TPNPB OPM Dicap Teroris, Mama Papua: Mereka Berjuang untuk Jaga dari Orang Jahat

Rabu, 19 Mei 2021 | 20:09
dok.

TPNPB OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka) dicap teroris, mama Papua (kaum ibu) tak setuju.

Fotokita.net - TPNPB OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka) telah ditetapkan sebagai kelompok teroris pada 29 April 2021. Namun, mama-mama (ibu-ibu) di Papua tak setuju dengan label teroris itu.

Sejak dicap teroris, TPNPB OPM yang juga disebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terus diburu pasukan gabungan TNI dan Polri.

Dari hasil pengejaran itu, setidaknyadelapan anggota teroris KKB Papua tewas.

Baca Juga: Prajurit TNI Tertembak dalam Kontak Senjata, Lekagak Telenggen: Kalau Mau Perang Lawan Kami

Penetapan label teroris itu juga meningkatkan intensitas baku tembak di sejumlah wilayah Papua.

PadaSelasa (18/5/2021) malam KKB Papuakembali kontak tembak dengan aparat TNI di Distrik Serambakon, Pegunungan Bintang.

Pasukan TNI berhadapan denganKKB Ngalum Kupel Pimpinan Lamek Taplo yang mencoba melakukan pengadangan. Satgas Pamrahwan 310 dan 403 TNI langsung membalas serangan KKB Ngalum Kupel.

Baca Juga: Foto Tampang Sebby Sambom, Jubir OPM yang Ngaku Ketakutan Usai Dirampok Anggota KKB Papua

"Benar ada pengadangan yang berujung kontak tembak di Distrik Serambakon, Pegunungan Bintang," kata Kasatagas Humas Nemangkawi Komisaris Besar Polisi Iqbal Alqudusy saat dikonfirmasi, Rabu (19/5/2021).

Dari informasi yang beredar, insiden bermula saat sekira 12 personel Satgas Pamrahwan 310 dan 403 TNI tengah melintas di Distrik Serambakon, Pegunungan Bintang.

Tapi, mobil yang ditumpangi 12 personel TNI itu tengah dalam kondisi mogok dalam perjalanan.

Baca Juga: Sanggup Beli Amunisi, Ini Jawaban Pimpinan OPM Lekagak Telenggen Sulit Ditangkap

Tiba-tiba, KKB Papua Ngalum Kupel Pimpinan Lamek Taplo mencoba melakukan pengadangan.Akibat kontak tembak ini, dikabarkan 4 personel TNI mengalami luka tembak di bagian kaki.Mereka telah dievakuasi ke RSUD Oksibil.

Menurut Iqbal, pihaknya tengah mengejar kelompok teroris KKB Papua Ngalum Kupel Pimpinan Lamek Taplo.

"Saat ini TNI Polri kejar kelompok teroris bersenjata Ngalum Kupel di Pegunungan Bintang," tukasnya.

Baca Juga: Foto Aksi Gagah Prabowo Subianto Kala Pimpin Kopassus Bebaskan Sandera OPM di Papua

dok.

TPNPB OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka) dicap teroris, mama Papua (kaum ibu) tak setuju.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengakui telah terjadi sejumlah kontak tembak antara aparat dengan kelompok teroris di Papua tersebut sejak saat itu.

Pada tanggal 27 April 2021 terjadi kontak senjata di Ilaga di mana ada lima teroris tewas meskipun satu prajurit Brimob gugur dan dua lainnya luka-luka, begitu penjelasan Mahfud.

berikutnya,pada 13 Mei 2021 terjadi kontak senjata di Ilaga Kabupaten Puncak yang menyebabkan satu anggota teroris tewas.

Baca Juga: Ditembak Mati Kopassus, Lekagak Telenggen: Komandan Operasi OPM Diincar Saat Lakukan Pengintaian

Lalu, kata dia, 16 Mei 2021 terjadi kontak senjata di Ilaga Kabupaten Puncak yang mengakibatkan dua anggota teroris tewas dan satu orang melarikan diri dalam keadaan luka.

Meski demikian, kata Mahfud, terjadi pada 18 Mei 2021 terjadi penyerangan terhadap dua prajurit TNI yang sedang melakukan pengamanan rawan di distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo yang menyebabkan dua prajurit TNI gugur.

Selanjutnya, kata dia, pada 18 Mei 2021 juga terjadi kontak senjata di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang yang menyebabkan empat prajurit luka.

Baca Juga: Profil Satgas Nanggala, Intelijen Tempur Kopassus yang Tembak Mati Lesmin Walker Komandan KKB Papua

dok.

TPNPB OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka) dicap teroris, mama Papua (kaum ibu) tak setuju.

Hal tersebut disampaikan Mahfud saat konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam pada Rabu (19/5/2021).

"Jadi sudah ada peningkatan keberhasilan karena kita sekarang akan lebih tegas khusus kepada kelompok itu ya, bukan terhadap rakyat Papua, bukan terhadap Papua, karena Papua itu etnis, budaya, dan tempat. Tapi kalau teroris bisa di mana saja. Dan kita sebut orang-orang ini teroris. Seperti Lekagak, Militer Murib, atau Tentara Murib dan lain-lain," kata Mahfud.

Baca Juga: Tantang Pasukan Setan, 2 Anggota KKB Papua Tewas Diterjang Peluru Kopassus

Peristiwa penyerangan terhadap dua prajurit TNI pada Selasa (18/5/2021) kemarin, kara Mahfud, menunjukkan kelompok teroris masih melakukan aksi kekerasan sebagaimana sebelumnya dilakukan terhadap warga sipil serta merusak fasilitas publik.

"Ini kejahatan teroris, warga sipil sasarannya, merusak fasilitas publik, dan objek vital. Sekarang ini pemerintah terus berupaya menumpas habis kelompok teroris tersebut," kata Mahfud.

Rupanya cap teroris yang disematkan pada TPNPB OPM atau KKB Papua tak sepenuhnya direspon positif oleh warga Papua.

Baca Juga: Foto Serangan Israel di Al-Aqsa Dikutuk, Begini Cara Soeharto Akali Pembelian Jet Tempur Skyhawk dari Negeri Yahudi

dok.

TPNPB OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka) dicap teroris, mama Papua (kaum ibu) tak setuju.

Salah satu contohnya, Mama Papua (ibu-ibu dalam bahasa setempat) yang bernama Yosina Suruan.

Mama Yosina Suruan mengaku sebagai salah satu korban kekejaman dari aparat militer pada masa lalu. Rasa trauma itu masih terbawa hingga kini.

Kata Yosina, dia menyaksikan mengaku menyaksikan langsung keluarganya dibantai pasukan militer di Biak pada tahun 1969.

Baca Juga: Pantas KKB Papua Makin Beringas, Berikut Anggota TNI yang Dijatuhi Hukuman Penjara Seumur Hidup Karena Jual Senjata ke Kelompok Separatis

“Waktu itu bapak ade dan mama ade saya dibantai tentara. Saya sakisikan sendiri keganasan militer Indonesia. Jadi, yang teroris itu siapa? Apakah TPNPB OPM atau militer Indonesia? Semua orang tahu biadab selama ini di Tanah Papua,” ujarnya seperti dikutip dari suarapapuacom Sabtu (15/5/2021).

Itu sebabnya, Yosina menolak label teroris yang disematkan kepada TPNPB OPM.

Menurut Yosina, TPNPB OPM sampai sekarang terus berjuang membebaskan rakyat Papua dari penjajahan Indonesia.

Baca Juga: Sok-sokan Sandera Pilot Susi Air, Jalur Pasokan Amunisi KKB Papua Malah Dijepit TNI Polri, Gigit Jari Tak Dapat Jatah Dana Desa

dok. TPNPB - OPM

Lekagak Telenggen, komandan operasi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB - OPM) untuk seluruh Tanah Papua.

"TPNPB OPM punya hak berbicara untuk pembebasan Papua Barat. TPNPB OPM itu bukan teroris.

Kami ini OPM, Kitong punya hak untuk bicara, Ya, bicara Papua merdeka. Bicara masa depan Tanah Papua ini,” papar Yosina.

Kekejaman pasukan keamanan Indonesia, kata Yosina, terbukti pada operasi militer di Biak.

“Gara-gara OPM, saya lihat sendiri saya pu bapade dan mamade dibunuh tentara, Waktu itu Pasukan Hasanuddin yang turun bantai masyarakat Biak. Dong(mereka) sebut pasukan sapu rata.

Baca Juga: Foto Anggota KKB Papua Cium Merah Putih Beredar, Cara Kapolres Yapen Luluhkan Hati Tentara OPM Tanpa Angkat Senjata Jadi Sorotan

Satu kampung dekat Ordori, dong sapu rata semua. Satu kampung itu bersih. Trada (tidak ada) manusia lagi. Jadi, TPNPB bukan barang baru.

Itu ada sejak lama. Rakyat Papua berjuang untuk berdiri di atas tanahnya sendiri, bebas. Banyak pahlawan yang sudah meninggal seperti Arnold Ap, Edu Mofu, dan lain-lain,” sebutnya.

Dalam kesempatan itu, Yosina juga mengingatkan aparat keamanan jika masuk ke hutan untuk mengejar TPNPB tak mengorbankan warga sipil berjatuhan.

Baca Juga: Sudah Menyusup ke Hutan Papua? Dijamin Bikin KKB Nyerah dalam 15 Menit, Ini Kehebatan Denjaka TNI AL yang Sering Buat Navy Seals Gentar

dok.

Pimpinan OPM atau KKB Papua Lekagak Telenggen (tengah, pakai topi) terus diburu pasukan gabungan TNI dan Polri. Lekagak sulit ditangkap karena punya alasan ini.

Dalam pandangan Yosina, perjuangan kemerdekaan oleh TPNPB OPM tak akan pernah dibasmi karena alam Papua turut mendukung untuk berbicara dan berjuang demi menyelamatkan orang asli Papua dari ancaman pemusnahan.

“Orang Papua yang berjuang di hutan bukan teroris. Mereka berjuang itu hak untuk menjaga Papua dari orang jahat yang merusak. Perjuangan kemerdekaan itu suci. Pihak keamanan jangan masuk hutan. Anjing saja orang ganggu pasti marah. Seperti begitu dengan TPNPB, kalau tentara dan polisi kejar ke hutan, pasti dorang lawan. Pasti tra diam,” kata Yosina.

Baca Juga: Masya Allah! Bocah Palestina Ini Selamat dari Serangan Udara Israel yang Menewaskan Ibu dan 4 Saudaranya

Pendapat yang sama juga dilontarkan Mama Nanda Ulimpa. Dia juga menolak label teroris terhadap TPNPB OPM.

Ia menilai kebijakan dan tindakan pemerintah Indonesia hanya semata untuk membunuh rakyat Papua dan menguasai kekayaan alam Papua.

“TPNPB OPM bukan teroris. Teroris bunuh orang sembarang. TPNPB berjuang untuk merdeka. TNI dan Polri itu yang teroris. Biasa bunuh masyarakat sipil untuk selamatkan investasi. Rancang pemusnahan untuk rakyat Papua,” kata Nanda.

Baca Juga: Resolusi Kamera Lebih Tinggi, Ini Beda Xiaomi Redmi Note 10s dan Redmi Note 10

Sebby Sambom via BBC Indonesia

Anggota OPM atau KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen terus diburu pasukan gabungan TNI dan Polri. Lekagak sulit ditangkap karena punya alasan ini.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya