Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Mantan Menpora Roy Suryo Unggah Foto Duka, Istri Bung Karno yang Ke-9 Wafat

Senin, 11 Oktober 2021 | 22:24
Facebook

Mantan Menpora Roy Suryo mengunggah foto istri Bung Karno yang ke-9 Heldy Djafar dan infografis para istri Presiden RI pertama itu.

Fotokita.net - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo mengunggah foto duka. Saat menyampaikan kabar duka itu, Roy Suryo menuliskan keterangannya, "Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, istri Bung Karno yang ke-9 wafat.

Mantan Menpora Roy Suryo mengunggah foto istri Bung Karno yang ke-9 Heldy Djafar dan infografis para istri Presiden RI pertama itu. Roy Suryo mengunggah foto duka itumelalui akun Twitter-nya, @KRMTRoySuryo2.

"Innalillahi wa innaillaihi rojiun ... Telah wafat Istri ke-9 Bung Karno hari ini, Heldy Djafar (Lahir 11 Juni 1947) dalam Usia 74th."

"Mungkin tdk banyak yg tahu bahwa Proklamator/Presiden RI pertama kita tsb memiliki 9 Istri yang syah. Belum lagi yg "terlupakan" Sejarah. JAS MERAH," tulisnya, Senin (11/10/2021).

Menurut anak kelima almarhumah Heldy Djafar, Gusti Firmansyah Noor, mengatakan almarhum Heldy mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. "Almarhum meninggal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada pukul 22.02 WIB," kata Gusti, Senin (11/10/2021).

Baca Juga: Foto Pilu Bung Karno Hadiri Pernikahan Rachmawati, Wajah Bengkak Hingga Berstatus Tahanan

Gusti mengatakan Heldy Djafar meninggal setelah menjalani perawatan kanker dan gagal ginjal. Almarhumah Heldy diketahui mengalami kanker stadium keempat. "Penyakit awalnya kanker serviks ya tapi ternyata ada gagal ginjal juga. Setelah gagal ginjal itu, dia difokuskan untuk memperbaiki ginjalnya dulu akhirnya setelah memperbaiki ginjal nggak berapa lama ternyata kanker serviksnya itu lanjut ke stadium empat," ujar Gusti.

Gusti mengatakan Heldy sempat merasakan sesak napas. Setelah diperiksa, ternyata ada cairan di paru-paru almarhum Heldy. "Akhirnya ke kanker tulang sama ke paru-paru. Nah di situ dia baru mulai merasakan sesak napas di situ akhirnya di CT scan akhirnya ada cairan di paru-paru," ucap Gusti.

Gusti mengatakan Heldy telah menjalani proses cuci darah. Namun kanker di tubuhnya telah menyebar. "Itu pas lagi dari memperbaiki ginjal itu kan dia ada cuci darah, itu udah ada perbaikan sih, udah ada perbaikan tapi ternyata karena ada kankernya itu awalnya kanker serviks yang sementara dipinggirkan karena kan kalau kanker serviks itu dia harus radiasi," ujar Gusti.

"Radiasi perlu staminanya harus prima. Jadi karena gagal ginjalnya itu dia harus memperbaiki itu dulu. Jadi proses memperbaiki itu kan namanya kanker kita ga tau ya ternyata udah menyebar," sambungnya.

Baca Juga: Diusir dari Istana Negara, Bung Karno Pergi Cuma Bawa Bungkusan Koran, Soeharto Tak Sadar Ternyata Isinya Benda Pusaka Hingga Jadi Masalah

Facebook

Mantan Menpora Roy Suryo mengunggah foto istri Bung Karno yang ke-9 Heldy Djafar dan infografis para istri Presiden RI pertama itu.

Gusti menjelaskan, almarhumah Heldy Djafar Noor meninggalkan enam anak, sepuluh cucu dan dua cicit. "Almarhum meninggalkan enam anak, sepuluh cucu, dan dua cicit," jelas Gusti. Anggota keluarga almarhumah Heldy Djafar Noor terlihat berkumpul di rumah duka, Tangerang Selatan.

Seperti diketahui, sebelum wafat, Soekarno memiliki 9 istri yang ia nikahi, termasuk Heldy Djafar. Heldy Djafar lahir pada 11 Juni 1947, Kutai Kartanegara, Tenggarong, Kalimantan Timur.

Kisah cinta Heldy dengan Soekarno berawal dari pertemuannya saat menjadi anggota Paskibraka di tahun 1965. Lalu keduanya menikah pada tahun berikutnya, di Wisma Negara, 11 Juni 1966 yang digelar secara Islam.

Pernikahan Heldy Djafar dan Soekarno terjadi saat perempuan asal Kalimantan Timur itu berusia 18 tahun. Namun, kebersamaan Heldy Djafar dan Soekarno harus berjalan singkat.

Soekarno lebih dulu diasingkan setelah peristiwa kelam 1965. Diketahui, pernikahan Heldy Djafar dan Soekarno tak melahirkan keturunan. Kemudian, pada 1968 Heldy Djafar menikah lagi dengan seorang pria bernama Gusti Suriansyah Noor.

Baca Juga: Terungkap, Alasan Soekarno Tak Jalani Puasa Ramadhan Saat Bacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Facebook

Mantan Menpora Roy Suryo mengunggah foto istri Bung Karno yang ke-9 Heldy Djafar dan infografis para istri Presiden RI pertama itu.

Dari pernikahannya ini, lahirlah perempuan bernama Gusti Maya Firanti Noor, yang kemudian menikah dengan cucu Soeharto, Ari Sigit. Tetapi pernikahan Gusti Maya Firanti Noor dengan cucu Soeharto harus berakhir.

"Saya tidak menyangka RI 1 menyukai perempuan Kaltim. Kami bertemu pada tahun 1965 saat menjadi anggota Paskibraka. Saya masuk barisan Bhineka Tunggal Ika. Dan dinikahi pada 1966," ucap Heldy sebelum meninggal, dikutip dari Tribun Kaltim, Rabu (9/1/2019).

Hubungan mesra Heldy dan Soekarno itu hanya bertahan tak sampai 5 tahun. Hal itu lantaran Soekarno harus menjadi tahanan di Wisma Yaso akibat situasi politik. Meskipun begitu, Heldy tak pernah lupa sentuhan dan rasa sayang Soekarno.

Heldy mengatakan, setiap kali bertemu, Soekarno selalu menggendongnya. "Susah cari orang seperti Bung Karno. Sampai sekarang saya belum pernah menemukan orang seperti Bung Karno."

"Sentuhannya lebih lembut, penyayang. Setiap kali ketemu saya pasti saya digendong. Itu hebatnya saking sayangnya," ungkapnya.

Baca Juga: Disebut Bukan Editan, Roy Suryo Malah Kecewa Usai Bongkar Fakta Sebenarnya Video Jeritan Minta Tolong Saat Pencarian Korban Sriwijaya Air, Ada Apa?

Facebook

Mantan Menpora Roy Suryo mengunggah foto istri Bung Karno yang ke-9 Heldy Djafar dan infografis para istri Presiden RI pertama itu.

Setelah tamat jenjang pendidikan SMP, Heldy berpindah ke Jakarta menyusul kakaknya bernama Yus untuk bersekolah. Awal bertemu Heldy dengan Soekarno berawal ia dipilih menjadi anggota paskibraka 'Bhinneka Tunggal Ika'.

Kakaknya Yus dipercaya oleh protokol kepresidenan untuk menyiapkan barisan Bhineka Tunggal Ika ke Istana, dikutip dari pemberitaan Tribunnews.com tahun 2011 tentang buku berjudul Heldy Cinta Terakhir Bung Karno.

Yus mencari remaja putri dan putra yang layak untuk menjadi bagian dari barisan itu. Dipilihlah Heldy, adiknya, sebagai wakil dari Kalimantan.

Suatu hari pada tahun 1964, Istana sedang sibuk menyiapkan penyambutan tim Piala Thomas. Untuk itu dibutuhkan barisan Bhineka Tunggal Ika, sebagai penerima tamu. Heldy dipilih untuk ikut serta. Ia mengenakan kebaya warna pink dengan kain lereng berselendang dan memakai sanggul.

Tibalah hari H. Heldy bersama remaja lainnya siap berdiri secara teratur di anak tangga Istana, berbaris rapi dekat pintu masuk.

Baca Juga: 4 Pemimpin Indonesia Ini Kerap Guncangkan Dunia dengan Prestasi Emasnya, Ternyata Keempatnya Lahir di Bulan Juni, Begini Keistimewaan Orang-orang Lahir di Bulan Enam

Seperti biasa, Presiden Soekarno menaiki anak tangga Istana melalui barisan Bhineka Tunggal Ika yang sudah rapi berbaris dan berdiri di setiap anak tangga.

Bung Karno menaiki anak tangga satu persatu sambil melihat ke kanan dan ke kiri.

Tepat saat mendekati barisan di belakang Heldy, ia menyapa dengan caranya yang khas.

"Darimana asal kamu?" ucap Soekarno.

"Dari Kalimantan Pak," jawab Heldy.

"Oh... aku kira dari Sunda. Oh... ada orang Kalimantan cantik," balas Soekarno.

Itulah pertama percakapan Heldy dengan Bung Karno.

Baca Juga: Lahir di Bulan Juni yang Punya Sifat Humoris, Ternyata Bung Karno Sukses Bikin Pemimpin Negara yang Terkenal Angker Ini Tertawa Terbahak-bahak di Depan Kamera: 'Kalau Anda Pegang Ini Akan Keluar Jin'

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya