Fotokita.net - Nasib wanita asal Cianjur, Jawa Barat yang bernama Sarah (21) berujung tragis. Foto Sarah yang baru menikmati bulan madu usai dinikahi pria Arab bernama Abdul Latif itu ditangisi. Wanita cantik ini disiram air keras oleh suami sirinya itu. Uang mahar Rp 150 juta yang diberikan pelaku habis untuk keperluan ini.
Warga Kampung Munjul, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur masih tertelap dalam tidur saat kejadian penyiraman air keras yang terjadi di rumah orangtua Sarah. PadaSabtu (20/11/2021) pukul 01.30 WIB, rintihan Sarah meminta tolong telah mengangetkan warga.
Ketua RW setempat Endang Sulaeman masih ingat kejadian penyiraman air keras yang dilakukan suami siri Sarah, Abdul Latif. Menurut kesaksian Endang,anaknya membangunkan dirinya yang sudah tertidur di dalam kamar.
Anak Endang terus berusaha membangunkannya lantaran dia mendengar dengan jelasrintihan minta tolong dari Sarah. "Anak saya membangunkan saya katanya ada suara perempuan minta tolong, suara pertama terdengar sayup," ujar Endang, ditemui saat ditemui di rumahnya.
Sambil terkantuk-kantuk, Endang sempat bangun dan mendengarkan suara minta tolong tersebut. Lalu, dia menjawab kepada anaknya mungkin tetangganya sedang bertengkar. "Suara kedua sangat didengar jelas oleh anak saya, ia meyakinkan saya bahwa itu suara jelas minta tolong dari suara perempuan," kata Endang.
Akhirnya setelah mendengar rintihan yang berulang itu, Endang segera bangun dari tempat tidur. Baru sajamelangkah ke ruang tamu, Endang mendengar tetangganya ada yang menghampiri rumahnya dan tidak berselang lama suara tetangganya yang terdengar panik mengabarkan bahwa Sarah disiksa suaminya.
"Saya bergegas menghampiri rumah Sarah, di sana Sarah sudah berada di teras dengan kondisi yang mengenaskan," ujar Endang.
Endang mendapat permintaan terakhir dari Sarah untuk mengambil handphone yang berada di ruang tamu. Saat itu Sarah masih mengingat jelas terakhir ia mengecash handphonenya.
Sejurus kemduan, Endang bersama ketua RT memasuki ruang tamu rumah orangtua Sarah. Namun, dia tak menemukan handphone yang diminta Sarah. Endang hanya melihat suasana ruang tamu sudah acak-acakan.
Ia bersama ketua RT kemudian keluar lagi dan menjelaskan kepada Sarah bahwa handphonenya tak berhasil ia temukan. Endang mendengar Sarah kemudian mengerang kesakitan. Suara Sarah terdengar semakin parau terdengar menahan sakit dan panas.