Nasi Sudah Jadi Bubur, Foto Brimob Ribut Sama Kopassus di Papua Terlanjur Viral, Ternyata Kalap Dagangannya Ditilap Karyawan Tambang

Senin, 29 November 2021 | 15:09
Instagram

Foto keributan anggota Kopassus dengan personel Brimob Aceh ramai dibahas di media sosial.

Fotokita.net - Foto personel Brimob ribut sama anggota Kopassus terlanjur di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua terlanjur viral di media sosial. Netizen geram saat melihat bukti pertikaian antar aparat keamanan itu. Ternyata pasukan elit Polri kalap dagangannya ditilap karyawan tambang di sana.

Foto keributan yang melibatkan anggota Kopassus yang tergabung dalam Satgas Nanggala dengan personel Polri dari Satgas Amole, terdiri dari pasukan Brimobda Aceh ramai dibahas netizen. Foto ini berasal dari video rekaman yang menunjukkan personel Brimob mengejar anggota Kopassus pakai senjata laras panjang.

Merespons video bentrok antar aparat keamanan yang viral,Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menyatakan kejadian itu dipicu kesalahpahaman.

Ahmad memberikan konfirmasi kepada awak media, "Pada hari Sabtu, tanggal 27 November 2021, bertempat di Ridge Camp Pos RCTU Mile 72 tepat di depan Mess Hall, Timika, Papua, telah terjadi kasus kesalahpahaman antara personel Satgas Nanggala Kopassus dengan Satgas Amole."

Baca Juga: Foto Brimob Kejar Kopassus Pakai Senjata Laras Panjang Ramai Dibahas, Jenderal Andika Perkasa Turun Tangan

Perwira menengah Polri tersebut juga menyebutkan bahwa bentrokan itu terjadi dipicu karena urusan rokok. Awalnya, ada enam anggota Satgas Amole Kompi 3 yang sedang berjualan rokok di sekitar pos. Lalu, sekitar 20 personel Kopassus datang dengan maksud membeli rokok yang dijual personel Brimob.Akan tetapi,anggota Kopassus protes soal harga rokok yang dijual itu.

Ahmad menjelaskan pemicu bentrokan secara detail, "kesalahpahaman tersebut berawal dari enam personel Satgas Amole Kompi 3 yang berada di Pos RCTU Ridge Camp Mile 72 yang sedang berjualan rokok. Selanjutnya, tiba personel Nanggala Kopassus sebanyak 20 orang membeli rokok dan komplain mengenai harga rokok yang dijual personel Amole Kompi 3 penugasan."

Kemudian peristiwa itu terus berlanjut, Ahmad menerangkan anggota Kopassus melakukan pengeroyokan terhadap enam anggota Brimob tersebut. Para anggota Kopassus menggunakan benda tumpul dan tajam dalam pengeroyokan. "Selanjutnya pengeroyokan dengan menggunakan benda tumpul dan tajam terhadap enam Personel Amole Kompi 3 Penugasan," ucap Kamal.

Ahmad menegaskan bentrok antara Brimob vs Kopassus hanya kesalahpahaman. Menurutnya, kedua belah pihak telah berdamai. Namun para anggota yang terlibat dalam bentrokan tetap diproses disiplin.

Baca Juga: Foto Brimob Tenteng Senapan Kejar Anggota Kopassus di Papua Beredar, Pemicunya Ternyata Masalah Sepele Ini

Instagram

Foto keributan anggota Kopassus dengan personel Brimob Aceh ramai dibahas di media sosial.

"Pimpinan masing-masing setelah menerima laporan, langsung berkoordinasi untuk menyelesaikan kesalahpahaman tersebut. Saat ini permasalahan tersebut telah diselesaikan secara damai. Selanjutnya, tindakan disiplin terhadap mereka yang terlibat perkelahian akan tetap dilakukan," kata Ahmad.

Bicara situasi keamanan usai bentrok, Ahmad juga menjelaskan kondisi di lokasi. "Pasca-kejadian tersebut, situasi di Kabupaten Mimika, khususnya di Ridge Camp Pos RCTU Mile 72 tepat di depan Mess Hall, Timika, Papua, aman dan kondusif," tandas Ahmad.

Sebelumnya, video bentrok personel TNI dari Satgas Nanggala Kopassus dan personel Polri dari Satgas Amole (Brimob) bentrok karena urusan rokok viral di Instagram. Keterangan video itu menyebutkan, anggota Satgas Amole Brimobda Aceh dengan mengeluarkan tembakan berteriak-teriak mencari anggota TNI di Barak O Mile 72 Distrik Tembagapura, Kab. Mimika Papua, Sabtu (27/11/2021).

Menurut kronologi yang disebutkan dalam keterangan video, keributan itu dipicu salahpaham persoalan jual beli rokok antara anggota TNI dengan Brimobda Aceh. Saat itu sekitar pukul 18.00 WIT di barak O mile 72 Distrik Tembagapura, datang anggota TNI ingin membeli rokok yang dijual oleh anggota Brimobda Aceh.

Baca Juga: Foto Jenderal Andika Perkasa Dipuji Abu Janda, Panglima TNI yang Baru Dilantik Bongkar Posisi Danjen Kopassus, Ini Penyebabnya

Facebook

Foto keributan anggota Kopassus dengan personel Brimob Aceh ramai dibahas di media sosial.

Karena harga rokok yang ditawarkan terlalu mahal maka terjadilah perselisihan di antara anggota Kopassus dan Brimob. Perselisihan itu kemudian menjadi adu fisik setelah salah satu anggota Brimob memukul anggota Kopassus tapi berhasil dihindari.

Dilaporkan sebanyak 5 anggota Brimob mengalami luka-luka yakni Bripka Rizma, Bripka Ramazana, Briptu Edi, Bharaka Heru, Bharatu Munawir dan Bharatu Julianda.

Pertikaian itu kemudian diselesaikan oleh pimpinan masing-masing Satgas. Akan tetapi saat kembali ke barak, anggota Brimob yang terluka masih tidak terima dan minta bantuan rekan-rekannya di barak untuk mencari anggota Kopassus.

Anggota Brimob semakin marah dan kalap ketika tahu barang dagangannya lenyap diambil karyawan tambang setempat. Sebanyak 3 sd 5 kali anggota Brimob melepaskan tembakan ke udara dan berteriak-teriak mencari barak Kopassus.

Dalam video yang beredar di Instagram memang tampak bentrokan terjadi di sebuah bangunan. Terdengar pula suara tembakan dilepas.

Baca Juga: Profil Lekagak Telenggen, Pemimpin KKB Papua yang Jadi Buruan Utama Intel Kopassus

Polda Papua

Foto keributan anggota Kopassus dengan personel Brimob Aceh ramai dibahas di media sosial.

Situasi kembali kondusif setelah pimpinan Satgas TNI Lettu Brilian dan AKP Rizky melakukan pertemuan untuk menahan anggotanya masing - masing.

Sementara itu,Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memberikan konfirmasi terkait bentrok Brimob vs Kopassus."Dari info yang didapat, personel Satgas Amole Kompi 3 Penugasan melakukan tembakan ke arah atas sebanyak 2 kali," ujar Mathius D Fakhiri, Senin (29/11/2021).

Tembakan peringatan itu dilepaskan oleh anggota Brimob lain yang datang membantu rekannya yang dikeroyok anggota Kopassus. Diketahui, ada enam anggota Brimob yang dikeroyok saat bentrok, 5 di antaranya terluka.

"(Tembakan peringatan dilepas) pada saat terjadi pengeroyokan terhadap 6 personel Satgas Amole yang menjadi korban," tuturnya.

Distrik Tembagapuratepatnya adalah salah kecamatan dalam wilayah Kabupaten Mimika tersebut berada pada ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Baca Juga: Foto Jasad Bharatu Kurniadi Dikelilingi Satgas Nemangkawi Beredar, Anggota Brimob Asal Aceh yang Langsung Tugas di Belantara Papua

Facebook

Foto keributan anggota Kopassus dengan personel Brimob Aceh ramai dibahas di media sosial.

Untuk mencapai Tembagapura tidak mudah. Tidak setiap orang bisa berkunjung apa lagi berwisata ke kota yang namanya diberikan Presiden Soeharto. Pada 1973 Presiden Soeharto berkunjung ke Irian Jaya sebelum bernama Papua, untuk meresmikan beroperasinya tambang Ertsbert oleh PT Freeport Indonesia Incoporated.

Tembagapura yang indah dan elok tidak termasuk dalam daftar destinasi wisata Indonesia. Bagi yang ingin berkunjung ke sana harus memenuhi sejumlah prosedur, seperti mengajukan permohonan atau proposal ke kantor PT Freeport Indonesia di Jakarta.

Tidak semua permohonan akan disetujui, jika disetujui manajemen PT Freeport Indonesia (PTFI) berarti itu sebuah keberuntungan. Kalau disetujui, semuanya akan ditanggung perusahaan tambang yang kini dikuasai pemerintah Indonesia tersebut. Bagi mereka yang disetujui keberangkatannya diatur dalam rombongan bukan sendiri-sendiri.

Kota Tembagapura atau Kecamatan Tembagapura adalah sebuah distrik setingkat kecamatan yang terletak di Kabupaten Mimika, Papua. Kota ini dibangun PT Freeport Indonesia untuk mendukung aktivitas pertambangan di sana.

Tembagapura lebih tepat disebut sebagai kota tambang yang berada bak “negeri di awan.” Hampir setiap hari kabut menyapa kota ini, tidak pagi atau siang hari. Di kecamatan Tembagapura terdapat dua gunung, yang merupakan kawasan tambang yang dioperasikan PT Freeport Indonesia, yaitu Gunung Ertsberg dan Gunung Grasberg.

Baca Juga: Foto Aksi Gagah Prabowo Subianto Kala Pimpin Kopassus Bebaskan Sandera OPM di Papua

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya