakit manapun. Hingga selang tiga hari kemudian, Handi dan Salsabila ditemukan tak bernyawa di aliran Sungai Serayu di Banyumas dan Cilacap.

Dugaanya mengarah bahwa ketiga pria tadi yang membuang tubuh Handi dan Salsabila ke sungai.

Nah, mendapatkan kabar tubuh Handi dan Salsabila dibuang ke Sungai Serayu, netizen bertambah murka. Mereka bergerak dengan menyebarkan foto pelaku yang berasal dari tangkapan layar reekaman video amatir saksi mata. Di foto pelaku tabrak lari itu, netizen menuliskan narasi kondisi korban tabrak lari yang dibuang ke sungai secara keji.

SI (25), salah seorang saksi mata, ternyata masih mengingat betul penampilan ketiganya. Diabahkan juga mencatat nomor polisi minibus hitam yang keberadaannya hingga kemarin juga belum diketahui.

Ketika itu, menurut SI, ia baru saja pulang dari Bandung dan mengisi bensin di pom bensin dekat lokasi. Diamengatakan, di dalam mobil hitam itu terdapat tiga orang yang terlihat panik saat mobilnya menabrak kedua korban.

"Ada tiga orang, perawakannya rapi seperti orang yang sedang berdinas, nada bicaranya bukan orang sini," ujar SI kepada Tribun Jabar, Minggu (19/12/2021). Dari situ, foto pelaku yang diduga oknum anggota TNI itu sengaja disebarkan netizen di media sosial.

Baca Juga: Foto Oknum TNI AD Penabrak Handi dan Salsabila Disebarkan, Ahli Forensik Polri Ungkap Korban Masih Bernyawa Sebelum Dibuang

Facebook

Saking geramnya atas tindakan pelaku, foto anggota TNI yang tabrak lari Handi dan Salsabila di Nargreg sengaja disebarkan netizen.

Kabid Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Jateng Kombes Polisi Sumy Hastry mengatakan korban Handi yang mayatnya ditemukan di Banyumas diduga meninggal akibat tenggelam karena di dalam paru-parunya kemasukan air terlalu banyak.

Sedangkan untuk korban Salsa yang mayatnya ditemukan di Cilacap, terdapat luka parah di bagian kepala dengan patah tulang di tengkorak yang diduga kuat menjadi luka mematikan

"Kalau yang perempuan ini, terdapat luka parah di bagian kepala dari belakang sampai depan, pendarahan hebat dan patah tulang tengkorak, sehingga diduga sudah meninggal di lokasi kejadian," ungkap Hastry kepada CNNIndonesia.com.

"Tapi kalau yang pria, kita temukan air sungai di saluran nafas sampai paru-paru sehingga pria ini meninggal karena tenggelam, dan saat dibuang ke sungai masih dalam keadaan hidup atau tidak sadar. Kalau luka kepala pria ini ada tapi tidak mematikan," lanjut Hastry.

Sebelum melakukan pemeriksaan luka dengan otopsi, Polda Jateng sudah melakukan identifikasi dengan mencocokkan data primer dan sekunder pada kedua jasad korban.

Baca Juga: Foto Penabrak Sejoli Handi dan Salsabila di Nagrek Disebarkan, Ayah Korban Beri Pesan Begini Buat Pelaku yang Buang Jasad Anaknya ke Sungai

Facebook

Saking geramnya atas tindakan pelaku, foto anggota TNI yang tabrak lari Handi dan Salsabila di Nargreg sengaja disebarkan netizen.

"Dari data primer itu kan gigi, sidik jari dan DNA. Nah yang kita pakai gigi dan DNA karena kalau sidik jari sudah rusak. Dari data yang diberikan keluarga, akhirnya dapat identifikasinya, dari gigi, korban sempat foto terakhir berikut baju dan gelang yang dipakai. Kita cocokkan akhirnya sesuai," kata Hastry yang juga Tim DVI Mabes Polri.

Direktur Reserse Krimininal Umum Polda Jateng Kombes Polisi Djuhandani Raharjo Puro menyatakan bila hasil pemeriksaan forensik akan dikoordinasikan dengan pihak penyidik Polda Jawa Barat untuk dilakukan pendalaman penyelidikan.

"Hasilnya itu nanti kita koordinasikan dengan Polda Jawa Barat untuk didalami bersama. Jadi ini nanti akan terbangun untuk mencari TKP pembunuhan korban apakah di daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah, sampai muncul identitas pelakunya. Kita doakan saja ini cepat terungkap", jelas Djuhandani.

Polda Jabar, akhirnya resmi telah menangkap dan mengamankan kasus kecelakaan Nagreg yang menewaskan dua sejoli Handi Saputra dan Salsabila.

Kabid Humas Kombes Pol Erdi A Chaniago, S.I.K., M.Si., merilis resmi bahwa polisi telah menangkap pelaku kasus tabrak lari Nagreg yang korbannya ditemukan di Cilacap dan Banyumas Jawa Tengah ditemukan mengambang di sungai. Pelaku ternyata adalah anggota TNI sehingga kasus kecelakaan tabrak lari di Nagreg ini diserahkan ke Pomdam III Siliwangi.

Baca Juga: Anggota TNI Tulis Nomor HP, Foto Paspor Mahasiswi Karantina Viral, Ini Modus Pelaku

Polda Jabar

Saking geramnya atas tindakan pelaku, foto anggota TNI yang tabrak lari Handi dan Salsabila di Nargreg sengaja disebarkan netizen.

Pelimpahan dilakukan di Pomdam III Siliwangi dilakukan di Mapolda Jabar yang dihadiri oleh para penyidik Satreskrim Polresta Bandung, pada Jumat 24 Desember 2021, siang. Dalam kasus ini polisi belum menetapkan tersangka. "Hasil kordinasi kami menyepakati dilimpahkan ke Pomdam III Siliwangi untuk penyelidikan intensif," kata Kabidhumas Polda Jabar, di Mapolda, Jumat (24/12/2021).

Kabidhumas Polda Jabar mengatakan, meskipun penyelidikan dilakukan oleh Pomdam, pihaknya tetap bakal melakukan penyelidikan, untuk membantu mengungkap kasus kecelakaan yang viral ini. "Kami mengumpulkan bukti-bukti untuk, disampaikan kepada Pom dan bukti lanjutan," katanya.

Disinggung siapa pelaku, Kabid Humas Polda Jabar menyebutkan penyelidikan belum sampai menetapkan tersangka. "Pelaku belum ada penangkapan," ucapnya. Lalu, soal kenapa kasus ini dilimpahkan ke Pomdam III Siliwangi, Kabidhumas Polda Jabar mengatakan hal tersebut berdasarkan hasil temuan penyelidikan saat hari kejadian.

"Jadi setelah kejadian, kami mengumpulkan saksi dan bukti-bukti, akhirnya kami berkordinasi serta menyepakati untuk melimpahkan ke Pomdam," katanya.

Sementara itu Kapendam III/Siliwangi, Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto yang hadir di Mapolda, menyebut hasil penyelidikan sementara waktu, diduga pelaku merupakan anggota TNI. "Petunjuk di TKP, diduga oknum TNI angkatan darat. Kita tunggu hasil penyelidikan Pomdam III Siliwangi," singkat Kapendam.

Baca Juga: Kabur dari Kesatuan TNI AD, Prada Yotam Ternyata Pernah Unggah Lambang Papua Merdeka, Foto Ini Buktinya

Polda Jabar

Saking geramnya atas tindakan pelaku, foto anggota TNI yang tabrak lari Handi dan Salsabila di Nargreg sengaja disebarkan netizen.

Keterlibatan tiga oknum TNI AD dalam kasus kematian Handi dan Salsa sampai ke telinga Jenderal Andika. Jenderal Andika kemudian buka suara memaparkan sikap TNI terhadap kasus tersebut.

Jenderal Andika menangani langsung keterlibatan oknum TNI AD di kasus kematian Handi dan Salsa usai kunjungan kerja ke Papua. Andika memastikan ketiga oknum TNI AD tersebut dipadana.

"Sudah saya tangani langsung sejak siang tadi setelah mendarat dari Papua. Saya akan pastikan kenakan semua pasal KUHP dan peraturan perundangan lain yang terlanggar oleh tindak para oknum Anggota TNI AD ini," kata Andika kepada detikcom, Jumat (24/12/2021).

Jenderal Andika tidak hanya memastikan proses pidana terhadap ketiga oknum TNI AD tersebut. Mantan KSAD itu menegaskan bakal mengawal kasus kematian Handi dan Salsa sampai tuntas.

"Saya akan kawal terus proses hukum sampai tuntas dengan tuntutan maksimal untuk tindak pidananya," terangnya.

Baca Juga: Foto Prada Yotam yang Kabur Bawa Senapan Pindad Dikomentari Musuh, TNI AD Buru Pelaku ke Hutan Papua

Facebook

Saking geramnya atas tindakan pelaku, foto anggota TNI yang tabrak lari Handi dan Salsabila di Nargreg sengaja disebarkan netizen.

Jenderal Andika juga menyinggung perihal pemecatan ketiga oknum TNI AD yang terlibat. Bahkan, perintah pemecatan ketiganya sudah diterunkan ke jajarannya.

"Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa juga telah menginstruksikan penyidik TNI & TNI AD serta Oditur Jenderal TNI untuk memberikan hukuman tambahan pemecatan dari dinas militer kepada 3 oknum anggota TNI AD tersebut," ungkap Kapuspen TNI Mayjen Prantara Santosa.

Identitas ketiga oknum TNI di kasus kematian Handi dan Salsa juga sudah diungkapkan. Ternyata seorang anggota TNI yang tabrak lari Handi dan Salsabila itu punya pangkat tinggi. Dari tiga oknum tersebut, 2 di antaranya berpangkat kopral, satu lagi kolonel.

Kini, tiga oknum TNI AD tersebut sedang menjalani penyidikan secara militer. Untuk Kolonel Infantri P menjalani penyidikan di Polisi Militer Kodam (Pomdam) Merdeka, Manado, Sulawesi Utara. Sedangkan Kopral DA dan Ahmad menjalani penyidikan di Pomdam Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Tantang Habib Bahar Bin Smith, Foto Tampang Anggota TNI Tersebar Luas, Netizen Ingat Momen Kopassus Serbu Lapas

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya