Fotokita.net - Dijuluki monster bawah laut, KRI Nanggala 402 yang hllang kontak sempat jalani perawatan selama 3 tahun di Korea Selatan.
Kabar kurang sedap datang dari TNI Angkatan Laut. Saat ini, TNI AL sedang mencari salah satu alutsista Nusantara yang hilang kontak, kapal selam KRI Nanggala 402.
Kapal selam KRI Nanggala 402 ini dinyatakan hilang kontakbersama 53 awak di dalamnya pada Rabu (20/4/2021).
Kapal selam buatan Jerman tahun 1978 itu diperkirakan hilang di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 95 kilometer dari utara Pulau Bali.
Insiden hilangnya KRI Nanggala-402 itu pun dibenarkan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Ia mengatakan, kapal itu dikabarkan hilang sekitar pukul 03.00 waktu setempat.
"Baru izin menyelam, setelah diberi clearance, langsung hilang kontak," kata Hadi seperti dikutip Kompas.id, Rabu.
Kapal selam KRI Nanggala-402 buatan Jerman, sedang melakukan latihan torpedo di perairan sebelah utara pulau Bali, tetap tidak melaporkan hasil latihan itu seperti yang diharapkan, kata Kepala Dinas Penerangan TNI Al.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan kepada Reuters bahwa Indonesia meminta bantuan dari negara tetangga, Australia dan Singapura, dalam pencarian tersebut.
“Kami masih melakukan pencarian di perairan Bali, 60 mil (96 kilometer) dari Bali, 53 awak,” kata Hadi Tjahjanto kepada Reuters melalui SMS.
Ia mengukuhkan bahwa permintaan bantuan dalam pencarian kapal selam dan awaknya yang hilang telah diajukan ke Australia dan Singapura.
Ia mengatakan kontak dengan kapal itu hilang pada pukul 4.30 pagi hari Rabu.
Wakil-wakil dari departemen pertahanan Australia dan Singapura belum menanggapi segera permintaan untuk berkomentar.
RI Nanggala 402
KRI Nanggala 402 yang berbobot 1.395 ton dibangun di Jerman pada tahun 1978, menurut website sekretariat kabinet Indonesia.
Kapal itu menjalani perbaikan selama tiga tahun di Korea Selatan yang tuntas pada tahun 2012.
Indonesia pada masa lalu mengoperasikan armada terdiri dari 12 kapal selam yang dibeli dari Uni Soviet untuk melakukan patroli di perairan dengan banyak pulau ini.
Tetapi sekarang ini Indonesia hanya memiliki armada yang terdiri dari lima kapal selam, dua kapal selam Tipe 209 buatan Jerman dan tiga kapal yang lebih baru buatan Korea Selatan.
Indonesia telah berusaha untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya, tetapi sebagian peralatan yang masih dioperasikannya telah tua.
Telah beberapa kali ini terjadi kecelakaan maut yang melibatkan pesawat transport militer tua dalam beberapa tahun ini.
Seperti apa spesifikasi dari kapal selam milik Indonesia yang resmi menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) pada 1981 ini?
Kapal selam KRI Nanggala-402 berlayar mendekati dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu.
Kapal Selam KRI Nanggala 402 ini mengambil nama dari senjata pewayangan Nanggala.
Kapal ini dibuat oleh pabrikan Howaldtswerke, Kiel, Jerman tahun 1981 tipe U-209/1300. Salah satu kapal selam andalan milik Indonesia ini memiliki berat 1.395 ton, dimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter.
Dikutip Kompas.id, Rabu (21/4/2021), KRI Nanggala 402 ini juga merupakan satu dari dua kapal selam tua buatan Howaldtswerke, Jerman Barat.
Pada 1981, Indonesia memiliki 12 kapal selam, tetapi hanya tinggal satu yang masih bisa menyelam.
Atas hal tersebut, Indonesia pun memilih KRI Nanggala-402 buatan Jerman itu sebagai alutsista laut Nusantara.
Kekuatan kapal selam ini juga tak diragukan. Dengan mengandalkan mesin diesel elektrik, kapal ini mampu melaju dengan kecepatan lebih kurang 25 knot.
Usai overhaul, KRI Nanggala 402 telah dilengkapi sonar teknologi terkini dengan persenjataan mutakhir di antaranya torpedo dan persenjataan lain.
Sebelumnya, kapal selam ini sempat menjalani perawatan di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Korea Selatan pada 2009-2012.
Kapal selam KRI Nanggala 402 ini aktif melakukan sejumlah misi penegakan kedaulatan, hukum dan keamanan di laut.
Selain itu, kapal ini juga kerap digunakan sebagai tempat latihan yang digelar TNI Angkatan Laut (AL).
Saat latihan operasi laut gabungan, 8 April sampai 2 Mei 2004, kapal ini menunjukkan kemampuannya sehingga dijuluki sebagai 'monster bawah laut'.
Kala itu, KRI Nanggala 402 menunjukkan kemampuan dengan menembakkan torpedo.
Sesuai dengan kemampuan mutakhir yang dimilikinya, kapal selam ini pun berhasil menenggelamkan KRI Rakata yang dijadikan sebagai sasaran tembak dalam latihan.
(VOA/Kompas.com)